Isra' Mi'raj dalam Islam dan Pandangan Muhammadiyah
Isra' Mi'raj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam, karena selain menunjukkan keagungan Allah SWT, juga merupakan momen yang memperlihatkan kemuliaan dan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya. Isra' Mi'raj sering diperingati setiap tahun oleh umat Islam, tepatnya pada tanggal 27 Rajab dalam kalender Hijriyah.
Sejarah Isra' Mi'raj
Isra' Mi'raj merupakan dua peristiwa besar yang terjadi pada diri Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini terjadi di tengah-tengah masa dakwah yang penuh tantangan dan penentangan.
1. Isra' adalah perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Perjalanan ini ditempuh dengan menggunakan buraq, sebuah hewan yang lebih cepat daripada kendaraan biasa. Perjalanan ini merupakan mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Mi'raj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsa menuju langit yang lebih tinggi, bertemu dengan para nabi dan malaikat, dan akhirnya menghadap kepada Allah SWT. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW diberikan wahyu tentang kewajiban shalat lima waktu yang menjadi salah satu pilar utama dalam agama Islam.
Peristiwa Isra' Mi'raj ini terjadi pada tahun ke-10 kenabian, beberapa tahun setelah peristiwa penting lainnya seperti tahun kesedihan (tahun wafatnya Khadijah dan Abu Talib) yang membuat Nabi Muhammad SAW merasa sangat berat. Isra' Mi'raj menjadi titik balik penting, memberikan penguatan spiritual dan kebijakan Allah SWT bagi Nabi Muhammad dalam menjalankan misi dakwahnya.
Makna dan Hikmah Isra' Mi'raj
Peristiwa Isra' Mi'raj membawa banyak pelajaran dan hikmah, antara lain:
- Ketinggian kedudukan Nabi Muhammad SAW: Dalam Mi'raj, Nabi Muhammad SAW diberikan kesempatan untuk bertemu langsung dengan Allah SWT, yang menunjukkan kemuliaan beliau sebagai nabi terakhir. Ini menegaskan bahwa beliau adalah pemimpin umat Islam yang mendapat kedudukan istimewa.
- Kewajiban Shalat: Salah satu wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Mi'raj adalah kewajiban salat lima waktu. Shalat menjadi tiang agama yang sangat penting dalam kehidupan setiap Muslim. Perintah ini adalah suatu bentuk komunikasi langsung antara umat Islam dengan Tuhan.
- Kesatuan Umat Islam: Isra' Mi'raj juga menggambarkan betapa pentingnya persatuan umat Islam. Di dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu di langit, yang menandakan bahwa umat Islam merupakan umat yang melanjutkan risalah kenabian.
Pandangan Muhammadiyah tentang Isra' Mi'raj
Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang berfokus pada pembaharuan pemikiran Islam, memandang Isra' Mi'raj dengan pendekatan yang rasional dan tidak terlalu mengutamakan unsur-unsur keajaiban atau mukjizat. Dalam pandangan Muhammadiyah, peristiwa Isra' Mi'raj ini dipahami sebagai suatu peristiwa yang menunjukkan kebesaran Allah SWT dan sebagai sarana untuk menguatkan iman umat Islam terhadap wahyu dan ajaran agama.
Dalam pandangan Muhammadiyah, Isra' Mi'raj tidak hanya diperingati sebagai peristiwa historis atau ritual, tetapi juga diambil hikmahnya untuk meningkatkan kualitas ibadah, terutama shalat, yang merupakan kewajiban utama bagi umat Islam. Muhammadiyah menekankan pentingnya shalat sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagaimana yang telah diperintahkan melalui peristiwa Mi'raj.
Menghargai Isra' Mi'raj dalam Kehidupan Sehari-hari
Muhammadiyah lebih menekankan pemahaman tentang pentingnya ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, termasuk dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan mempraktikkan ajaran agama secara konsisten. Perayaan Isra' Mi'raj oleh Muhammadiyah lebih cenderung berfokus pada penguatan spiritual dan pembelajaran nilai-nilai dari peristiwa tersebut, seperti meningkatkan kualitas ibadah, memperkuat hubungan dengan Allah, serta mengajarkan pentingnya persatuan umat.
Bagi Muhammadiyah, peringatan Isra' Mi'raj bukanlah sebatas ritual semata, tetapi merupakan momentum untuk mengingat kembali makna mendalam dari kewajiban yang diberikan oleh Allah SWT, seperti shalat, serta menjadikan peristiwa tersebut sebagai sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Isra' Mi'raj adalah peristiwa yang penuh dengan nilai-nilai spiritual dan hikmah yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan umat Islam. Pandangan Muhammadiyah terhadap peristiwa ini menekankan aspek rasionalitas dan relevansi ajaran Nabi Muhammad SAW dalam konteks kehidupan modern, khususnya dalam memperkuat ibadah shalat dan nilai persatuan umat. Dengan memperingati Isra' Mi'raj, umat Islam diajak untuk lebih mendalami ajaran agama dan memperkokoh keimanan serta kualitas hidup sesuai dengan tuntunan Islam.
By Rino Hari Prasetyo


What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow