Inilah Dalil Adzan dan Iqamah

MEDIAMU.COM - Adzan berasal dari kata adzan yang berarti "panggilan" atau "seruan." Dalam Islam, adzan adalah seruan khusus yang dilakukan untuk memberitahukan umat Muslim tentang masuknya waktu salat fardhu. Iqamah, di sisi lain, adalah seruan singkat sebelum dimulainya salat berjamaah sebagai tanda dimulainya salat.

Adzan pertama kali disyariatkan pada tahun ke-2 Hijriyah di Madinah, ketika umat Islam membutuhkan tanda yang jelas untuk mengumpulkan mereka dalam salat berjamaah. Dalam hadis disebutkan:
"Apabila waktu salat telah tiba, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan." (HR. Bukhari dan Muslim).

Adzan dan iqamah memiliki fungsi utama sebagai syiar Islam yang menegaskan eksistensi agama di tengah masyarakat. Melalui lafaznya, umat Muslim diingatkan untuk melaksanakan kewajiban salat.

Dalil Adzan dan Iqamah dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an tidak menyebutkan adzan dan iqamah secara langsung, tetapi ada ayat yang merujuk pada panggilan salat:
"Dan apabila kamu menyeru (adzan) untuk salat, mereka menjadikannya ejekan dan permainan."
(QS. Al-Ma'idah: 58)

Ayat ini menunjukkan bahwa adzan telah menjadi praktik yang diakui pada masa Nabi Muhammad ﷺ. Para mufasir sepakat bahwa ayat ini mengacu pada syariat adzan sebagai panggilan untuk menunaikan kewajiban salat.

Selain itu, adzan dan iqamah juga mengajarkan disiplin waktu. Dengan adanya panggilan ini, umat Islam diingatkan untuk meninggalkan aktivitas duniawi dan segera menyembah Allah.

Dalil Hadis Tentang Adzan dan Iqamah

1. Dalil Adzan
   Adzan didasarkan pada perintah Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan dalam hadis:
   "Apabila waktu salat telah tiba, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan adzan."
   (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Dalil Iqamah
   Iqamah dijelaskan dalam hadis Abdullah bin Zaid:
   "Ajarkanlah lafaz adzan ini kepada Bilal, lalu biarkan dia mengumandangkannya."
   (HR. Abu Dawud)

Hadis ini menunjukkan bahwa adzan dan iqamah adalah bagian dari sunnah Rasulullah ﷺ yang harus dilakukan sebelum salat berjamaah.

Adzan juga memiliki keutamaan luar biasa, seperti dijelaskan dalam hadis:
"Muadzin akan diampuni dosa sejauh suaranya terdengar, dan setiap makhluk yang mendengarnya akan bersaksi atasnya pada Hari Kiamat."
(HR. An-Nasa'i)

Pendapat Ulama tentang Adzan dan Iqamah

Mayoritas ulama sepakat bahwa adzan dan iqamah adalah sunnah muakkadah, terutama untuk salat berjamaah. Imam Syafi’i dan Hanbali menekankan pentingnya kedua hal ini sebagai penegak syiar Islam.

Dalam fikih, adzan dan iqamah menjadi syarat kesempurnaan salat berjamaah. Namun, untuk salat sendirian, iqamah saja sudah cukup.

Dalil-dalil yang digunakan ulama:
"Tidak ada salat bagi orang yang tidak mengumandangkan adzan di tempatnya kecuali karena udzur." (HR. Ahmad)

Adzan juga menjadi pembeda antara Muslim dan non-Muslim, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
"Pembedaan antara kami dan mereka adalah adzan." (HR. Muslim)

Hikmah Adzan dan Iqamah

Adzan dan iqamah memiliki banyak hikmah, antara lain:

1. Mengingatkan umat Islam untuk segera menunaikan salat.
2. Menguatkan ukhuwah melalui pelaksanaan salat berjamaah.
3. Menjadi syiar Islam yang menginspirasi orang non-Muslim.

Dalam hadis, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Seandainya manusia mengetahui keutamaan adzan dan barisan pertama (dalam salat berjamaah), lalu mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan berundi, niscaya mereka akan melakukannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Kesimpulan

Adzan dan iqamah adalah bagian penting dari pelaksanaan salat berjamaah. Keduanya memiliki dasar yang kuat dalam syariat Islam, baik dari Al-Qur'an, hadis, maupun ijma' ulama. Adzan berfungsi sebagai pengingat waktu salat, sedangkan iqamah menandai dimulainya salat berjamaah.

Sebagai umat Muslim, mempraktikkan adzan dan iqamah adalah cara untuk menjaga syiar Islam, memperkuat ukhuwah, dan mengamalkan sunnah Nabi Muhammad ﷺ. Dengan memahami dalil dan hikmah di balik keduanya, kita dapat lebih menghargai peran penting adzan dan iqamah dalam kehidupan sehari-hari.