MEDIAMU.COM - Tetangga merupakan orang yang dekat dengan diri kita. Tetangga menjadi bagian penting dalam hidup seseorang. Sebab, tetangga dapat membantu di saat kita memerlukan bantuan.

Karena pentingnya berlaku baik kepada tetangga Nabi Muhammad SAW menyebut banyak hadits terkait apa-apa yang harus dilakukan kepada tetangga.

Hadits Anjuran Berbuat Baik

1. Berbuat Baik kepada Tetangga

Mengenai perbuatan baik kepada tetangga, seseorang dikategorikan orang yang terbaik apabila dia berbuat baik kepada tetangganya. Nabi Saw bersabda:

عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنه، أن النبي ﷺ يقول: خيرُ الأصحابِ عند اللهِ خيرُهم لصاحبِه، وخيرُ الجيرانِ عند اللهِ خيرُهم لجارِه". أخرجه الترمذي

Artinya, Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa Nabi Saw bersabda, “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya.” (HR at-Tirmidzi.

2. Berbagi Makanan  

Salah satu kebaikan yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang bertetangga salah satunya adalah saling memberikan makanan. Nabi Saw sendiri mengajarkan kepada kaum muslimin di masa beliau, hendaknya apabila memasak makanan yang berkuah, agar diperbanyak kuahnya supaya bisa dibagikan kepada tetangganya.

Beliau bersabda:

إذا طبخت مرقة فأكثر ماءها وتعاهد جيرانك. أخرجه مسلم

Artinya, “Jika kamu memasak kuah, maka perbanyaklah airnya dan berikan sebagian pada para tetanggamu”. (HR Imam Muslim). Baca Juga Adab Bertetangga dalam Catatan Hadits Imam Al-Ghazali

3. Dahulukan Tetangga Terdekat

 Rasulullah menganjurkan utamakan dan prioritas tetangga terdekat sebelum tetangga jauh. Rasulullah bersabda :

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ لِي جَارَيْنِ فَإِلَى أَيِّهِمَا أُهْدِي؟ قَالَ: إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكِ بَابًا

Artinya, “Dari Aisyah ra: “Aku berkata: Wahai Rasulullah, aku punya dua tetangga, kepada siapakah aku memberikan hadiah?” Beliau (Rasulullah Saw) bersabda: “Yaitu kepada (tetangga) yang paling dekat pintu rumahnya darimu.” (HR al-Bukhari).

Beberapa hadist di atas merupakan anjuran untuk berbuat baik dengan tetangga. Tentu masih banyak hadist yang mengulik terkait ini. Namun ketiga hadist di atas merupakan hampir rutinitas yang selalu kita lalui tiap harinya

Sholawat Salamullah Ya Sadah

Sholawat "Salamullah 'Ala Ya Sadah" merupakan salah satu bentuk penghormatan dan doa yang sering dibacakan dalam berbagai kesempatan oleh umat Muslim. Frasa ini secara harfiah berarti "Salam Allah atas engkau, wahai Yang Mulia". Sholawat ini tidak hanya sekedar ucapan, tetapi juga merupakan doa agar Allah SWT memberikan keselamatan dan keberkahan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam sholawat ini, kata "Ya Sadah" yang berarti "wahai yang Mulia", menunjukkan pengakuan atas kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang sangat terhormat. Ini menegaskan kecintaan dan penghormatan yang mendalam dari umat Muslim terhadap Nabi. Sholawat ini diucapkan sebagai bentuk keinginan agar umat Islam dapat mengikuti jejak dan sunnah Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, mengucapkan sholawat "Salamullah 'Ala Ya Sadah" juga berfungsi sebagai pengingat untuk menjaga hubungan yang baik dengan Allah SWT dan rasul-Nya. Sholawat ini sering dibacakan untuk mengingat kebaikan, kepemimpinan, dan pengorbanan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam. Dengan demikian, sholawat ini bukan hanya pujian, tetapi juga sarana spiritual yang menghubungkan umat dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Anjuran Berbuat Baik

Berbuat baik adalah prinsip dasar yang dianjurkan dalam berbagai ajaran agama dan filosofi hidup. Tindakan-tindakan positif seperti membantu sesama, memberi dukungan, dan berbagi kebahagiaan tidak hanya berdampak pada orang yang menerima kebaikan tersebut, tetapi juga pada mereka yang memberikan. Berbuat baik meningkatkan kesejahteraan bersama dan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan harmonis bagi semua orang.

Selain itu, berbuat baik juga berperan penting dalam membangun hubungan yang kuat dan positif antar individu. Baik dalam konteks keluarga, pertemanan, maupun lingkungan kerja, kebaikan membantu memperkuat rasa hormat dan kepercayaan antar orang. Hal ini, pada gilirannya, menciptakan jaringan sosial yang lebih kuat dan mendukung.

Dari segi kesehatan, studi telah menunjukkan bahwa berbuat baik dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik secara positif. Misalnya, tindakan kebaikan dapat mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia, yang secara langsung berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik. Secara tidak langsung, ini meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Berbuat baik juga penting dalam pengembangan karakter pribadi. Melalui kegiatan ini, seseorang dapat mengembangkan kualitas-kualitas seperti empati, kesabaran, dan kemurahan hati. Kualitas-kualitas ini sangat dihargai dalam masyarakat dan berkontribusi pada pembentukan karakter yang lebih matang dan bijaksana.

Akhirnya, kebaikan memiliki kekuatan untuk menginspirasi orang lain. Melihat perbuatan baik seringkali memotivasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Efek domino yang dihasilkan oleh kebaikan ini dapat menyebarkan lebih banyak tindakan positif dan mendukung terciptanya masyarakat yang lebih peduli dan empatik. Dengan demikian, berbuat baik bukan hanya tentang memperbaiki dunia di sekitar kita, tetapi juga tentang memperkaya kehidupan kita sendiri.