Kumpulan Ceramah Singkat tentang Istidraj
MEDIAMU.COM - Istidraj berasal dari kata "daraja," yang artinya naik bertahap. Dalam konteks Islam, istidraj adalah pemberian nikmat dari Allah kepada seseorang yang terus-menerus bermaksiat. Namun, nikmat ini bukan rahmat, melainkan ujian yang membuatnya semakin jauh dari Allah. Sebagian orang keliru menganggap nikmat dunia adalah tanda kasih Allah, padahal bisa jadi itu adalah bentuk istidraj.
Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوٰبَ كُلِّ شَىْءٍ
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka..." (QS. Al-An’am: 44).
Istidraj terjadi ketika seseorang semakin jauh dari ketaatan meskipun kehidupannya terlihat sukses.
Dalil Istidraj dalam Al-Qur'an dan Hadis
Dalil utama tentang istidraj terdapat dalam QS. Al-An’am: 44, di mana Allah memperingatkan bahwa kelalaian terhadap peringatan-Nya dapat berujung pada bencana. Hadis Nabi ﷺ juga menyebutkan:
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ، فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ
"Jika engkau melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seorang hamba meskipun dia bermaksiat, itu adalah istidraj." (HR. Ahmad).
Dalil ini menunjukkan pentingnya waspada terhadap nikmat yang justru menjauhkan dari Allah.
Ciri-ciri Nikmat Istidraj
Ciri-ciri nikmat istidraj mencakup:
- Nikmat yang menjauhkan dari Allah.
- Sifat sombong yang timbul akibat nikmat.
- Tidak adanya keberkahan dalam nikmat tersebut.
Contohnya adalah orang yang sukses secara materi tetapi semakin lalai dalam shalat atau ibadah lainnya. Dalam hadis disebutkan:
إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ شَرًّا، أَعْطَاهُ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ، ثُمَّ يُحَاسِبُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Jika Allah menghendaki keburukan bagi seorang hamba, Dia memberinya dunia, lalu akan menghisabnya pada hari kiamat." (HR. Ahmad).
Dampak Istidraj pada Kehidupan Seseorang
Dampak istidraj dapat menghancurkan kehidupan seseorang secara spiritual. Meskipun terlihat bahagia, orang yang terkena istidraj kehilangan ketenangan batin. Allah berfirman:
سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
"Kami akan menarik mereka dengan cara yang tidak mereka sadari." (QS. Al-A’raf: 182).
Hal ini menunjukkan betapa halusnya istidraj sehingga banyak yang tidak menyadari bahayanya.
Cara Menghindari Istidraj
Agar terhindar dari istidraj, umat Islam harus:
- Bersyukur atas nikmat Allah.
- Meningkatkan kualitas ibadah.
- Menggunakan nikmat untuk jalan kebaikan.
Allah berfirman:
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
"Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS. Ibrahim: 7).
Kesimpulan
Istidraj adalah peringatan dari Allah yang sering tidak disadari oleh hamba-Nya. Dengan memahami ciri-ciri, dalil, dan dampaknya, umat Islam dapat menghindari istidraj melalui syukur, ibadah, dan menjauhi maksiat. Nikmat sejati adalah yang mendekatkan kita kepada Allah, bukan yang membuat kita lalai.
Jangan sampai tertipu oleh nikmat yang menjauhkan kita dari Allah! Pelajari lebih lanjut tentang istidraj, dalil-dalilnya, dan cara menghindarinya hanya di Mediamu.com. Temukan pengetahuan Islami yang memperkuat iman dan amal Anda di sini! Klik sekarang untuk membaca artikel lengkapnya!
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow