Lima Potensi Ini Harus Dipahami Manusia
YOGYAKARTA — Secara fisik, manusia sekarang sedang diuji oleh Allah SWT. Manusia yang diciptakan dalam sebaik-baik bentuk, sedang diuji oleh virus mini bahkan tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Virus itu adalah Corona, yang sekarang ini di Indonesia memasuki bulan ke-12 (satu tahun).
“Ini betul-betul mampu mengubah kebiasaan, atau bisa juga disebut manusia kembali kepada kebiasaan lama,” kata Ugung Dwi Ario Wibowo, psikolog dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), dalam Muhammadiyah With You, Kamis (7/1) malam.
Muhammadiyah With You diselenggarakan setiap malam oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PWM DIY secara online. Peserta selain Pimpinan PWM DIY, MCCC DIY, para dokter dan tenaga kesehatan, juga santri Covid-19.
Mengutip pendapat Al Ghazali, Ugung menjelaskan bahwa pada diri manusia ada potensi jasmani, akal, qalbu, nafsu, dan rohani. “Secara jasmani, ada tiga hal yang harus dijaga, yaitu pola makan, olahraga, dan pola istirahat,” katanya.
Pola makan misalnya, ia menyebut saat ini adalah generasi micin atau penyedap rasa (MSG), sajian makan hampir-hampir tidak bisa meninggalkan micin. Olahraga juga mulai ditinggalkan, bahkan untuk berbelanja dalam jarak hanya dua blok saja lebih suka mengendarai kendaraan bermotor, matic lagi.
“Mengapa orang Singapura kelihatan jauh lebih sehat? Karena mereka mau memaksakan diri berjalan kaki. Turun dari kendaraan, ya berjalan kaki. Itu banyak temannya,” lanjut Ugung.
Sedangkan untuk pola istirahat juga banyak berubah. “Saya masih ingat, dulu itu jam 21 sudah tidur, kemudian bangun jam tiga. Bisa shalat tahajud dengan tenang. Sekarang itu menjadi sulit, acara tivi saja sampai larut malam malah bagus-bagus,” kenangnya.
Perubahan pola hidup tersebut menyebabkan terjadinya kerentanan pada tubuh manusia, sehingga mudah terserang penyakit. Inilah pentingnya mengelola potensi jasmaniah.
Berikut lima potensi manusia dan cara mengelolanya:
- Jasmani. Melakukan perubahan pada pola makan, pola olahraga, dan pola istirahat untuk meningkatkan imunitas tubuh agar jasmani sehat;
- Akal. Menyangkut proses pikir manusia. Dua hal yang harus dilakukan, yaitu belajar terus tanpa henti dan selalu melakukan update informasi dan ilmu pengetahuan;
- Qalbu. Perbuatan baik dan buruk dimulai dari qalbu. Jangan sampai takut, sedih, dan marah berlebihan. Boleh takut, sedih, dan marah tetapi dalam batas atau tidak berlebihan. Kecerdasan qalbu harus dikelola dengan baik;
- Nafsu. Ciptakan dan pertahankan nafsu muthmainah atau nafsu yang dilandasi oleh Allah SWT. “Kesalahan pengelolaan nafsu ini adalah salah satu kelemahan bangsa kita,” tegas Ugung;
- Ruhani. Selalu mencari jawaban atas pertanyaan ‘bagaimana’ dan ‘mengapa’. Mempertanyakan dan menggali. Dua hal yang bisa dilakukan adalah membaca Al Quran dengan memahami maknanya, serta sering mengikuti pengajian. (hr)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow