MEDIAMU.COM - Bid'ah secara umum diartikan sebagai inovasi dalam praktik agama yang tidak memiliki dasar dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Muhammadiyah mendefinisikan bid'ah sebagai praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam asli, membedakan antara bid'ah hasanah (inovasi baik) dan bid'ah sayyiah (inovasi buruk). Organisasi ini menekankan pentingnya mengikuti teks-teks keagamaan autentik dan menghindari penambahan atau pengurangan yang tidak berdasar.
Dalam Islam, pembagian bid'ah menjadi dua kategori, yaitu bid'ah hasanah dan bid'ah sayyiah, merupakan konsep penting yang diakui oleh banyak ulama, termasuk di Muhammadiyah. Bid'ah hasanah adalah inovasi yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah dan dianggap membawa manfaat bagi umat, seperti penggunaan teknologi dalam penyebaran ilmu agama.
Sementara itu, bid'ah sayyiah adalah inovasi yang bertentangan dengan ajaran dasar Islam dan dianggap merugikan, misalnya praktik keagamaan yang tidak memiliki dasar dalam Al-Qur'an dan Sunnah. Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam yang menganjurkan kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah, berupaya mendidik umat tentang perbedaan ini untuk menghindari praktik-praktik bid'ah yang tidak sesuai.
Latar Belakang Muhammadiyah Mengenai Bid'ah
Muhammadiyah, didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912, berkomitmen kuat terhadap penerapan dan penyebaran ajaran Islam sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Organisasi ini fokus pada pemurnian ibadah dari praktik-praktik yang dianggap bid'ah atau inovasi yang tidak berdasar dalam sumber utama Islam. Dengan prinsip dasar kembali kepada Qur'an dan Hadits,
Muhammadiyah mendorong umat Islam untuk mengikuti praktik keagamaan yang otentik dan berbasis teks keagamaan. Upaya-upaya reformasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman keagamaan dan kualitas hidup umat Islam Indonesia sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang asli.
Pentingnya kembali ke Al-Qur'an dan Sunnah dalam praktik keagamaan menjadi prinsip utama Muhammadiyah. Organisasi ini mengajak umat Islam untuk menghindari bid'ah sayyiah, yaitu inovasi yang tidak berdasar pada sumber Islam asli. Dengan memfokuskan ajaran pada Al-Qur'an dan Sunnah,
Muhammadiyah berusaha memurnikan praktik keagamaan dari adat atau tradisi yang tidak didukung oleh teks-teks suci. Hal ini membantu memastikan bahwa setiap praktik keagamaan yang dilakukan memiliki dasar yang kuat dan sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, menjaga keaslian dan kemurnian ajaran Islam.
Bid'ah Hasanah dan Bid'ah Sayyiah: Perspektif Muhammadiyah
Muhammadiyah mengakui beberapa praktik bid'ah hasanah yang tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah, dan dianggap membawa manfaat. Misalnya, penggunaan teknologi modern dalam penyebaran ajaran Islam dan pendidikan agama. Muhammadiyah mendukung penggunaan media digital dan internet untuk meningkatkan akses ke ilmu pengetahuan agama, memandang ini sebagai inovasi positif yang memperkaya pengalaman beragama umat Islam.
Comment