Islam

Islam

MediaMU.COM

May 3, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Hindari Hal ini Agar Mencapai Kualitas Puasa yang Baik

Foto : freepik.com

MEDIAMU.COM - Puasa merupakan serangkaian ibadah mulia yang menjadi kewajiban setiap insan ketika memasuki bulan Ramadhan khususnya. Puasa yang dilakukan seorang hamba pun perlu dan dijalankan dengan baik agar memperoleh puasa yang baik dan diterima sesuai dengan syariat islam. Puasa yang berkualitas akan memperoleh pahala yang berkualitas pula namun puasa yang tidak berkualitas maka tidak akan mendapatkan nilai. 

Pentingnya Menjaga Kualitas Puasa

Puasa memiliki makna yang sangat penting dalam agama Islam. Puasa merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim. Di bulan Ramadan, umat Islam diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas yang diharamkan dari terbit fajar hingga terbenam matahari sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Lebih dari sekadar menahan lapar dan haus, puasa juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran spiritual, menahan hawa nafsu, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan ibadah-ibadah yang dianjurkan.

Puasa yang dilaksanakan dengan baik dan berkualitas memberikan manfaat yang besar, baik secara spiritual maupun fisik. Secara spiritual, puasa membantu umat Muslim untuk meningkatkan kesadaran diri, kesabaran, dan ketakwaan kepada Allah.

Dengan menahan diri dari makan dan minum, umat Muslim diajarkan untuk mengendalikan hawa nafsu dan melatih diri dalam menjalani kehidupan dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati. Puasa juga memperkuat hubungan individu dengan Allah melalui ibadah, doa, dan tilawah Al-Qur'an yang lebih intens.

Puasa berkualitas dapat ditempuh dengan upaya menjaga anggota badan dari hal-hal yang membatalkan puasa, atau yang dilarang oleh agama. Puasa berkualitas oleh Imam Al-Ghazali disebut sebagai shawmul khushush. 

Pahala puasa bisa tak terbatas sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

Setiap amal anak Adam dilipatgandakan; satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa sampai tujuh ratus kali. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya…” (HR. Muslim, An-Nasai, Ad-Darimi, dan Al-Baihaqi)

Dengan demikian, nilai puasa di sisi Allah akan sangat bergantung pada kualitasnya. Semakin puasa berkualitas, semakin tinggi nilainya di sisi Allah. Sebaliknya, puasa yang kualitasnya sekedar menahan lapar dan haus, ia tidak bernilai apa-apa di sisiNya. Persis seperti sabda Nabi:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ

Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar. (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)

Untuk mencapai tingkat yang baik dalam memperoleh keutamaan berpuasa hendak lah kita bisa menjaga perilaku kita, apapun itu. Sehingga bisa mencapai puasa sempurna. Di antaranya adalah

- Berpuasa Dengan Ikhlas

Nabi telah sebutkan bahwa :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari).

- Berbuat Bohong

Nabi Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلُ الزُّوْرِ وَالعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ عَزَّوَجَلَّ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan (tetap) mengamalkannya, maka tidaklah Allah Azza wa Jalla butuh (atas perbuatannya meskipun) meninggalkan makan dan minumnya” (HR. Bukhari).

- Berkata yang kurang baik

penting pula untuk kita ketahui. Nabi Shallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ

“Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa” (HR. Ibnu Majah).

Dalam kitab Fathul Bari, makna lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak memiliki manfaat dan makna rofats adalah sebuah kata-kata yang sifatnya porno.

- Berbuat Dosa dan Maksiat

Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan sebuah nasihat yang sangat berharga : “Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.” 

Demikianlah hal-hal yang harus kita hindari ketika ingin mencapai puasa yang sempurna. Sehingga kita mendapatkan imbalan pahala yang setimpal dengan hal yang kita lakukan semoga bisa memberi pelajaran buat kita semua.(*).

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here