Maksud dari Al Baqarah Ayat 22
MEDIAMU.COM - Surah Al-Baqarah adalah surah kedua dalam Al-Qur'an dan merupakan surah terpanjang dengan 286 ayat. Nama "Al-Baqarah" yang berarti "Sapi Betina" diambil dari kisah sapi betina yang diceritakan dalam ayat 67-73. Surah ini mencakup berbagai topik penting, termasuk hukum-hukum Islam, panduan ibadah, dan kisah para nabi.
Karena kekayaan temanya, Surah Al-Baqarah sangat relevan dalam memahami hukum syariah dan ajaran Islam. Surah ini diwahyukan di Madinah, menjadikannya bagian penting dari periode Madinah dalam sejarah Islam yang membahas tatanan sosial dan keadilan komunal.
Surah Al-Baqarah Ayat 22 tidak hanya berbicara tentang penciptaan, tapi juga tentang hubungan manusia dengan penciptanya. Ayat ini berada dalam surah yang lebih luas yang membahas berbagai aspek kehidupan dan keimanan, termasuk hukum, panduan sosial, dan etika. Konteks ini penting karena membantu pemahaman bahwa Al-Qur'an tidak hanya mengajarkan tentang keagamaan, tetapi juga tentang bagaimana menjalankan kehidupan sehari-hari secara harmonis.
Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 22
Surah Al-Baqarah Ayat 22 dalam bahasa Arab adalah: "الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَّكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ"
الَّذِي (Alladzi) - "Yang", merujuk kepada Allah sebagai subjek yang melakukan tindakan dalam ayat ini.
جَعَلَ (Ja'ala) - "Menjadikan", kata kerja yang menunjukkan aksi menciptakan atau menetapkan.
لَكُمُ (Lakum) - "Untukmu", menunjukkan penerima manfaat dari tindakan Allah.
الْأَرْضَ (Al-Arda) - "Bumi", objek dari penciptaan Allah.
فِرَاشًا (Firashan) - "Sebagai hamparan", menjelaskan fungsi bumi sebagai dasar yang stabil dan mendukung.
وَالسَّمَاءَ (Was-Samaa'a) - "Dan langit", elemen kedua yang diciptakan.
بِنَاءً (Binaan) - "Sebagai atap", mendeskripsikan langit sebagai pelindung dan penutup.
Dalam ayat ini, Allah SWT menggunakan metafora "فِرَاشًا (Firashan)" untuk bumi, yang berarti "hamparan" atau "tempat tidur". Ini menggambarkan bumi sebagai dasar yang nyaman dan stabil untuk kehidupan. Metafora "بِنَاءً (Binaan)" untuk langit sebagai "atap" menekankan peran langit dalam melindungi bumi dan makhluknya dari bahaya luar seperti meteor dan radiasi ultraviolet. Kedua metafora ini mengajarkan tentang kebesaran penciptaan Allah dan perannya dalam menjaga keseimbangan alam.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow