Tanggapan Terhadap Tradisi Masyarakat Tentang Do'a Tingkeban

Tanggapan Terhadap Tradisi Masyarakat Tentang Do'a Tingkeban

Smallest Font
Largest Font

MEDIAMU.COM - Tradisi tingkeban adalah suatu perayaan tradisional yang umumnya dilakukan oleh masyarakat Jawa dalam rangka menyambut kehamilan seorang ibu. Acara ini biasanya diadakan ketika ibu hamil memasuki tujuh bulan kehamilan. Tradisi tingkeban melibatkan keluarga, kerabat, dan tetangga yang berkumpul untuk merayakan momen bahagia ini. Selama acara, seringkali diadakan doa bersama, pemotongan tumpeng, dan berbagai kegiatan simbolis yang melibatkan persembahan makanan dan benda-benda tertentu. Selain sebagai bentuk syukur atas karunia kehamilan, tradisi tingkeban juga dianggap sebagai upaya untuk menciptakan suasana positif bagi kesejahteraan ibu dan bayi yang akan lahir. Tradisi ini bukan hanya sekadar perayaan kehamilan, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antaranggota keluarga serta memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat Jawa.

Pengertian dan Makna Do'a Tingkeban

Di dalam kegiatan yang rutin dilakukan oleh masyarakat khususnya umat Islam di tanah airil ini ialah acara selametan tujuh bulan atau dalam tradisi Jawa disebut mitoni atau tingkeban.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kegiatan ini dilakukan pada saat usia janin memasuki umur 7 bulan. Dalam acara ini biasanya para undangan diminta membaca surat Luqman bersama-sama dan mendoakan janin yang sedang dikandung agar dilindungi oleh Allah hingga ia lahir, dan kelak menjadi anak yang saleh atau salehah. Di akhir acara, biasanya tuan rumah akan menyuguhi tamu undangan dengan sekedah berupa makanan.

Penjelasan dari Tradisi Tingkeban 

Dalam buku Doa 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak karya Ridwanul Hakim Subki dijelaskan bahwa secara khusus tidak ditemukan dasar dalam syariat yang menjelaskan tentang acara 7 bulanan. Namun, secara fikih bila acara ini tidak dilarang selama tidak melanggar syariat Islam.

Tetapi di dalam fikih disampaikan bahwa apabila dalam kegiatan tersebut tidak terdapat hal-hal yang dilarang agama, bahkan merupakan kebajikan seperti sedekah, qiro'atul Qur'an dan shalawat kepada Nabis, serta tidak meyakini bahwa penentuan waktu itu adalah sunnah, maka hukumnya diperbolehkan.

Terkait hal tersebut, tujuan acara 7 bulanan adalah untuk bersyukur dan berdoa kepada Allah SWT.

Landasan Dalil Acara Tingkeban

Sebagai landasannya dijelaskan dalam Surat Al-A'raaf ayat 189 yang berbunyi:

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ اِلَيْهَاۚ فَلَمَّا تَغَشّٰىهَا حَمَلَتْ حَمْلًا خَفِيْفًا فَمَرَّتْ بِهٖ ۚفَلَمَّآ اَثْقَلَتْ دَّعَوَا اللّٰهَ رَبَّهُمَا لَىِٕنْ اٰتَيْتَنَا صَالِحًا لَّنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيْنَ

(Huwallazi khalaqakum min nafsiw wahidatiw wa ja'ala min-ha zaujaha liyaskuna ilaiha, fa lamma tagasysyaha hamalat hamlan khafifan fa marrat bih, fa lamma asqalad da'awallaha rabbahuma la'in ataitana salihal lanakunanna minasy-syakirin)

Artinya: "Dialah Yang menciptakan kamu dari yang satu (Adam) dan dari padanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia nimerasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka (seraya berkata), 'Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur'." (QS. Al-A'raaf: 189)

Demikianlah informasi yang bisa di sampaikan didalam makna, pengertian dan landasan Dalil untuk acara Do'a tingkeban yang menjadi tradisi di masyarakat kita. Selama tidak melanggar syariat agama silahkan dilaksanakan. Simak artikel lainnya di mediamu.com

Editor : Muhammad Fajrul Falaq. Tim Redaksi mediamu.com

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat