ads
Wirid Abu Bakar bin Salim dan Manfaatnya

Wirid Abu Bakar bin Salim dan Manfaatnya

Smallest Font
Largest Font

MEDIAMU.COM Wirid Abu Bakar bin Salim dan Manfaatnya: Keutamaan Wirid dalam Islam

Pengenalan Wirid Abu Bakar bin Salim

Dalam tradisi Islam, wirid atau dzikir merupakan praktik ibadah yang memiliki keutamaan tersendiri. Salah satu tokoh yang dikenal dengan amal ibadah dan wiridnya adalah Abu Bakar bin Salim. Siapakah Abu Bakar bin Salim? Beliau adalah seorang sahabat Rasulullah yang gigih dalam menjalankan ibadah dan dzikir. Wirid Abu Bakar bin Salim menjadi pusat perhatian umat Islam karena keberkahannya yang dirasakan oleh banyak orang.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Abu Bakar bin Salim, dengan penuh kesungguhan, menjalankan wiridnya sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT. Wirid yang dijalankannya melibatkan rangkaian dzikir dan doa yang bersumber dari Al Quran dan hadis Rasulullah SAW. Perlu dicatat bahwa wirid ini bukan hanya sekadar rutinitas ibadah, tetapi juga sebuah amalan yang mengandung makna mendalam dan memberikan manfaat besar bagi pelakunya.

Faedah Wirid Abu Bakar Bin Salim

Wirid atau amalan zikir yang dikaitkan dengan Abu Bakar bin Salim mungkin berisi doa-doa atau zikir-zikir khusus yang diajarkannya atau dipraktikkan olehnya. Amalan semacam ini biasanya memiliki manfaat rohani, seperti memberikan ketenangan jiwa, mendekatkan diri kepada Allah, dan mendatangkan berkah dalam kehidupan sehari-hari.

Wirid Abu Bakar bin Salim dan Manfaat dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Penguatan Iman dan Ketaqwaan

Berikut adalah ayat "Q.S. Ar-Ra'd: 28"

 الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"Mereka yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram."

Wirid Abu Bakar bin Salim menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat iman dan ketaqwaan seseorang. Dalam Al Quran, Allah berfirman, "Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (Q.S. Ar-Ra'd: 28). Wirid yang dijalankan oleh Abu Bakar bin Salim membawa pelakunya pada keadaan hati yang tenteram dan tulus dalam beribadah.

2. Perlindungan dari Gangguan Jin dan Setan

Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap pagi dan sore, maka tidak ada di antara dia dan syurga kecuali kematian." Abu Bakar bin Salim, sebagai seorang sahabat Rasulullah, menjalankan wirid yang melibatkan Ayat Kursi sebagai bagian dari upayanya melindungi diri dari gangguan makhluk halus yang tidak terlihat.

3. Ketenangan Pikiran dan Hati

Wirid Abu Bakar bin Salim juga dikaitkan dengan ketenangan pikiran dan hati. Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang paling dekat denganku di antara kalian pada hari kiamat adalah yang paling banyak menyebut namaku." (HR. Muslim) Wirid yang dilakukan secara rutin membantu seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah, sehingga hati dan pikiran menjadi tenteram.

4. Doa untuk Kesejahteraan Dunia dan Akhirat

Dzikir dan doa yang terkandung dalam wirid Abu Bakar bin Salim juga mengajarkan umat Islam untuk memohon keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Abu Bakar bin Salim dikenal sebagai sosok yang tekun berdoa untuk keselamatan dan kebahagiaan, serta mendapatkan jaminan keberkahan dari Allah SWT.

Isi dan Doa Abu Bakar Bin Salim

اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ شُكْرًا، وَلَكَ المَنُّ فَضْلًا، (وَأَنْتَ رَبُّنَا حَقًّا)، وَنَحْنُ عَبِيْدُكَ رِقًّا، وَأَنْتَ لَمْ تَزَلْ لِذَلِكَ أَهْلًا 

Allāhumma lakal hamdu syukrā, wa lakal mannu fadhlā, (wa anta rabbunā haqqā, pada sebagian riwayat), wa nahnu ‘abīduka riqqā, wa anta lam tazal lidzālika ahlā. Artinya, “Tuhan kami, segala puji hanya bagi-Mu sebagai syukur, hanya milik-Mu segala pemberian sebagai kelebihan, 

(Kau Tuhan kami sebenarnya, pada sebagian riwayat), kami adalah hamba-Mu sebagai sahaya, dan Kau selalu pantas untuk semua itu.”

 اللَّهُمَّ يَا مُيَسِّرَ كُلِّ عَسِيْرٍ، وَيَا جَابِرَ كُلِّ كَسِيْرٍ، وَيَا صَاحِبَ كُلِّ فَرِيْدٍ، وَيَا مُغْنِيَ كُلِّ فَقِيْرٍ، وَيَا مُقْوِيَ كُلِّ ضَعِيْفٍ، وَيَا مَأْمَنَ كُلِّ مَخِيْفٍ، يَسِّرْ عَلَيْنَا كُلَّ عَسِيْرٍ، فَتَيْسِيْرُ العَسِيْرِ عَلَيْكَ يَسِيْرٌ، اللَّهُمَّ يَا مَنْ لَا يَحْتَاجُ إِلَى البَيَانِ وَالتَّفْسِيْرِ، حَاجَاتُنَا إِلَيْكَ كَثِيْرٌ، وَأَنْتَ عَالِمٌ بِهَا وَبَصِيْرٌ. 

Allāhumma yā muyassira kulli ‘asīr, wa yā jābira kulli kasīr, wa yā shāhiba kulli farīd, wa yā mughniya kulli faqīr, wa yā muqwiya kulli dha‘īf, wa yā ma’mana kulli makhīf, yassir ‘alaynā kulla ‘asīr, fa taysīrul ‘asīr ‘alayka yasīr, allāhumma yā man lā yahtāju ilal bayāni wat tafsīr, hājātunā ilayka katsīr, wa anta ‘ālimun bihā wa bashīr. 

Artinya, “Tuhan kami, wahai Zat yang memudahkan mereka yang kesulitan, wahai Zat yang menggenapkan mereka yang patah hati, wahai Zat yang menemani mereka yang dalam kesendirian, wahai Zat yang mencukupi mereka yang fakir, wahai Zat yang menguatkan mereka yang daif, wahai Zat tempat aman dari segala ketakutan, mudahkanlah segala kendala yang menyulitkan kami. Sedangkan ‘upaya’ pembalikan yang sulit menjadi mudah bagi-Mu adalah sesuatu yang mudah. Tuhan kami, wahai Zat yang tidak memerlukan penjelasan dan tafsir, hajat kami kepada-Mu begitu banyak. Sedangkan Kau maha tahu dan maha lihat atas itu.”

 اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَخَافُ مِنْكَ، وَأَخَافُ مِمَّنْ يَخَافُ مِنْكَ، وَأَخَافُ مِمَّنْ لَا يَخَافُ مِنْكَ. اللَّهُمَّ بِحَقِّ مَنْ يَخَافُ مِنْكَ، نَجِّنِيْ مِمَّنْ لَا يَخَافُ مِنْكَ بِحُرْمَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، احْرُسْنِيْ بِعَيْنِكَ الَّتِيْ لَا تَنَامُ، وَاكْنُفْنِيْ بِكَنَفِكَ الَّذِيْ لَا يُرَامُ، وَارْحَمْنِيْ بِقُدْرَتِكَ عَلَيَّ، فَلَا تُهْلِكْنِيْ وَأَنْتَ رَجَائِيْ بِرَحْمَتِكَ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. 

Allāhumma innī akhāfu minka, wa akhāfu mimman yakhāfu minka, wa akhafu mimman lā yakhāfu minka. Allāhumma bi haqqi man yakhāfu minka, najjinī mimman lā yakhāfu minka bi hurmati Muhammadin shallallāhu 'alayhi wa sallam, uhrusnī bi ‘aynikal latī lā tanām, waknufnī b kanafikal ladzī lā yurām, warhamnī bi qudratika ‘alayya, fa lā tuhliknī, wa anta rajā’ī bi rahmatika, yā arhamar rāhimīn. 

Artinya, “Tuhanku, aku takut kepada-Mu, aku takut kepada mereka yang juga takut kepada-Mu, dan aku takut kepada mereka yang tidak takut kepada-Mu. Tuhanku, berkat pangkat mereka yang takut kepada-Mu, aku mohon selamatkanlah aku dari mereka yang tidak takut kepada-Mu, dengan kehormatan Nabi Muhammad SAW. Jagalah diriku dengan ‘mata’-Mu yang tidak pernah terpejam. Lindungilah diriku dengan perlindungan-Mu yang tiada henti. Berikanlah rahmat-Mu untukku. Dengan kuasa-Mu atasku, janganlah kau binasakan diriku. Sedangkan Kau adalah harapanku, dengan rahmat-Mu waha Zat yang maha pengasih.”

 وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ البَشِيْرِ النَّذِيْرِ السِّرَاجِ المُنِيْرِ، وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.   

Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ālihī wa shahbihī wa sallamal basyīrin nadzīr, as-sirājil munīr, walhamdu lillāhi rabbil ‘ālamīn. 


Artinya, “Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW yang membawa kabar gembira dan peringatan serta lentera penerang, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

khasiat wirid abu bakar bin salim

Khasiat dari wirid Abu Bakar bin Salim, seperti halnya amalan zikir atau wirid dalam Islam, dapat beragam tergantung pada praktik dan niatnya. Umumnya, wirid yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas dapat memiliki berbagai manfaat rohani, antara lain:

Ketentraman dan Ketenangan Batin

Wirid dapat membantu seseorang mencapai ketenangan batin, mengurangi stres, dan memberikan perasaan kedamaian.

Mendekatkan Diri kepada Allah

Dengan berzikir dan berdoa, seseorang dapat merasakan kedekatan yang lebih besar kepada Allah dan meningkatkan hubungan spiritualnya.

Mengingat Allah 

Wirid membantu seseorang untuk selalu mengingat Allah dalam setiap aspek kehidupannya, sehingga menjadikan kehidupan sehari-hari lebih berarti dan penuh makna.

Menguatkan Iman dan Ketakwaan

Melalui wirid yang konsisten, seseorang dapat memperkuat iman dan ketakwaannya kepada Allah.

Berharap pada Rahmat Allah

Dengan berzikir dan berdoa, seseorang berharap untuk mendapatkan rahmat, keberkahan, dan bimbingan dari Allah dalam menjalani hidupnya.

Menghadapi Cobaan

Wirid dapat memberikan kekuatan spiritual dan dukungan saat menghadapi cobaan dan kesulitan dalam hidup.

Penting untuk diingat bahwa khasiat dari wirid tidak hanya terletak pada kata-kata yang diucapkan, tetapi juga pada niat yang tulus dan kualitas keimanan seseorang. Dalam Islam, tindakan dan amal baik yang dilakukan dengan niat yang ikhlas adalah yang paling dianugerahkan oleh Allah.

Dengan mengenali wirid Abu Bakar bin Salim dan memahami manfaatnya, umat Islam diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui amalan-amalan yang membawa berkah. Wirid bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi sebuah ikhtiar untuk meraih ridha Allah dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Temukan informasi mendalam seputar wirid Abu Bakar bin Salim, keutamaannya, dan manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari di Mediamu.com. Klik tombol di bawah ini untuk membaca artikel lengkap dan mendapatkan wawasan yang bermanfaat.

Baca Lebih Lanjut di Mediamu.com

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    2
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat