Simak Penjelasan Dari Puasa Tarkuruh

Simak Penjelasan Dari Puasa Tarkuruh

Smallest Font
Largest Font

MEDIAMU.COM -  Simak Penjelasan Dari Puasa Tarkuruh

Di dalam Islam puasa ini bisa diartikan menjadi dua hal salah satunya adalah puasa atau menahan diri untuk melaksanakan dan menjalankan syariat Allah subhanahu Wa ta'ala. Kedua melakukan puasa atau menahan diri untuk menjadikan dan mengontrol diri kita agar menjadi lebih baik lagi.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Memahami Esensi Puasa

Puasa memiliki arti yaitu menahan. Menahan diri dari segala godaan yang bisa menjerumuskan kita ke dalam nerakanya Allah ketika kita melaksanakan puasa untuk menjalankan syariat Allah namun terdapat juga puasa yang bertujuan untuk mendidik diri kita sendiri dengan menahan segala hawa nafsu.

Perbedaan dengan Puasa Lainnya

Puasa Tarkuruh, menurut kaidah, memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari jenis puasa lainnya dalam Islam. Sementara puasa Ramadan wajib dilaksanakan selama sebulan penuh, puasa Tarkuruh bisa bersifat sunnah dan dilakukan secara sporadis. Berbeda dengan puasa Senin-Kamis yang rutin, puasa Tarkuruh mungkin memiliki niat dan tujuan khusus, seperti peningkatan spiritualitas atau pemurnian diri.

Niat Puasa Tarku Ruh

Niat puasa Tarku Ruh biasanya diucapkan dalam hati sebelum memulai puasa, yaitu pada malam hari sebelum tidur atau sebelum waktu imsak. Berikut adalah contoh niat puasa Tarku Ruh dalam bahasa Arab dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia:

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ تَرْكُ الرُّوحِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin Nawaitu sauma ghadin 'an tarku ruhi lillahi ta'ala

Artinya "Saya berniat puasa esok hari dengan meninggalkan (segala yang membatalkan puasa) untuk Allah Ta'ala."

Perlu diingat bahwa niat puasa Tarku Ruh ini diucapkan dalam hati dan tidak perlu diucapkan dengan keras. Niat ini merupakan bagian penting dari puasa dan menunjukkan keseriusan serta keikhlasan seseorang dalam beribadah.

Ayat Penjelasan Tentang Puasa adalah menahan 

Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:

إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا

“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang pun hari ini” (QS Maryam: 26)


Puasa Tarku Ruh Adalah

Puasa tarkur ini memiliki arti sebagai puasa yang bertujuan untuk menahan diri kita dari sebuah cita-cita ataupun angan-angan tentang ambisi kita di dunia ini. Bukan berarti kita tidak dibolehkan untuk bercita-cita tinggi akan tetapi takutnya kita terjerumus ke dalam cinta dunia. Puasa ini menghindari makanan-makanan yang sumber asalnya dari makhluk hidup yang memiliki ruh seperti hewan dan lain-lain.

Keutamaan Melakukan Puasa Tarkuruh

1. Membuat kita mampu menahan diri mengurangi serta mengontrol hawa nafsu kita untuk melakukan sebuah hal-hal yang sifatnya duniawi.

2. Menjadikan puasa tarku ruh ini sebagai media kita untuk mempraktekkan rasa sabar seperti yang tersemat di dalam surah al-baqarah ayat 351 yang menganjurkan manusia untuk memiliki sifat sabar.

3. Menjadikan hati bening dan jernih dari fikiran buruk dan prasangka. Hikmah ini akan sangat terasa jika sudah istiqomah dalam menjalankan puasa. Keistiqomahan tersebut mendatangkan rasa ikhlas. Darinya akan berbuah hati yang jernih. 

4. Memiliki Ilmu Laduni. Ilmu laduni ialah ilmu (pemahaman) seseorang terhadap sesuatu tanpa didasari usaha sebelumnya.

Tata Cara Puasa Tarku Ruh

Puasa Tarku Ruh adalah salah satu bentuk puasa yang dilakukan dalam masyarakat luas, khususnya di kalangan umat Islam. Tata cara puasa Tarku Ruh biasanya meliputi beberapa langkah berikut:

1. Niat

Sebelum memulai puasa, seseorang harus berniat dalam hatinya untuk melakukan puasa Tarku Ruh. Niat ini penting untuk menentukan keabsahan puasa.

2. Imsak

Puasa dimulai dari waktu imsak, yaitu beberapa menit sebelum Subuh, hingga terbenamnya matahari.

3. Sahur

Makan sahur disunnahkan untuk memberi kekuatan selama berpuasa. Waktu sahur berakhir saat masuk waktu imsak.

4. Berpuasa

Selama waktu puasa, seseorang harus menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa, seperti berhubungan suami istri.

5. Berbuka Puasa

Saat waktu berbuka tiba, yaitu ketika matahari terbenam, disunnahkan untuk segera berbuka puasa, biasanya dengan makanan ringan seperti kurma dan air putih, diikuti dengan shalat Maghrib.

6. Shalat Tarawih

Meskipun bukan bagian wajib dari puasa, shalat Tarawih dianjurkan untuk dilakukan pada malam hari selama bulan Ramadan, termasuk ketika melakukan puasa Tarku Ruh.

7. Ibadah Lainnya

Selain puasa, dianjurkan juga untuk meningkatkan ibadah lainnya seperti membaca Al-Qur'an, melakukan shalat sunnah, dan berdzikir.

8. Tawakal dan Doa

Selama berpuasa, hendaknya seseorang senantiasa bertawakal kepada Allah dan memperbanyak doa, memohon agar puasanya diterima dan mendapat keberkahan.

Perlu dicatat bahwa puasa Tarku Ruh mungkin memiliki kekhususan atau variasi dalam pelaksanaannya tergantung pada tradisi dan kebiasaan setempat.

Hal-hal yang Membatalkan Puasa Tarkuruh

Hal-hal yang membatalkan puasa Tarkuruh sejatinya mirip dengan puasa lainnya dalam Islam. Makan dan minum sengaja selama waktu puasa adalah penyebab utama pembatalan. Begitu juga, hubungan suami istri di siang hari dapat membatalkan puasa. Perilaku seperti berbohong, bergosip, atau berkata kasar juga bisa merusak nilai spiritual puasa.

Selain itu, muntah dengan sengaja dan haid atau nifas bagi wanita juga termasuk dalam hal-hal yang membatalkan puasa. Penting bagi umat Islam untuk menghindari hal-hal tersebut agar puasa Tarkuruh mereka tetap sah dan bernilai di hadapan Allah SWT.

Pendapat Ulama tentang Puasa Tarkuruh

Mengenai puasa Tarkuruh, pendapat ulama beragam dan tergantung pada interpretasi serta penerapan kaidah-kaidah Islam. Secara umum, ulama akan merujuk pada Al-Qur'an dan Hadits untuk menentukan keabsahan jenis puasa tertentu. Namun, karena puasa Tarkuruh tidak secara eksplisit disebutkan dalam sumber primer Islam, ulama mungkin akan mengkaji praktik tersebut berdasarkan prinsip-prinsip umum dalam fiqih puasa.

Ini termasuk niat, ketentuan yang membatalkan puasa, dan tujuan spiritual di balik berpuasa. Menurut kaidah, setiap ibadah baru (bid'ah) yang tidak memiliki dasar dalam syariat Islam perlu dihindari, kecuali jika dapat dibuktikan manfaatnya dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar agama.

Pendapat Muhammadiyah Tentang Puasa Tarkuruh

Organisasi Muhammadiyah dikenal dengan pendekatannya yang moderat dan berbasis pada Al-Qur'an dan Hadits. Dalam hal puasa Tarkuruh, tidak ada informasi spesifik yang menunjukkan bahwa Muhammadiyah memiliki pandangan khusus terkait dengan praktik ini. Mengingat bahwa puasa Tarkuruh tidak dikenal secara luas dalam literatur Islam, kemungkinan besar Muhammadiyah akan mengikuti prinsip-prinsip umum yang mereka anut dalam menentukan keabsahan dan kelayakan suatu praktik ibadah.

Secara umum, Muhammadiyah cenderung menekankan pentingnya mengikuti tuntunan yang jelas dari Al-Qur'an dan Hadits dalam praktik keagamaan, termasuk puasa. Jika suatu praktik tidak memiliki dasar yang kuat dalam sumber-sumber tersebut, Muhammadiyah mungkin akan menyarankan umatnya untuk berhati-hati dalam mengamalkannya.

Untuk mendapatkan pandangan resmi Muhammadiyah tentang puasa Tarkuruh, disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan perwakilan atau ulama yang terafiliasi dengan organisasi tersebut.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan puasa terpuruk ini biasa dipraktekkan di masyarakat juga terutama untuk mereka bisa mengontrol dan mengendalikan hawa nafsu mereka untuk menuruti kemauan mereka yang bersifat duniawi. 

Semoga artikel ini memberikan kita penjelasan ilmu dan wawasan baru terkait puasa terpuruk di dalam Islam beserta penjelasan. Simak artikel lainnya di mediamu.com 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat