Inilah Persiapan Menikah dalam Islam dan Pendapat dari Muhammadiyah

Inilah Persiapan Menikah dalam Islam dan Pendapat dari Muhammadiyah

Smallest Font
Largest Font

MEDIAMU.COM - Pernikahan adalah bagian dari sunnah Rasulullah SAW yang memiliki tujuan mulia, yaitu membangun rumah tangga yang sakinah (tenang), mawaddah (cinta), dan rahmah (kasih sayang). Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً

Advertisement
Scroll To Continue with Content

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu merasa tentram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS. Ar-Rum: 21)

Memahami hakikat pernikahan berarti menyadari bahwa pernikahan bukan sekadar ikatan duniawi, tetapi juga sarana mendekatkan diri kepada Allah. Melalui pernikahan, pasangan diajak untuk saling melengkapi, menjaga kesucian diri, dan membangun keturunan yang saleh. Rasulullah SAW bersabda:
"Menikah adalah sunnahku, barang siapa tidak mengamalkannya, maka ia bukan termasuk golonganku." (HR. Bukhari)

Sebagai langkah awal, penting untuk meluruskan niat menikah. Niat yang benar adalah menikah karena Allah, bukan hanya untuk mengejar dunia. Dengan demikian, pernikahan menjadi bentuk ibadah yang membawa keberkahan.

Persiapan Spiritual Sebelum Menikah

Persiapan spiritual adalah fondasi dalam membangun rumah tangga Islami. Pertama, meningkatkan keimanan dengan memperbanyak ibadah seperti shalat, puasa sunnah, dan membaca Al-Qur'an. Kedua, memperdalam ilmu agama, terutama mengenai hak dan kewajiban suami-istri. Dalam hadits disebutkan:
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang terbaik kepada keluargaku." (HR. Tirmidzi)

Selain itu, doa memiliki peran penting dalam mencari pasangan yang saleh. Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau ciptakan pada dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan yang Engkau ciptakan pada dirinya." (HR. Abu Dawud)

Dengan persiapan spiritual, calon pasangan tidak hanya siap secara agama, tetapi juga memiliki hati yang bersih untuk memulai kehidupan rumah tangga.

Mental dan Emosional untuk Menikah

Pernikahan membawa tanggung jawab besar yang membutuhkan kesiapan mental dan emosional. Calon suami-istri harus memahami bahwa pernikahan bukan hanya tentang kebahagiaan, tetapi juga tentang menghadapi ujian hidup bersama.

Kesadaran akan tanggung jawab adalah langkah pertama. Seorang suami bertanggung jawab sebagai pemimpin keluarga, sebagaimana firman Allah SWT:

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ

"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain." (QS. An-Nisa: 34)

Kemampuan komunikasi juga harus diasah. Berbicara dengan empati, mendengarkan pasangan, dan menyelesaikan konflik secara dewasa adalah kunci keharmonisan. Rasulullah SAW mencontohkan komunikasi yang lembut dan penuh kasih kepada istri-istrinya.

Selain itu, kesabaran menjadi kunci dalam menghadapi perbedaan karakter dan tantangan dalam rumah tangga. Dengan mental yang siap, pasangan akan lebih kuat menghadapi rintangan dalam perjalanan pernikahan.

Persiapan Material dalam Pernikahan

Pernikahan juga membutuhkan kesiapan material yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Dalam Islam, mahar adalah salah satu syarat penting yang harus dipenuhi. Allah SWT berfirman:

وَآتُوا النِّسَاءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً

"Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan." (QS. An-Nisa: 4)

Selain mahar, calon pasangan perlu mempersiapkan penghasilan yang stabil untuk kehidupan sehari-hari. Namun, penting diingat bahwa Islam tidak membebani umatnya dengan persyaratan material yang berlebihan. Rasulullah SAW bersabda:
"Pernikahan yang paling berkah adalah yang paling mudah maharnya." (HR. Ahmad)

Kesederhanaan dalam pernikahan mencerminkan keimanan dan kesyukuran kepada Allah. Dengan persiapan material yang realistis, pasangan dapat memulai rumah tangga tanpa beban berlebihan.

Persiapan Sosial Menuju Pernikahan

Persiapan sosial mencakup restu orang tua dan pelaksanaan akad nikah sesuai syariat. Restu dari orang tua sangat penting, karena pernikahan yang dimulai dengan ridha mereka akan membawa keberkahan. Rasulullah SAW bersabda:
"Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua, dan murka Allah tergantung pada murka orang tua." (HR. Tirmidzi)

Selain itu, dalam akad nikah, harus ada wali dan saksi yang sah. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
"Tidak sah suatu pernikahan tanpa wali." (HR. Abu Dawud)

Melibatkan keluarga dalam persiapan pernikahan juga memperkuat hubungan kekeluargaan. Dengan persiapan sosial yang matang, pasangan akan mendapatkan dukungan moral dan spiritual dari orang-orang terdekat.

Pendapat Muhammadiyah Berdasarkan Tarjih

Menurut tarjih Muhammadiyah, pernikahan adalah ibadah yang bertujuan untuk menjaga kesucian diri, melanjutkan keturunan, dan membangun kehidupan yang islami sesuai tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah. Muhammadiyah menekankan pentingnya niat tulus karena Allah, kesederhanaan dalam mahar dan prosesi pernikahan untuk menghindari beban berlebih, serta restu orang tua sebagai kunci keberkahan dan perekat hubungan keluarga.

Selain itu, kesiapan spiritual dan mental calon pasangan juga sangat ditekankan, termasuk pemahaman tentang hak dan kewajiban suami-istri, sehingga pernikahan dapat menjadi sarana mencapai rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Semua pandangan ini didasarkan pada dalil-dalil sahih, seperti QS. Ar-Rum: 21 tentang tujuan pernikahan, dan hadis-hadis yang menekankan kemudahan mahar serta keutamaan keluarga dalam Islam.

Kesimpulan

Persiapan menikah dalam Islam mencakup berbagai aspek: spiritual, mental, material, dan sosial. Setiap tahap memerlukan niat yang benar, usaha maksimal, dan doa agar pernikahan membawa keberkahan.

Pernikahan yang didasari keimanan dan ketaatan kepada Allah akan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan persiapan yang matang, pasangan dapat menjalani kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Sebagaimana firman Allah SWT:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Persiapan menikah adalah langkah penting untuk membangun rumah tangga yang harmonis dan penuh berkah. Jangan lewatkan panduan lengkap tentang persiapan menikah dalam Islam untuk membantu Anda memahami setiap aspek spiritual, mental, material, dan sosial yang harus disiapkan.

Temukan artikel selengkapnya hanya di MediaMu.com dan dapatkan wawasan Islami yang bermanfaat untuk perjalanan hidup Anda.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat