Islam

Islam

MediaMU.COM

May 4, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kenali Jenis Dari Istighosah Itu

Kenali Jenis Dari Istighosah Itu

MEDIAMU.COM - istighotsah merupakan tahapan meminta pertolongan kepada orang yang memilikinya, yang pada hakikatnya adalah Allah semata. Akan tetapi allah membolehkan pula meminta pertolongan (istighotsah) kepada para nabi dan para walinya.

Memanjatkan doa untuk meminta pertolongan. Istighotsah adalah: 

طَلَبُ الغَوْثِ عِنْدَ الشِّدَّةِ وَالضِّيْقِ

 “Meminta pertolonga ketika dalam keadaan sukar dan sulit.” 

Namun di dalam istighosah ini terbagi menjadi beberapa jenis. Diantaranya adalah :

1. Istighotsah Kepada Allah

Di dalam Al-Qur'an penggalan Surat al-Anfal ayat 9 Allah SWT Berfirman: 

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ

Artinya: “(Ingatlah wahai Muhammad), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (QS al-Anfal: 9). Ayat ini menjelaskan peristiwa ketika Nabi Muhammad memohon bantuan dari Allah. Saat itu beliau berada di tengah berkecamuknya perang badar di mana kekuatan musuh tiga kali lipat lebih besar dari pasukan Islam, kemudian Allah mengabulkan permohonan Nabi dengan memberi bantuan pasukan tambahan berupa seribu pasukan malaikat. Dalam Surat Al-Ahqaf ayat 17 juga disebutkan:

وَهُمَا يَسْتَغِيثَانِ اللَّهَ 

Artinya: “Kedua orang tua memohon pertolongan kepada Allah” (QS al Ahqaf:17). 

Memohon pertolongan Allah meyakini hari kebangkitan, dan tidak ada cara lain yang dapat ditempuh oleh keduanya untuk menyadarkan sang anak kecuali memohon pertolongan dari Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu

2. Istighosah Kepada Selain Allah 

Beristighotsah kepada selain Allah hukumnya boleh dengan melihat bahwa makhluk yang dimintai pertolongan adalah sebab. Jadi meskipun sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, Allah-lah pemberi pertolongan yang sesungguhnya, namun bisa jadi melewati pelantara makhluk Allah yang lainnya agar terwujud pertolongan tersebut. 

إِنَّ الشَّمْسَ تَدْنُوْ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يَبْلُغَ العَرَقُ نِصْفَ الأُذُنِ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ اسْتَغَاثُوْا بِآدَمَ ثُمَّ بِمُوْسَى ثُمَّ بِمُحَمَّدٍ (رواه البخاريّ)

“Matahari akan mendekat ke kepala manusia di hari kiamat, sehingga keringat sebagian orang keluar hingga mencapai separuh telinganya, ketika mereka berada pada kondisi seperti itu mereka beristighotsah (meminta pertolongan) kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa kemudian kepada Nabi Muhammad ” (HR al-Bukhari). 

Dalam keterangan di hadits ini adalah dalil dibolehkannya meminta pertolongan kepada selain Allah dengan keyakinan bahwa seorang nabi atau wali adalah sebab.

Terbukti ketika manusia di mahsyar terkena terik panasnya sinar matahari mereka meminta tolong kepada para nabi. Kenapa mereka tidak berdoa kepada Allah saja dan tidak perlu mendatangi para nabi tersebut? Seandainya perbuatan ini adalah syirik niscaya mereka tidak melakukan hal itu, dan jelas tidak ada dalam ajaran Islam suatu perbuatan yang dianggap syirik di dunia, sedangkan di akhirat tidak terhitung syirik.

Keutamaan Istighosah

Istighosah merupakan praktik doa yang amat dianjurkan dalam agama Islam. Dalam istighosah, seseorang menyatakan ketergantungan sepenuhnya kepada Allah SWT, mengakui bahwa hanya Dia-lah tempat memohon pertolongan yang sejati. Melalui istighosah, seseorang menjalin hubungan yang erat dengan Sang Pencipta, merasakan kehadiran-Nya dalam setiap langkah hidup.

Selain itu, istighosah juga membuka pintu rahmat Allah, karena Dia telah berjanji untuk menjawab doa hamba-Nya yang memohon dengan tulus. Ketika orang-orang berkumpul untuk beristighosah bersama, hal itu memperkuat persaudaraan di antara mereka, saling mendukung dan menguatkan.

Praktik istighosah juga memperkuat keyakinan seseorang akan kekuatan dan kemurahan Allah SWT, serta memberikan keberanian untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan mengamalkan istighosah secara rutin dan tulus, seseorang dapat merasakan manfaatnya dalam mengatasi kesulitan hidup dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Selain itu, istighosah juga mengajarkan pentingnya rendah hati di hadapan Allah SWT. Dengan merendahkan diri dalam istighosah, seseorang mengakui bahwa kekuatan dan kemampuannya hanyalah sebatas yang telah Allah anugerahkan. Ini mengajarkan kita untuk tidak menyombongkan diri dan selalu merendahkan diri di hadapan-Nya. 

Praktik istighosah juga mengingatkan kita akan pentingnya berserah diri kepada kehendak Allah SWT. Dalam setiap doa istighosah, kita memohon agar Allah menolong dan memberikan yang terbaik bagi kita sesuai dengan kehendak-Nya. Ini mengajarkan kita untuk ikhlas menerima apa pun yang Allah berikan, karena Dia-lah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya.

Terakhir, istighosah juga menjadi sarana untuk memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di antara umat Islam. Ketika sekelompok orang berkumpul untuk beristighosah bersama, mereka saling mendukung, menguatkan, dan berbagi kepedulian. Hal ini menciptakan suasana kebersamaan dan kekeluargaan yang memperkukuh persaudaraan sesama muslim. Dengan demikian, istighosah tidak hanya menjadi amalan individu, tetapi juga memperkaya hubungan sosial dalam komunitas muslim.

Syirik adalah syirik di dunia dan di akhirat, dan yang bukan syirik di dunia, bukan syirik pula di akhirat. Simak Artikel Sebelumnya di mediamu.com(*).

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here