ads
Aqiqah Anak Laki Laki Kambing Jantan atau Betina dan Pendapat Muhammadiyah

Aqiqah Anak Laki Laki Kambing Jantan atau Betina dan Pendapat Muhammadiyah

Smallest Font
Largest Font

MEDIAMU.COM - Aqiqah adalah ibadah sunnah muakkadah, yaitu penyembelihan hewan sebagai ungkapan syukur atas kelahiran seorang anak. Dalam Islam, aqiqah dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran, meskipun jika tidak mampu, dapat dilakukan setelahnya. Ibadah ini memiliki nilai spiritual yang tinggi, karena selain mendekatkan diri kepada Allah, aqiqah juga bertujuan untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama.

Dalil tentang aqiqah dijelaskan dalam hadis Rasulullah ﷺ:
“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan atas namanya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama.”
(HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ahmad).

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Selain itu, aqiqah membantu memperkuat hubungan sosial dalam masyarakat melalui pembagian daging. Dengan ini, aqiqah tidak hanya berfungsi sebagai bentuk ibadah individu, tetapi juga sebagai amal sosial yang membawa keberkahan bagi orang tua dan anak.

Jumlah Kambing untuk Aqiqah Anak Laki-Laki

Dalam sunnah Rasulullah ﷺ, anak laki-laki dianjurkan untuk diaqiqahi dengan dua ekor kambing, sementara anak perempuan cukup dengan satu ekor kambing. Ketentuan ini fleksibel; jika orang tua tidak mampu, satu ekor kambing pun mencukupi.

Dalilnya terdapat dalam hadis:
“Untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sama, dan untuk anak perempuan satu ekor kambing.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad).

Kebolehan menyembelih satu kambing bagi anak laki-laki dijelaskan oleh ulama sebagai keringanan dalam syariat Islam. Hal ini menunjukkan bahwa Islam tidak mempersulit umatnya dalam beribadah. Jumlah kambing ini juga mencerminkan keutamaan berbagi nikmat kepada masyarakat, khususnya keluarga dan tetangga, sebagai bagian dari sunnah yang membawa keberkahan.

Kambing Aqiqah: Jantan atau Betina?

Dalam syariat Islam, kambing untuk aqiqah boleh berupa kambing jantan maupun betina. Yang penting, kambing tersebut memenuhi syarat sah hewan kurban: sehat, tidak cacat, dan cukup umur. Biasanya, umur kambing minimal 1 tahun atau mendekati usia tersebut.

Dalil tentang hal ini diambil dari penjelasan umum mengenai aqiqah tanpa pembatasan jenis kelamin kambing. Dalam sebuah hadis disebutkan:
“Aqiqah dilakukan dengan menyembelih hewan.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Fleksibilitas jenis kelamin kambing ini menunjukkan keadilan Islam dalam mempermudah umatnya. Selain itu, betina maupun jantan memiliki kualitas daging yang sama, sehingga tidak ada keutamaan satu jenis atas yang lain dalam konteks aqiqah. Orang tua dapat memilih sesuai kemampuan dan kondisi yang tersedia.

Dalil tentang Aqiqah Anak Laki-Laki

Aqiqah anak laki-laki didasarkan pada hadis sahih yang menegaskan jumlah kambing yang disunnahkan untuk disembelih. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya; disembelihkan untuknya dua ekor kambing jika laki-laki dan satu ekor kambing jika perempuan.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad).

Hadis ini menjadi pedoman utama dalam pelaksanaan aqiqah. Para ulama menafsirkan bahwa sunnah menyembelih dua ekor kambing untuk anak laki-laki menunjukkan nilai syukur yang lebih besar karena kelahiran anak laki-laki di masa lalu sering dikaitkan dengan tanggung jawab besar dalam masyarakat.

Namun, Islam juga memberikan keringanan jika hanya mampu menyembelih satu kambing. Hal ini menunjukkan betapa Islam adalah agama yang memperhatikan kemampuan umatnya tanpa mengurangi nilai ibadah tersebut.

Hikmah dan Keutamaan Aqiqah dalam Islam

Aqiqah memiliki banyak hikmah dan keutamaan, baik dari sisi spiritual maupun sosial. Secara spiritual, aqiqah adalah bentuk syukur kepada Allah atas anugerah kelahiran anak. Selain itu, aqiqah dapat menjadi sebab keberkahan bagi anak dan keluarga.

Secara sosial, aqiqah membantu mempererat silaturahmi dengan tetangga dan kerabat melalui pembagian daging. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam untuk saling berbagi dan memperkuat hubungan kekeluargaan.

Dalam sebuah riwayat disebutkan:
“Laksanakanlah aqiqah untuk anak-anak kalian. Sembelihlah atas nama mereka dan hilangkanlah gangguan dari mereka.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Aqiqah juga dipercaya dapat menjadi penebus bagi anak agar terhindar dari gangguan jin atau setan. Hikmah ini menegaskan bahwa aqiqah bukan sekadar ritual, tetapi memiliki dimensi yang dalam bagi kehidupan anak di dunia dan akhirat.

Pendapat Aqiqah dari Muhammadiyah

Hukum Aqiqah
Muhammadiyah memandang aqiqah sebagai sunnah muakkadah, yaitu ibadah yang sangat dianjurkan tetapi tidak wajib. Pelaksanaannya bertujuan untuk mensyukuri kelahiran anak sebagai nikmat dari Allah. Pandangan ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad ﷺ:
“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya…”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad).

Jumlah dan Jenis Kambing

Muhammadiyah menganjurkan untuk menyembelih dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan, sesuai sunnah.

Jika tidak mampu, satu ekor kambing pun diperbolehkan. Muhammadiyah menekankan fleksibilitas dalam beribadah, selaras dengan prinsip ta’abbudi (penghambaan kepada Allah) tanpa mempersulit umat.

Jenis kambing (jantan atau betina) tidak dipermasalahkan, asalkan memenuhi syarat sah: sehat, tidak cacat, dan cukup umur.

Waktu Pelaksanaan
Muhammadiyah mengikuti sunnah untuk melaksanakan aqiqah pada hari ketujuh setelah kelahiran. Jika tidak memungkinkan, dapat dilakukan pada waktu lain sesuai kemampuan.

Pembagian Daging Aqiqah

Daging aqiqah dapat dibagikan dalam keadaan matang kepada tetangga dan kerabat. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam untuk mempererat silaturahmi dan berbagi kebahagiaan.

Muhammadiyah menganjurkan agar orang yang ber-aqiqah melibatkan kaum dhuafa dalam pembagian, sehingga membawa manfaat lebih luas.

Kesimpulan

Aqiqah adalah ibadah sunnah yang mengandung banyak hikmah dan manfaat. Untuk anak laki-laki, disunnahkan menyembelih dua ekor kambing, tetapi jika tidak mampu, satu ekor kambing pun sah. Baik kambing jantan maupun betina dapat digunakan, asalkan memenuhi syarat-syarat syariat.

Pelaksanaan aqiqah juga mencerminkan rasa syukur kepada Allah dan memperkuat hubungan sosial dengan berbagi nikmat kepada orang lain. Dengan melaksanakan aqiqah sesuai sunnah, orang tua tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga memberikan keberkahan bagi anak yang dilahirkan.

Ingin tahu lebih dalam tentang tata cara dan keutamaan aqiqah anak laki-laki sesuai sunnah? Temukan penjelasan lengkap dan panduan praktisnya hanya di Mediamu.com. Dapatkan informasi terpercaya seputar ibadah aqiqah, syarat kambing, dan hikmah pelaksanaannya. Klik di sini sekarang untuk membaca artikel selengkapnya!

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat