Bagi yang belum Tau Hukum Tidur di Masjid Seperti apa

Bagi yang belum Tau Hukum Tidur di Masjid Seperti apa

Smallest Font
Largest Font

MEDIAMU.COM - Masjid adalah tempat ibadah yang penting dalam kehidupan umat Muslim. Selain untuk salat berjamaah dan mendengarkan khutbah, masjid juga memiliki fungsi sosial bagi masyarakat. Salah satunya adalah sebagai tempat beristirahat bagi para musafir atau mereka yang membutuhkan. Tidur di masjid bukanlah hal baru dalam Islam. Bahkan, para sahabat Nabi Muhammad SAW sering kali beristirahat di masjid ketika mereka tidak memiliki tempat tinggal.

Namun, apakah tidur di masjid diperbolehkan secara hukum dalam Islam? Ini adalah pertanyaan penting, terutama di zaman sekarang, di mana beberapa masjid memiliki aturan yang melarang tidur di dalamnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas hukum tidur di masjid, adab-adab yang harus diperhatikan, serta situasi di mana tidur di masjid diperbolehkan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Bolehkah Tidur di Masjid? Ini Jawabannya

Tidur di masjid diperbolehkan dalam Islam, selama niatnya baik dan tidak mengganggu aktivitas ibadah orang lain. Dalam hadits sahih, dikisahkan bahwa para sahabat sering tidur di masjid, terutama kaum Muhajirin yang tidak memiliki rumah setelah hijrah ke Madinah. Salah satu contoh adalah kisah Ahlu Suffah, sekelompok sahabat yang tinggal di masjid Nabawi.

Hadits terkait:
"Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: 'Aku melihat 70 orang dari Ahlu Suffah tidak mempunyai selimut, masing-masing mereka mempunyai kain yang mereka ikatkan di lehernya. Ada yang sampai setengah betis, ada pula yang sampai mata kaki. Mereka mengumpulkannya dengan tangan mereka karena takut aurat mereka terlihat'." (HR. Bukhari)

Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tidur di masjid diperbolehkan, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Namun, tetap harus menjaga adab dan kebersihan selama berada di masjid.

Kondisi di Mana Tidur di Masjid Diperbolehkan

Tidur di masjid tidak selalu diperbolehkan dalam semua kondisi. Beberapa situasi di mana tidur di masjid dianggap dibolehkan adalah ketika seseorang dalam kondisi darurat, seperti musafir yang dalam perjalanan jauh, atau seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal. Nabi Muhammad SAW sendiri pernah mengizinkan para sahabat yang tidak memiliki tempat tinggal untuk beristirahat di masjid.

Musafir yang kelelahan dapat mengambil manfaat dari masjid sebagai tempat istirahat, asalkan tidak mengganggu aktivitas ibadah di dalamnya. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua masjid memiliki fasilitas yang memadai untuk menampung orang yang tidur di dalamnya. Oleh karena itu, para pengunjung masjid harus selalu menghormati aturan yang diterapkan oleh pengurus masjid setempat.

"Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar salat, jika kamu takut diserang oleh orang-orang kafir." (QS. An-Nisa: 101)

Ayat ini menunjukkan bahwa Islam memberikan kelonggaran bagi musafir, termasuk kemungkinan untuk beristirahat di masjid. Namun, hal ini harus dilakukan dengan niat baik dan menghormati masjid sebagai tempat suci.

Adab Tidur di Masjid yang Harus Dijaga

Walaupun diperbolehkan, ada beberapa adab tidur di masjid yang harus dijaga. Pertama, seseorang harus memastikan dirinya dalam keadaan suci. Mereka yang dalam keadaan junub (hadats besar) tidak diperbolehkan berada di masjid tanpa mandi wajib terlebih dahulu. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Tidak diperbolehkan bagi orang yang junub untuk berada di masjid." (HR. Abu Dawud)

Kedua, seseorang harus menjaga kebersihan diri dan tidak mengganggu orang lain. Tidur di masjid harus dilakukan dengan tenang, tanpa membuat suasana gaduh atau membuat area masjid kotor. Ini penting, mengingat masjid adalah tempat yang dijaga kesuciannya.

Ketiga, seseorang yang tidur di masjid tidak boleh melakukan tindakan yang dapat merendahkan fungsi utama masjid sebagai tempat ibadah. Misalnya, tidak diperbolehkan makan atau minum secara berlebihan hingga menimbulkan sampah, atau tidur dalam posisi yang tidak sopan.

Tidur dalam Keadaan I'tikaf

I'tikaf adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid untuk meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT. Orang yang melakukan i'tikaf biasanya tinggal di masjid dalam jangka waktu tertentu, terutama pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Selama i'tikaf, tidur di masjid tidak hanya diperbolehkan tetapi juga dianggap sebagai bagian dari ibadah.

Nabi Muhammad SAW sendiri melakukan i'tikaf di masjid Nabawi dan tidur di sana selama proses i'tikaf. Tidur saat i'tikaf diperbolehkan asalkan niatnya adalah untuk memulihkan tenaga demi melanjutkan ibadah. Namun, penting untuk tetap menjaga adab-adab yang berlaku di dalam masjid.

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar." (QS. Al-Qadr: 1)

Ayat ini menunjukkan pentingnya malam-malam terakhir di bulan Ramadan, di mana umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah mereka. Tidur dalam i'tikaf adalah bagian dari ibadah tersebut, selama dilakukan dengan niat yang benar.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tidur di masjid diperbolehkan dalam Islam dengan beberapa syarat. Kondisi darurat, seperti musafir atau seseorang yang tidak memiliki tempat tinggal, adalah situasi di mana tidur di masjid dianggap sah. Namun, penting untuk selalu menjaga adab dan menghormati masjid sebagai tempat ibadah. Niat yang baik, menjaga kebersihan, serta tidak mengganggu orang lain adalah hal yang harus diperhatikan.

Tidur di masjid juga sah saat seseorang sedang melakukan i'tikaf, terutama selama bulan Ramadan. Namun, mereka yang dalam keadaan junub harus mandi wajib terlebih dahulu sebelum memasuki masjid.

Secara keseluruhan, tidur di masjid adalah praktik yang dibolehkan selama dilakukan dengan niat baik, penuh penghormatan, dan tidak bertentangan dengan adab serta aturan masjid.

Jika Anda ingin mendalami lebih lanjut mengenai hukum tidur di masjid dan adab yang harus diperhatikan dalam Islam, kunjungi Mediamu.com. Temukan artikel-artikel islami lainnya yang dapat memperkaya pengetahuan Anda tentang berbagai topik ibadah, akhlak, dan kehidupan sehari-hari sesuai syariat Islam.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat