Memahami Dengan Baik Makna Uzlah Dan Implementasinya
MEDIAMU.COM - Uzlah secara etimologi yakni ta’azzala ‘an al-syai’ yang memiliki arti pergi dari sesuatu atau menghindar dari sesuatu (Al-Habsyi, 1999). Sedangkan secara terminologi yakni bentuk penjauhan diri dari pergaulan manusia dengan tujuan agar tidak mempengaruhi mereka, dan juga bukan berarti memutus hubungan dengan masyarakat. Uzlah disini yang dimaksud adalah mengasingkan diri dari masyarakat karena merasa dirinya kotor dan tidak ingin menularkan kerusakannya kepada masyarakat, dan juga untuk mencapai ketenangan jiwa dan kejernihan pikiran yang dicemari oleh tipu daya keinginan duniawi (Labib, 1996).
Maksud Uzlah
Uzlah juga bermakna sama dengan rangkaian kata yang memiliki arti menyingkirkan dan bergeser. Contohnya, seperti suatu kalimat “Dia menyingkirkan sesuatu.”, atau “Dia memisahkan diri dari temantemannya”. Maka dari itu, kata “uzlah” disini dapat dimaknakan sebagai mengasing dan menjauhkan diri (Al-Audah, 2008).
Dalam islam sendiri sejatinya sikap uzlah dimaksudkan sebagai wahana penyerahan diri secara total kepada Allah SWT. Proses uzlah diibaratkan seperti kerbau yang sedang berkubang. Kalau kerbau berkubang dengan fisik, maka dalam konteks uzlah yang berkubang adalah jiwa.
Mengutip buku Menuai Fadhilah Dunia, Menuai Berkah Akhirat karya Prof. Dr. Nasaruddin Umar (2014), orang yang bersikap uzlah akan mengasingkan diri pada suatu tempat yang ditutup rapat oleh kondisi kejiwaannya. Hal ini membawanya keluar dari persoalan duniawi dan beralih mendekatkan diri kepada Allah
Saat beruzlah, seorang hamba akan memasrahkan diri untuk meminta diterima di hadapan Allah SWT. Uzlah sering kali dilakukan secara fisik dengan harapan bahwa pengondisian tersebut akan membuat jiwa merasakan kesunyian, kesepian sekaligus kehangatan dan kerinduan kepada Rabb-Nya.
Uzlah dalam Al Quran
Dalam Al-Qur'an uzlah tidak dijelaskan secara rinci dan detail. Penafsiran tentang uzlah hanya tersirat dari isyarat yang ditunjukkan oleh beberapa ayat Alquran. Dalam surat Al-Kahfi ayat 16, Allah SWT berfirman:
“Dan apabila kamu meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, maka carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu”.
Adapun Sikap uzlah amat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Dari Abu Sa’id al-Khudri, dikisahkan bahwa seorang laki-laki mendatangi Rasulullah dan bertanya:
”Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling utama?” Beliau menjawab, “Orang yang berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya.” Dia bertanya kembali, “Kemudian siapa lagi, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Seorang Mukmin yang berada (‘uzlah) di salah satu lembah pegunungan, dia bertakwa kepada Allah dan meninggalkan manusia (agar selamat) dari keburukan dirinya.” (HR. An-Nasa’i)
Berlandaskan pada dalil-dalil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sikap uzlah amat dianjurkan dalam Islam. Namun, ketika seseorang berniat untuk menjalaninya, ia harus tetap melaksanakan shalat, membayar zakat, dan melakukan kegiatan ibadah yang lain.
Manfaat dan Tujuan Uzlah
Manfaat dan tujuan uzlah memiliki peran penting dalam kehidupan spiritual seseorang. Melalui uzlah, seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan meninggalkan sementara pergaulan dunia untuk fokus pada ibadah dan introspeksi diri. Uzlah juga membantu seseorang untuk meningkatkan kualitas spiritualnya, memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, serta meningkatkan kesadaran akan makna hidup. Selain itu, uzlah juga dapat memberikan kesempatan bagi seseorang untuk mendalami ilmu agama dan merenungkan ayat-ayat Allah SWT.
Dengan menjalankan uzlah, seseorang dapat mencapai ketenangan batin, kebahagiaan spiritual, dan kesempurnaan iman. Dengan demikian, uzlah menjadi sarana yang sangat penting dalam menegakkan keimanan dan ketaqwaan seseorang kepada Allah SWT.
Implementasi Uzlah Dalam Konteks Keimanan
Implementasi uzlah dalam konteks spiritual dapat dilakukan dengan berbagai cara yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu kunci utama dalam mengimplementasikan uzlah secara spiritual adalah dengan meningkatkan kualitas ibadah dan taqwa. Hal ini dapat dilakukan dengan rutin melaksanakan shalat lima waktu, membaca Al-Quran, berdzikir, serta memperbanyak doa dan munajat kepada Allah SWT. S
elain itu, menjauhi segala bentuk kemaksiatan dan dosa-dosa juga merupakan bagian dari implementasi uzlah dalam konteks spiritual. Dengan melakukan uzlah secara spiritual, seseorang dapat merasakan kedekatan dan kecintaan kepada Allah SWT yang lebih dalam, sehingga memperkuat iman dan taqwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari.(*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow