Islam

Islam

MediaMU.COM

May 4, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Tafsir Surah At-Takasur dalam Al-Qur'an

Tafsir Surah At-Takasur dalam Al-Qur'an

MEDIAMU.COM - Surat At Takatsur (التكاثر) adalah surat ke-102 dalam Al-Qur’an. Berikut ini terjemahan, asbabun nuzul, dan tafsir Surat At Takatsur.

Surat ini terdiri dari delapan ayat. Para ulama berselisih pendapat masa turunnya, tetapi mayoritas berpendapat surat ini adalah Makkiyah.

Nama surat ini At Takatsur yang berarti saling bermegah-megahan, terambil dari ayat pertama. Nama lainnya surat Alhaakum yang juga terambil dari ayat pertama. Juga punya nama surat al Maqrabah yang terambil dari kata al maqaabir pada ayat kedua.

Dikutip dari buku Tadabur Juz Amma oleh Dr. Saiful Bahri, Surah At-Takatsur menerangkan tentang manusia yang disibukkan oleh perkara duniawi sehingga mereka lengah untuk melaksanakan kewajibannya kepada Allah SWT.

Mereka lebih memilih hawa nafsunya dibandingkan tuhannya, dan mereka juga lupa bahwa hal keduniaan tak akan dibawa setelah kematian. Hingga mereka tidak menyadari bahwa semua itu akan dimintai pertanggungannya.

Padahal bila manusia sadar akan adanya pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang pernah dikerjakan di dunia, mereka tidak akan melakukan kelengahan dan segera bertaubat kepada Allah SWT

Surah At-Takasur, yang merupakan surah ke-102 dalam Al-Quran dan memiliki 8 ayat, mengungkapkan tentang kecenderungan manusia yang terlalu fokus pada pengumpulan kekayaan dan materi, sehingga melalaikan makna sejati hidup dan tanggung jawab mereka kepada Allah.

Surah ini diungkapkan di Mekkah dan ditujukan kepada kaum Quraisy, yang kala itu terkenal dengan kebanggaan mereka atas kemakmuran dan garis keturunan. Mereka kerap berkompetisi untuk menambah kekayaan dan kekuasaan mereka, namun lupa akan kewajiban mereka kepada Allah dan sesama manusia.

Surah At-Takasur mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara dan yang lebih penting adalah mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi di akhirat. Ayat-ayatnya menekankan pentingnya menjalankan tugas-tugas agama dan menghindari perangkap keserakahan duniawi.

Asbabun Nuzul Surah At Takasur

Surah At-Takasur, yang merupakan surah ke-102 dalam Al-Quran dan memiliki 8 ayat, mengungkapkan tentang kecenderungan manusia yang terlalu fokus pada pengumpulan kekayaan dan materi, sehingga melalaikan makna sejati hidup dan tanggung jawab mereka kepada Allah.

Surah ini diungkapkan di Mekkah dan ditujukan kepada kaum Quraisy, yang kala itu terkenal dengan kebanggaan mereka atas kemakmuran dan garis keturunan. Mereka kerap berkompetisi untuk menambah kekayaan dan kekuasaan mereka, namun lupa akan kewajiban mereka kepada Allah dan sesama manusia.

Surah At-Takasur mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara dan yang lebih penting adalah mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi di akhirat. Ayat-ayatnya menekankan pentingnya menjalankan tugas-tugas agama dan menghindari perangkap keserakahan duniawi.

Surah At-Takasur, yang merupakan surah ke-102 dalam Al-Quran dan memiliki 8 ayat, mengungkapkan tentang kecenderungan manusia yang terlalu fokus pada pengumpulan kekayaan dan materi, sehingga melalaikan makna sejati hidup dan tanggung jawab mereka kepada Allah.

Surah At Takasur 

أَلْهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ

حَتَّىٰ زُرْتُمُ ٱلْمَقَابِرَ

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ ٱلْيَقِينِ

لَتَرَوُنَّ ٱلْجَحِيمَ

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ ٱلْيَقِينِ

ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ ٱلنَّعِيمِ

Maksud surah al takasur

Surah Al-Takasur memiliki pesan utama yang menekankan pada kesia-siaan persaingan dalam mengumpulkan harta dan kekayaan dunia. Surah ini mengingatkan manusia bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara dan tidak seharusnya menjadi fokus utama. Sebaliknya, manusia harus lebih memperhatikan kehidupan akhirat yang kekal.

Surah ini dimulai dengan menggambarkan bagaimana manusia sering terjebak dalam bermegah-megahan dengan harta dan kekayaan mereka, yang pada akhirnya hanya akan mengalihkan perhatian mereka dari tujuan sebenarnya dalam hidup, yaitu beribadah kepada Allah dan mempersiapkan diri untuk akhirat. Ayat-ayat selanjutnya mengingatkan bahwa pengetahuan yang sebenarnya dan kepastian akan datang, dan manusia akan menyaksikan neraka Jahim (neraka yang sangat panas) sebagai konsekuensi dari perbuatan mereka. Pada akhirnya, manusia akan ditanya tentang nikmat-nikmat yang telah mereka terima di dunia dan bagaimana mereka menggunakannya.

Nama Lain Surah At Takasur

Surah At-Takasur juga dikenal dengan nama "Al-Hakum" yang diambil dari kata pertama dalam surah ini. Nama "At-Takasur" sendiri berarti "Bermegah-megahan" atau "Persaingan dalam Mengumpulkan Harta", yang mencerminkan tema utama surah ini. Namun, "Al-Hakum" kurang umum digunakan dibandingkan dengan At-Takasur.

Tadabbur Surah At Takasur

Tadabbur Surah At-Takasur mengajak kita untuk merenungkan dan memahami pesan yang disampaikan dalam surah ini secara lebih dalam. Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat dijadikan bahan renungan:

1. Kesia-siaan Bermegah-megahan

Surah ini mengingatkan kita bahwa kehidupan di dunia ini sementara dan bermegah-megahan dengan harta dan kekayaan tidak akan memberikan manfaat apa-apa di akhirat. Kita harus menyadari bahwa kekayaan sejati bukanlah harta benda, melainkan amal kebaikan dan ketakwaan kepada Allah.

2. Kehidupan Akhirat

Surah ini menekankan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Kita harus menjadikan kehidupan dunia sebagai ladang untuk menanam kebaikan yang akan kita tuai di akhirat.

3. Pertanggungjawaban

Ayat terakhir surah ini mengingatkan bahwa kita akan ditanya tentang kenikmatan yang telah kita terima di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa setiap nikmat yang diberikan oleh Allah merupakan amanah yang harus dipertanggungjawabkan.

4. Kesadaran Diri

Tadabbur Surah At-Takasur mengajak kita untuk introspeksi dan mengevaluasi diri sendiri. Apakah kita terlalu terikat dengan dunia sehingga melupakan tujuan hidup yang sebenarnya?

5. Prioritas Hidup

Surah ini mengajarkan kita untuk memprioritaskan hal-hal yang bernilai abadi dibandingkan dengan kesenangan sementara dunia. Ini merupakan ajakan untuk fokus pada ibadah, amal kebaikan, dan persiapan untuk kehidupan yang kekal.

Dengan merenungkan pesan-pesan dalam Surah At-Takasur, kita diingatkan untuk selalu mengingat Allah, menjalankan kewajiban-kewajiban agama, dan menjauhi perilaku yang hanya akan mengakibatkan kerugian di akhirat.

Secara keseluruhan, Surah Al-Takasur mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, serta menghindari perangkap keserakahan dan persaingan yang tidak berujung dalam mengumpulkan harta dunia.

Surah Al-Takasur memiliki pesan utama yang menekankan pada kesia-siaan persaingan dalam mengumpulkan harta dan kekayaan dunia. Surah ini mengingatkan manusia bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara dan tidak seharusnya menjadi fokus utama. Sebaliknya, manusia harus lebih memperhatikan kehidupan akhirat yang kekal.

Surah ini dimulai dengan menggambarkan bagaimana manusia sering terjebak dalam bermegah-megahan dengan harta dan kekayaan mereka, yang pada akhirnya hanya akan mengalihkan perhatian mereka dari tujuan sebenarnya dalam hidup, yaitu beribadah kepada Allah dan mempersiapkan diri untuk akhirat. Ayat-ayat selanjutnya mengingatkan bahwa pengetahuan yang sebenarnya dan kepastian akan datang, dan manusia akan menyaksikan neraka Jahim (neraka yang sangat panas) sebagai konsekuensi dari perbuatan mereka. Pada akhirnya, manusia akan ditanya tentang nikmat-nikmat yang telah mereka terima di dunia dan bagaimana mereka menggunakannya.

Secara keseluruhan, Surah Al-Takasur mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, serta menghindari perangkap keserakahan dan persaingan yang tidak berujung dalam mengumpulkan harta dunia.

Surah ini diungkapkan di Mekkah dan ditujukan kepada kaum Quraisy, yang kala itu terkenal dengan kebanggaan mereka atas kemakmuran dan garis keturunan. Mereka kerap berkompetisi untuk menambah kekayaan dan kekuasaan mereka, namun lupa akan kewajiban mereka kepada Allah dan sesama manusia.

Surah At-Takasur mengingatkan bahwa kehidupan dunia ini hanya sementara dan yang lebih penting adalah mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi di akhirat. Ayat-ayatnya menekankan pentingnya menjalankan tugas-tugas agama dan menghindari perangkap keserakahan duniawi.

Tafsir Surat At Takatsur

Dalam Tafsir Al-Lubab Jilid 4 juga disebutkan sejumlah hikmah yang bisa diambil dari Surah At-Takatsur:

1. Hal duniawi membuat manusia lengah hingga hingga kematiannya

2. Peringatan Allah SWT atas persaingan bermegah-megah di dunia tidak akan membawa kepuasan, yang ada hanya tekanan.

3. Mereka yang terlena akan keduniaan, di akhirat kelak akan menyesal

4. Semua kenikmatan yang Allah beri akan diadili

Dalam riwayat lain dari Mahmud bin Labid, Nabi SAW mengatakan bahwa kelak manusia pasti ditanya mengenai nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada mereka, baik sedikit maupun banyak.

لمَّا نَزَلَتْ أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ فقَرَأَهَا حتَّى بَلَغَ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ ، قالوا : يا رسولَ اللهِ عنْ أيِّ نعيمِ نُسْأَلُ ؟ وَإِنَّمَا هُمَا الأَسْوَدانِ التمرُ والماءُ وسيوفُنَا على رقابِنا والعدوُّ حاضِرٌ فعَنْ أيِّ نعيمٍ نُسْأَلُ ؟ قال : إنَّ ذلِكَ سَيَكُونُ

Artinya: 'Saat turun surah At-Takatsur hingga akhir, orang-orang berkata, "Rasulullah, nikmat apa yang akan ditanyakan kepada kami? Sesungguhnya hanya ada dua barang hitam; air dan kurma, sementara pedang-pedang kami ada di leher-leher kami sementara musuh sudah ada. Lantas, nikmat apa yang akan ditanyakan kepada kami?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya hal itu akan ada." (HR Ahmad).

Syaikh Amru Khalid dalam Khawatir Qur’aniyah menegaskan, Surat At Takatsur ini memberikan ancaman kepada setiap orang yang hanya hidup untuk kelezatan dan kesenangan fisik semata. Oleh karena itu jangan menjadi seperti mereka.

Setiap yang kita nikmati adalah nikmat dari Allah yang kelak akan ditanya dan dimintai pertanggungjawaban. Mulai dari kesehatan, waktu, harta hingga anak-anak. Jangan sampai nikmat-nikmat itu justru melalaikan dari akhirat. Melalaikan dari beribadah kepada Allah. Karena jika sampai demikian, nerakalah tempatnya.

Apa yang Dimaksud Bermegah Megahan dalam Surat At Takatsur

Dalam Surat At-Takatsur, "bermegah-megahan" mengacu pada perilaku manusia yang saling berlomba untuk memiliki harta, kekayaan, status sosial, atau hal-hal duniawi lainnya yang dianggap sebagai simbol kesuksesan dan keunggulan. Perilaku ini sering kali mengakibatkan orang lupa akan tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu beribadah kepada Allah dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat.

Bermegah-megahan dalam konteks surat ini bukan hanya sekadar memiliki kekayaan, tetapi juga sikap membanggakan diri dan menunjukkan superioritas atas orang lain berdasarkan hal-hal duniawi. Perilaku ini dapat mengarah pada kesombongan, iri hati, dan persaingan yang tidak sehat, serta mengalihkan perhatian dari nilai-nilai spiritual dan kewajiban agama. Surat At-Takatsur mengingatkan bahwa sikap bermegah-megahan seperti ini adalah sia-sia dan tidak akan memberikan manfaat apa pun di akhirat.

Demikian Surat At Takatsur mulai dari terjemahan, asbabun nuzul, hingga tafsir. Semoga kita terhindar dari berbangga-bangga dan bermegah-megahan yang melalaikan dari akhirat dan ketaatan.

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here