Perlunya Menanamkan Akhlak di Tengah Pandemi Covid-19

Perlunya Menanamkan Akhlak di Tengah Pandemi Covid-19

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Era digital menjadikan semua proses kehidupan semakin lancar jika dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Dan, kunci menanamkan akhlak, meski di tengah pandemi Covid-19, ialah kasih sayang orang tua dengan selalu melakukan pengawasan dalam penggunaan internet serta selalu menjadi pendengar yang baik bagi anak.

Hal tersebut disampaikan Prof Dr H Abdul Mu’ti, M.Ed, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ketika mengisi kajian duha dengan tema “Tantangan dan Solusi Pendidikan Akhlak di Era Pandemi”. Kajian duha menjadi salah satu rangkaian kegiatan Ramadan di Kampus (RDK) 1442 H yang disiarkan langsung di kanal YouTube Masjid Islamic Center UAD pada Sabtu (24/4/2021).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Hal ini penting dilakukan agar anak tidak stres selama menjalani sekolah daring. Kuatkan faktor mental anak dengan selalu melakukan kreativitas dalam mendidik akhlak anak,” kata Abdul Mu’ti.

Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meriahkan bulan penuh rahmat dengan menghadirkan kajian keislaman.

Ramadan 1442 Hijriyah menjadi tahun kedua dalam menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi Covid-19. Dan tantangan ibadah semakin dirasakan mengingat angka positif semakin meningkat.

“Terlebih dalam menanamkan akhlak pada anak didik di masa pandemi Covid-19 yang harus tetap dilakukan,” ujar Abdul Mu’ti, guru besar di bidang Pendidikan Agama Islam itu.

Akhlak, dikatakan Abdul Mu’ti, sebagai salah satu poin penting dalam Islam. “Akan mudah ditanamkan dengan proses pendidikan karakter di sekolah,” tandasnya.

Tantangan di era pandemi Covid-19 ini membuat sebagian guru dan dosen harus melakukan inovasi pembelajaran. “Memanfaatkan teknologi sebagai salah satu upaya dalam menanamkan akhlak kepada anak,” terang Abdul Mu’ti.

Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 ini, penanaman akhlak pada anak dapat dilakukan dengan memaksimalkan era digital. Berbagai aplikasi dapat digunakan sebagai penunjang pendidikan. “Tentu, yang perlu diperhatikan ialah pengawasan dan arahan orang tua dalam penggunaan internet,” terangnya.

Bagi Abdul Mu’ti, jangan sampai anak diberikan keleluasaan dalam bermedia sosial tapi lalai dengan kewajibannya menuntut ilmu. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
MediaMu Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat