Islam

Islam

MediaMU.COM

May 3, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Mengulang Salat Apakah Bisa? Inilah Tanggapan Ustadz Adi Hidayat

MEDIAMU.COM - Shalat merupakan ibadah yang menjadi tiang agama. Karena itu, kekhusyukan seorang Muslim dalam menjalani shalat teramat penting. Meski demikian, ada kalanya kekhusyukan seseorang terganggu dalam shalatnya. Lantas, bolehkah shalat tersebut diulang karena merasa tidak khusyuk?

Ustaz Adi Hidayat, menjelaskan boleh bagi seorang Muslim mengulang shalatnya ketika merasa tidak khusyuk sepanjang masih berada di waktu shalat tersebut. Ustaz Adi menjelaskan seseorang yang baru menyadari adanya perkara yang membatalkan shalat ketika waktu shalat itu telah lewat maka boleh mengulang shalatnya ketika mengingatnya atau ketika saat itu juga. 

Ustaz Adi menjelaskan, dalam mazhab Imam Syafi'i ada yang disebut taqrib dalam waktu shalat, seperti seseorang yang tengah berada di dalam perjalanan, tapi dia tidak dapat memastikan pakaiannya bersih atau kotor, terkena najis atau tidak, sedang waktu shalat sudah masuk. Dalam pertimbangannya, bila melaksanakan shalat ketika sudah di tempat tujuan maka waktu shalatnya sudah terlewat.

Dalam kondisi demikian, Ustaz Adi mengatakan ada yang disebut dengan takrim aw qati shalat atau memuliakan atau segera menjemput waktu shalat. Orang tersebut dapat melaksanakan shalat di waktu itu dengan keyakinan yang baik dan ketika telah sampai di tempat tujuan orang tersebut mengulang lagi shalatnya.

Begitu pun ketika seseorang yang menjadi makmum mendapati bacaan imamnya tidak baik karena kondisi tertentu. Menurut Ustaz Adi, makmum itu diperkenankan mengulang kembali shalatnya.

"Tidak ada masalah, kita shalat merasa kurang khusyuk kurang baik, setelah itu kita mencoba mengulangi, tidak ada masalah. Silakan, tidak ada larangan untuk mengulangi itu," kata Ustaz Adi dalam tanya jawab singkat dalam kajian daring yang disiarkan di laman resmi YouTube-nya beberapa waktu lalu. 

Namun demikian, Ustaz Adi menjelaskan, seseorang tidak boleh membiarkan kondisi tersebut berlarut-larut. Artinya membiarkan shalatnya terus menerus karena tidak bisa khusyuk. Maka dari itu, seorang Muslim harus mempelajari fiqih yang dapat mendorong diri agar bisa khusyuk dalam shalat.

Seseorang dapat mengetahui apa-apa yang menjadi bagian ketidakkhusyukan dalam shalat. Ketidakkhusyukan juga merupakan waswas setan agar selalu gelisah dan selalu mengulang shalatnya.

Seseorang juga dapat menggapai kekhusyukan dengan merasakan seolah itu merupakan shalat terakhir yang ditunaikan sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surah al-Baqarah ayat 45-46.

"Maka dalam kondisi tersebut kita pelajari supaya kita tidak dijebak dalam waswas setan. Jadi setiap shalat diulang-ulang, kalau ada perasaan seperti itu, itu setan yang sedang bermain. Kalau kondisinya waswas cepat ambil yang yakin. Lalu pelajari penjelasan tentang fiqih shalat supaya tidak larut dalam godaan setan,"kata ustadz Adi.

Fiqih Shalat Ustadz Adi Hidayat

Fiqih shalat menurut Ustadz Adi Hidayat bisa dipahami melalui berbagai kajian dan ceramah yang beliau sampaikan. Berikut ini adalah beberapa poin penting mengenai fiqih shalat menurut beliau:

1. Niat

Niat dalam shalat harus dilakukan di dalam hati, bukan diucapkan. Niat harus spesifik untuk shalat yang akan dikerjakan.

2. Taharah (Kebersihan)

Kebersihan merupakan syarat utama dalam shalat. Hal ini mencakup bersuci dari hadas kecil dan besar, serta menjaga kebersihan pakaian dan tempat shalat.

3. Menghadap Kiblat

Shalat harus dilakukan dengan menghadap ke arah kiblat. Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya mengetahui arah kiblat yang tepat.

4. Rukun Shalat

Ada rukun-rukun dalam shalat yang harus dipenuhi, seperti takbiratul ihram, berdiri bagi yang mampu, membaca Al-Fatihah, ruku, sujud, dan duduk tasyahud akhir.

5. Sunnah-sunnah Shalat

Selain rukun, ada juga sunnah-sunnah dalam shalat yang dianjurkan, seperti membaca doa iftitah, membaca surat setelah Al-Fatihah, dan membaca doa qunut dalam shalat subuh.

6. Khusyuk

Ustadz Adi Hidayat menekankan pentingnya khusyuk dalam shalat, yaitu kekhusukan hati dan pikiran kepada Allah SWT selama menjalankan shalat.

7. Tertib

Shalat harus dilakukan secara tertib, mengikuti urutan yang telah ditetapkan dalam syariat Islam.

8 . Mengikuti Imam

Bagi yang shalat berjamaah, penting untuk mengikuti gerakan imam dan tidak mendahului imam.

Ustadz Adi Hidayat juga sering menekankan pentingnya mempelajari fiqih shalat secara mendalam dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Beliau juga mengingatkan umat Islam untuk selalu meningkatkan kualitas shalatnya agar mendapatkan keberkahan dan kedekatan dengan Allah SWT.

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here