Inilah Hukum Minta Diruqyah dalam Islam
MEDIAMU.COM - Ruqyah adalah metode penyembuhan yang dilakukan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an atau doa-doa tertentu dari Sunnah untuk memohon perlindungan dan kesembuhan dari Allah. Dalam Islam, ruqyah digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan fisik, psikis, dan spiritual, termasuk sihir, gangguan jin, dan penyakit lainnya. Praktik ini dilakukan sesuai dengan ajaran Islam dan bertujuan untuk memperkuat iman seseorang serta menghindari segala bentuk syirik atau kemusyrikan.
Jenis-Jenis Ruqyah
Ruqyah Syar'i Ruqyah syar'i adalah ruqyah yang sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Praktik ini dilakukan dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an, seperti surah Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan surah Al-Ikhlas, serta doa-doa dari Sunnah Nabi Muhammad ﷺ. Ruqyah ini diyakini sebagai metode penyembuhan yang murni dan sah dalam Islam karena dilakukan dengan keyakinan penuh kepada Allah dan tanpa melibatkan unsur-unsur syirik.
AdvertisementScroll To Continue with ContentRuqyah yang Dilarang Ruqyah yang dilarang dalam Islam adalah ruqyah yang mengandung unsur syirik atau perdukunan, seperti menggunakan mantra-mantra yang tidak jelas, meminta bantuan kepada jin, atau mempercayai kekuatan selain Allah. Jenis ruqyah ini haram karena bertentangan dengan prinsip tauhid, dan dapat mengakibatkan dosa besar dalam Islam.
Pandangan Ulama tentang Hukum Meminta Ruqyah
Mayoritas ulama sepakat bahwa meminta ruqyah adalah mubah (diperbolehkan) selama tidak mengandung unsur syirik atau praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ruqyah yang sesuai syariat adalah ruqyah yang menggunakan ayat-ayat Al-Qur'an atau doa-doa yang diajarkan Nabi Muhammad ﷺ. Dalam hal ini, ruqyah dianggap sebagai salah satu bentuk ikhtiar untuk mencari kesembuhan dari gangguan fisik maupun spiritual.
Dalil yang membolehkan meminta ruqyah dapat ditemukan dalam berbagai hadits. Salah satunya adalah hadits dari Aisyah radhiyallahu 'anha yang berkata, “Nabi Muhammad ﷺ biasa meruqyah orang-orang dengan membaca ayat-ayat Al-Qur'an, terutama jika mereka mengalami sakit atau terkena gangguan.” (HR. Bukhari). Hal ini menunjukkan bahwa meminta ruqyah dengan cara yang benar adalah praktik yang diterima dalam Islam.
Selain itu, terdapat riwayat dari Abu Said Al-Khudri, di mana ia meruqyah seseorang yang tersengat binatang berbisa dengan membaca surat Al-Fatihah, dan Nabi ﷺ mengakui ruqyah tersebut sebagai bentuk pengobatan yang sah. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan demikian, meminta ruqyah diperbolehkan dalam Islam selama dilakukan sesuai dengan ajaran yang benar dan tidak melibatkan unsur-unsur yang diharamkan.
Keutamaan Tidak Meminta Ruqyah
Hadits tentang 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab adalah salah satu hadits terkenal yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa di antara tanda-tanda mereka adalah tidak meminta ruqyah, tidak percaya pada tathayyur (pertanda buruk), tidak melakukan pengobatan dengan besi panas (cauterization), dan mereka bertawakal sepenuhnya kepada Allah. Hadits ini menunjukkan keutamaan tawakal yang kuat, di mana mereka menyerahkan sepenuhnya segala urusan kepada Allah, termasuk dalam mencari kesembuhan dari penyakit.
Hubungan antara Tawakal dan Tidak Meminta Ruqyah
Tawakal berarti berserah diri secara penuh kepada Allah setelah melakukan segala usaha yang diperbolehkan. Orang yang memilih untuk tidak meminta ruqyah adalah mereka yang percaya bahwa Allah-lah sebaik-baik pemberi kesembuhan, tanpa perlu memohon kepada orang lain untuk meruqyah mereka. Ini bukan berarti ruqyah dilarang, namun mereka yang tidak memintanya menunjukkan tingkat tawakal yang lebih tinggi. Mereka yakin bahwa Allah yang mengatur segalanya, dan mereka lebih memilih berserah diri kepada-Nya dalam setiap keadaan.
Ruqyah yang Dilarang dalam Islam
Ruqyah menjadi haram jika mengandung unsur-unsur yang bertentangan dengan ajaran tauhid. Dalam Islam, segala bentuk ruqyah yang menggunakan bantuan jin, mantra-mantra yang tidak jelas maknanya, atau praktik-praktik perdukunan dianggap sebagai perbuatan yang menyimpang. Ruqyah hanya diperbolehkan ketika dilakukan dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan doa-doa yang sesuai dengan sunnah.
Kapan Ruqyah Menjadi Haram?
Ruqyah menjadi haram ketika melibatkan unsur syirik, yaitu mempersekutukan Allah dengan makhluk lain. Hal ini termasuk memohon pertolongan kepada jin atau roh halus, percaya pada kekuatan selain Allah, atau menggunakan simbol-simbol dan mantra yang tidak diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Allah berfirman dalam Al-Qur'an, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki” (QS. An-Nisa: 48).
Bahaya Ruqyah yang Mengandung Syirik
Syirik adalah dosa besar yang paling ditakuti oleh umat Islam, karena mempersekutukan Allah menghapuskan semua amal kebaikan. Nabi Muhammad ﷺ bersabda, "Barang siapa yang datang kepada dukun atau peramal, kemudian membenarkan apa yang dikatakannya, maka dia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Ahmad). Bahaya ruqyah yang mengandung syirik adalah tersesatnya akidah dan hilangnya keimanan.
Contoh Praktik Ruqyah yang Menyimpang
Contoh ruqyah yang menyimpang termasuk penggunaan mantra yang tidak berasal dari Al-Qur'an, penggunaan jimat-jimat atau benda keramat, serta meminta bantuan paranormal atau dukun. Praktik semacam ini seringkali dikaitkan dengan perdukunan dan menjauhkan pelakunya dari ajaran Islam yang benar.
Kesimpulan
Meminta ruqyah dalam Islam diperbolehkan selama dilakukan sesuai syariat, dengan bacaan Al-Qur'an dan doa yang tidak mengandung unsur syirik. Meskipun lebih utama untuk tidak memintanya agar menunjukkan kesempurnaan tawakal, hal ini bukan kewajiban. Yang penting, umat Islam harus menghindari ruqyah yang menyimpang atau melibatkan praktik perdukunan. Ruqyah yang sesuai ajaran Islam dapat menjadi salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan kesembuhan.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow