Asal Muasal Kalimat Amma Ba'du
MEDIAMU.COM - Asal Muasal Kalimat Amma Ba'du
Arti Amma Ba'du
Kerap kali setiap muslim ketika di hari Jumat melaksanakan salat Jumat yang di salah satu rangkaian salatnya yaitu mendengar khotib melaksanakan khutbah. Dan salah satu perkataan dari khotib di dalam muqaddimahnya menyebutkan amma ba'du di dalamnya. Sehingga bagi seorang muslim ini sudah sedikit familiar.
Amma ba'du adalah frasa yang sering digunakan dalam khutbah atau pidato untuk menandakan transisi dari pembukaan yang memuji Allah dan menyampaikan salam, menuju bagian inti dari pembicaraan atau materi yang akan disampaikan. Frasa ini memiliki arti "setelah itu" atau "selanjutnya", dan berfungsi sebagai pemisah yang jelas antara dua bagian pembahasan.
Amma Ba'du Artinya
Penggunaan amma ba'du sangat umum dalam tradisi keagamaan Islam, terutama dalam khutbah Jumat atau dalam ceramah yang disampaikan oleh ulama. Ini merupakan cara untuk struktural membedakan antara pembukaan yang lebih bersifat umum dan universal, dengan bagian yang lebih fokus pada tema atau topik spesifik.
Dalam konteks yang lebih luas, amma ba'du bisa juga digunakan dalam setiap bentuk presentasi atau pidato untuk membantu pendengar mengantisipasi bahwa pembicara akan beralih ke poin penting atau tujuan utama dari pembicaraan tersebut. Ini membantu dalam memberikan struktur yang jelas dan memastikan bahwa pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh audiens.
Cara Penggunaan Kalimat Amma Ba'du dan Cara Membaca Amma Ba'du
"Amma ba'du" adalah frasa yang sering digunakan dalam khutbah atau ceramah untuk memisahkan antara pembukaan yang berisi pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dengan materi utama pembicaraan. Frasa ini bermakna "setelah itu" atau "selanjutnya," dan merupakan penanda transisi yang penting dalam struktur penyampaian pesan secara formal dalam tradisi Islam.
Untuk membaca "amma ba'du" dengan tepat, penting untuk memahami konteks dan tujuannya. Frasa ini bukan hanya pemisah, tapi juga sebuah elemen yang memberikan kesan keseriusan dan formalitas dalam pembahasan yang akan disampaikan. Oleh karena itu, intonasi saat membaca haruslah tegas dan jelas, menandakan bahwa pembicara akan beralih pada bagian penting dari pesannya.
Selain itu, penggunaan "amma ba'du" juga harus disesuaikan dengan audiens dan situasi. Dalam konteks formal, seperti dalam khutbah Jumat atau ceramah besar, frasa ini digunakan untuk menarik perhatian pendengar dan mengatur fokus mereka ke tema utama yang akan dijelaskan. Dalam praktiknya, pastikan untuk membuat jeda yang cukup setelah mengucapkan "amma ba'du," sebelum melanjutkan dengan materi pokok untuk memberikan waktu kepada pendengar agar dapat mengatur kembali perhatiannya.
Untuk penggunaan kalimat ini biasanya dilakukan oleh seorang khatib untuk memisahkan sebuah pembahasan sebelumnya dengan pembahasan berikutnya. Dalam artian pemisah antara topik muqaddimah atau awalan dengan isi dari sesuatu hal yang ingin disampaikan.
Dalil Kalimat Amma Ba'du
Gadis ini yang diriwayatkan dari Al Buchori ketika Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kerap kali mengucapkan kalimat Amma ba'du ketika beliau telah mengucapkan kalimat syahadat di dalam tahmid yang beliau lakukan. Berikut ini bunyi hadis nya
"Dari Al Miswar Bin Mukhramah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berdiri atau berkhotbah maka aku mendengar setelah beliau bertasawuf mengucapkan Amma ba'du" hadits Riwayat al-Bukhari
Pengertian Amma Badu secara Bahasa
Untuk kalimat Amma ba'du ini terdiri dari dua kata yang di mana kata ama ini berasal dari kalimat
مَهْمَا يَكُنْ مِنْ شَيْئٍ بَعْدُ
Dari kalimat ini memiliki penjelasan yaitu merupakan sebuah isim atau sebuah syarat yang menjadi mubtada artinya meskipun sifat penjelasnya adalah taksis akan tetapi bisa juga terkadang mempunyai sifat sama yang menunjukkan kesempurnaan jenis dari sebuah kata.
Di dalam sebuah penjelasan dari Syekh Ibrahim di mana beliau mengemukakan kata magma yakun itu dibuang kemudian diganti dengan kata Amma agar bisa menduduki posisi yang diganti tersebut kemudian beberapa bagian ulama itu membaca Amma ba'du sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad sebagai ulama lain ada yang membuat juga kata Amma untuk mengganti kata wawu, maka menjadi ba'du yang menjadi kedudukan pengganti kalimat sebelumnya
Penjelasan Kata Ba'du
Dalam ilmu nahwu pembahasan tentang badu atau ba’d cukup panjang. Namun berikut ini merupakan penjelasan singkat tentang kata badu:
فإن نوي معنى المضاف إليه دون لفظه، بنيا على الضم، نحو: {لِلهِ الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ}، في قراءة الجماعة.
Artinya: “Jika diniatkan makna mudhaf ilaih tanpa menyebut lafaznya maka dimabnikan dhammah. Contohnya adalah لِله الْأَمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ sesuai bacaan qiraah jama’ah. (Ibnu Hisyam, Audhahul Masalik, [Darul Fikr], juz 3, hlm. 135).
Jadi, secara harfiah kalimat amma badu adalah sebagai pemisah atau disebut dengan fashlul khithab.
Sejarah Kalimat Amma Ba'du di Sebutkan
Menurut beberapa ulama besar salah satunya adalah Syekh Imam Al baiduri beliau mengungkapkan ketika pertama kali kalimat ama ba'du ini dikatakan oleh Nabi Daud alaihissalam hal ini juga dikonfirmasi di pendapat lain menurut Syekh Imam Al baituri dan Abu Musa Al Asy'ari yang di mana beliau memiliki pendapat yang sama sekolah hal ini karena memiliki dalil yang kuat sebagai berikut :
dari Abu Musa Al-Asy’ari ra. beliau mengatakan:
أول من قال أمَّا بعدُ داودُ وهو فصل الخطاب
“Orang yang pertama kali mengucapkan ‘amma ba’du’ adalah Nabi Daud ‘alaihis salam, dan itu adalah fashlal khitab.” (Al-Awail Ibni Abi Ashim, no. 188; Al-Awail Ath-Thabrani, no. 40).
Kesimpulan
Demikianlah artikel ini yang membahas lengkap tentang kalimat Amma ba'du. Semoga memberikan pengetahuan dan wawasan baru untuk kita para pembaca semuanya. Simak artikel lainnya di mediamu.com
Editor: Muhammad Fajrul Falaq
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow