Tuntunan Puasa Tasua dan Asy Syura
Oleh: H. Nur Ahmad Ghojali
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram). Sementara sholat yang paling utama setelah shalat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim).
Puasa yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Secara bahasa, asyura berasal dari kata ‘asyara yang berarti sepuluh. Sepuluh inilah yang menunjukkan tanggal 10 pada bulan Muharram.
Dalam kitab al Kasyf wa al-Bayan disebutkan bahwa sebelum turunnya QS Al Baqarah ayat 183, Allah SWT mewajibkan puasa Asyura di bulan Muharram. Namun, setelah turun ayat tersebut, hukum menjalankan puasa Asyura menjadi sunnah.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa puasa Asyura memiliki kedudukan yang penting untuk amalan puasa sunnah.
Dari Ubaidillah bin Abu Yazid, bahwa dia pernah mendengar Ibnu Abbas ditanya tentang puasa pada hari Asyura? lalu dia menjawab, “Aku tidak pernah tahu kalau Rasulullah SAW berpuasa suatu hari untuk mencari keutamaannya yang melebihi hari-hari lain kecuali pada hari ini, tidak pula beliau berpuasa dalam sebulan kecuali pada bulan ini, yakni bulan Ramadhan.” (HR. Muslim 3/150).
Menurut Imam al-Qurtubi yang dikutip Imam Ibnu Hajar menjelaskan bahwa tradisi puasa hari Asyura orang-orang Quraisy diwarisi dari ajaran Nabi Ibrahim yang masih bertahan seperti halnya haji.
Bahkan di dalam hadits ‘Aisyah yang lain disebutkan salah satu sebab spesifiknya bahwa 10 Muharran itu adalah hari ditutupinya Ka’bah, hadits tersebut berbunyi:
Dari ‘Aisyah r.a. berkata: “Orang-orang melaksanakan shaum hari kesepuluh bulan Muharam (‘Asyura’) sebelum diwajibkan shaum Ramadhan. Hari itu adalah ketika Ka’bah ditutup dengan kain (kiswah). Ketika Allah subhanahu wata’ala telah mewajibkan shaum Ramadhan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsipa yang mau shaum hari ‘Asyura’ laksanakanlah dan siapa yang tidak mau tinggalkanlah!” (HR Bukhari).
Puasa Tasua adalah ibadah saum yang dikerjakan pada hari ke-9 bulan Muharam.
Puasa Tasua erat kaitannya dengan puasa Asyura. Ini karena puasa pada 9 Muharam tersebut disambung dengan puasa Asyura pada 10 Muharam.
Awal mula disunahkannya puasa Tasua adalah guna menyelisihi ibadah puasa yang dilakukan golongan Ahli Kitab (Yahudi) pada 10 Muharam. Ini karena dalam Islam, kaum muslimin dilarang tasyabbuh alias menyerupai nonmuslim.
Ibnu Abbas RA pernah berkata, seorang sahabat bertanya kepada Nabi SAW ketika beliau memberi perintah untuk berpuasa di hari Asyura,
“Wahai Rasulullah, (bukankah) hari itu hari yang diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani?”
Maka, Rasulullah SAW bersabda, “Jika datang tahun yang akan datang, insya Allah kita akan berpuasa (juga) hari kesembilan.”
Ibnu Abbas kemudian berkata, “Maka tidak pernah datang tahun berikutnya karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam telah wafat.” (HR. Muslim)
Puasa Tasua tahun 1445/2023 ini dikerjakan hari Kamis (27/7) dan Asyura pada Jum’at 10 Muharram (28 Juli 2023). (*)
*) Dr. H. Nur Ahmad Ghojali. MA adalah Wakil Ketua PWM DIY
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow