Sikap Mukmin Menghadapi Ujian dan Cobaan
Drs. H. Hamdan Hambali
السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
الحمد لله الذى وفقنا لتلاوة كتابه العزيز ومن عليه بتوفيقه و هدايته. أحمده و أستعينه و أعوذبه من شرورأنفسنا و سيئات أعمالنا. من يهد الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادى له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لاشريك له و أشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل و سلم على عبدك و رسولك نبينا محمد و على أله و أصحابه و التابعين و تابع التابعين و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. الله أكبر… الله أكبر… الله أكبر…لا إله إلا الله و الله أكبر. الله أكبر و لله الحمد.
Jama’ah Shalat Iedul Fitri Rahimakumullah…..
Pada pagi hari yang cerah ini marilah kita memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat, karunia, dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Sehingga kita telah dapat menyelesaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Mudah-mudahan puasa dan semua amal yang telah kita kerjakan di dalamnya diterima Allah SWT, sebagai amal ibadah yang bersih dari sifat riya’ dan takabur. Marilah kita tunjukkan rasa syukur kita dengan memperbanyak takbir, tahlil, dan tahmid.
الله أكبر… الله أكبر… الله أكبر…لا إله إلا الله و الله أكبر. الله أكبر و لله الحمد
Selanjutnya, marilah kita berusaha dengan sungguh-sungguh disertai dengan permohonan kepada Allah SWT untuk meningkatkan amal ibadah kita, akhlak mulia, dan amal shalih kita agar dapat meraih derajat yang tinggi di sisi Allah SWT, yaitu derajat muttaqin (orang yang bertaqwa). Firman Allah SWT, Al-Hujurat, 49 : 13
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٞ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu”
Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah…..
Masih segar dan tergambar dalam ingatan kita peristiwa yang terjadi pada tanggal 27 Mei 2006, yaitu gempa tektonik yang menimpa masyarakat wilayah Yogyakarta khususnya wilayah kabupaten Bantul dan sekitarnya. Kita saksikan ribuan harta dan jiwa menjadi korban. Orang sakit dan mayat ada di mana-mana yang mengakibatkan orang banyak sibuk untuk mengurusinya, sementara mereka juga mengurusi diri dan keluarga.
Rumah yang mereka tempati hancur, roboh rata dengan tanah. Benar-benar hampir tidak ada orang yang tidak was-was dan panic kebingungan. Rumah hancur, bahan makan tertimbun sehingga mau makan pun kesulitan. Na’udzubillah, melihat suasana yang demikian kita teringat firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Zalzalah : 1-5
إِذَا زُلۡزِلَتِ ٱلۡأَرۡضُ زِلۡزَالَهَا 1 وَأَخۡرَجَتِ ٱلۡأَرۡضُ أَثۡقَالَهَا 2 وَقَالَ ٱلۡإِنسَٰنُ مَا لَهَا 3 يَوۡمَئِذٖ تُحَدِّثُ أَخۡبَارَهَا 4بِأَنَّ رَبَّكَ أَوۡحَىٰ لَهَا 5
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat) (1) Dan bumi Telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya (2) Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?” (3) Pada hari itu bumi menceritakan beritanya (4) Karena Sesungguhnya Tuhanmu Telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya (5)”
Peristiwa meletusnya gunung merapi, meskipun tidak membawa korban sebagaimana di Bantul, tapi cukup membuat orang kalang kabut dan panik untuk mencari tempat yang dianggap aman. Sementara mereka harus meninggalkan rumah, hewan ternak, dan ladangnya. Rasa was-was dan ketidak pastian menghinggapi perasaan hati dan pikirannya.
Peristiwa Lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur membuat orang tidak berdaya karena kampung dan rumahnya tenggelam oleh Lumpur tersebut.
Peristiwa banjir di Sulawesi Selatan, tanah longsor Jawa Barat, kebakaran hutan yang terus-menerus yang cukup mengganggu kenyamanan kehidupan manusia karena asap tebalnya bahkan sampai dirasakan mengganggu Negara tetangga, dan masih banyak lagi peristiwa dan kejadian yang kita alami dan saksikan di Negara yang kita cintai ini.
الله أكبر… الله أكبر… الله أكبر…لا إله إلا الله و الله أكبر. الله أكبر و لله الحمد
Jama’ah Shalat Ied Rahimakumullah…..
Semua peristiwa dan kejadian itu, kalau sedikit kita luangkan waktu untuk berfikir, merenung, maka kita akan sadar dan disadarkan untuk mengakui ke-Maha Kuasaan Allah. Manusia dan sepandai apapun tidak akan dapat menandingi (menyamai apalagi melebihi kekuasaan Allah). Apa yang sudah terjadi, manusia mau tidak mau, senang tidak senang harus menerimanya.
Itulah mungkin yang dinyatakan oleh Allah sebagai suatu keajaiban langit dan bumi yang hanya Allah sajalah yang tahu.
Firman Allah, surat Huud, 11 : 49
تِلۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ ٱلۡغَيۡبِ نُوحِيهَآ إِلَيۡكَۖ مَا كُنتَ تَعۡلَمُهَآ أَنتَ وَلَا قَوۡمُكَ مِن قَبۡلِ هَٰذَاۖ فَٱصۡبِرۡۖ إِنَّ ٱلۡعَٰقِبَةَ لِلۡمُتَّقِينَ
“Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; Sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa”
Dalam surat yang sama ayat 123, Allah menyatakan :
وَلِلَّهِ غَيۡبُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَإِلَيۡهِ يُرۡجَعُ ٱلۡأَمۡرُ كُلُّهُۥ فَٱعۡبُدۡهُ وَتَوَكَّلۡ عَلَيۡهِۚ وَمَا رَبُّكَ بِغَٰفِلٍ عَمَّا تَعۡمَلُونَ
“Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan”
الله أكبر… الله أكبر… الله أكبر…لا إله إلا الله و الله أكبر. الله أكبر و لله الحمد
Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah…..
Dari uraian dan ayat-ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa semua apa yang terjadi, yang kita alami, dan kita rasakan ini adalah merupakan rahasia Allah yang tidak kita ketahui sebelumnya. Kita baru tahu setelah terjadi, karena itu kita tidak bisa berbuat lain kecuali menerimanya.
Oleh Karena itu, sikap yang terbaik bagi kita sebagai hamba Allah yang ingin taat pada Allah dan Rasul-Nya, adalah :
- Bersabar : artinya kita hanya mengadu dan mengeluh kepada Allah SWT. Kita perkuat jiwa agar mampu menanggungnya, di samping harus ada ikhtiar yang kita lakukan sebatas tidak keluar dari garis-garis yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW.
- Beribadah kepada Allah : artinya kita perkuat pengabdian, ibadah kita kepada Allah, shalat kita, amal shalih kita, persaudaraan kita, tolong-menolong kita dalam kebaikan dan lain sebagainya.
- Tawakkal kepada Allah : artinya kita serahkan semua kepada Allah, kita kembalikan kepada Allah karena kita sadar dan mengerti bahwa pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah SWT.
الله أكبر… الله أكبر… الله أكبر… الله أكبر و لله الحمد
Jama’ah Shalat Ied Rahimakumullah…..
Demikianlah khutbah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Akhirnya marilah kita panjatkan do’a kepada Allah SWT, mudah-mudahan Allah senantiasa melindungi kita semua.. Amin.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين حمدا يوافى نعمه ويكافئ مزيده. ياربنا لك الحمد كما ينبغى لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك.
اللهم اغفرللمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات. إنك سميع قريب مجيب الدعوات. ياقاضي الحاجات.
Ya Allah, berikanlah kepada kami anugerah iman yang kuat, hati yang khusyu’, dan niat yang ikhlas.
Ya Allah, berikanlah kepada kami kesabaran yang cukup untuk melakukan perintah-perintah-Mu dan menghadapi serta menerima cobaan dan ujian-Mu.
Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami jalan yang benar, jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat.
Ya Allah, jadikanlah kami umat yang bertindak sesuai dengan yang dikatakan, dan bukannya mereka yang berbicara tinggi tetapi tindakannya berlawanan dengan apa yang dikatakan.
ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار
والحمد لله رب العالمين
Dikhutbahkan :
Senin, 23 Oktober 2006
Di Lapangan Kentungan
Jl. Kaliurang, km 6,5
Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow