Ketahui Hadist Serta Beragam Cabang-Cabang Ilmu Hadist

Ketahui Hadist Serta Beragam Cabang-Cabang Ilmu Hadist

Smallest Font
Largest Font

MEDIAMU.COM - Ketahui Hadist Serta Beragam Cabang-Cabang Ilmu Hadist

Peran hadist Dalam Kehidupan Manusia 

Sebagian besar kaum muslimin meyakini bahwa hadis adalah kendaraan sunah Nabi dan bahwa hadis merupakan tuntunan yang tidak dapat diabaikan dalam memahami wahyu Allah swt. Sebagai salah satu sumber otoritas Islam kedua setelah al-Qur’an, sejumlah literatur hadis memiliki pengaruh yang sangat menetukan serta menjadi sumber hukum dan inspirasi agama. 

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Para ulama telah berupaya keras mengumpulkan dan mengklasifikasi serta memilah hadis yang autentik dan yang palsu. Di satu sisi, para sarjana muslim belajar hadis lebih didorong oleh peran sentral yang dimainkan oleh hadis sebagai sumber hukum dan doktrin teologis, sedangkan serjana barat mempelajari hadis pada dasarnya didorong oleh kepentingan sejarah.

Asal Usul Awal Hadist 

Pertumbuhan hadis telah terjadi pada masa Rasulullah saw, selanjutnya dikembangkan oleh para sahabat, tabi’in samapai dapat dikumpulkan menjadi sebuah kitab. Hadis tidak seperti al-Qur’an yang dikumpulkan dalam sebuah mushaf, hadis dikumpulkan oleh banyak penulis berdasarkan hafalan dan pengetahuanya. Oleh sebab itu, hadis-hadis Nabi Muhammad saw terkumpul beberapa kitab yang disusun oleh masing masing mukharrij atau penulis.

Proses perkembangan hadis barlangsung dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Hadis berkembang dalam kurun waktu bertahun-tahun dan berabad yang lalu, sehingga muncul keraguan dan kecurigaan pada riwayat tertentu atau orang tertentu. Mulai abad ke-19, pertanyaan tentang autensitas, originalitas, asal muasal, keakuratan serta kebenaran hadis, muncul dan menjadi isu pokok dalam srtudi Islam.

Perkembangan Hadist

Dalam perkembangan selanjutnya, para ulama hadis mengklasifikasi ilmu hadis menjadi dua bagian, antara lain: 

1. Ilmu hadis riwayah

Dalam artian ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari hadsi-hadis yang disandarkan kepada Nabi saw, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir maupun tingkah lakunya.

2. Ilmu hadis dirayah

Dalam Artian ialah ilmu yang mempunyai beberapa kaidah (patokan), yang dengan kaidah-kaidah itu dapat diketahui keadaan perawi (sanad) dan yang diriwayatkan (merawiy) dari segi diterima atau ditolaknya.

Macam macam Cabang Ilmu Hadist

1. Cabang ilmu hadis yang pokok bahasanya menekankan pada persoalan sanad dan rawi, sebagai berikut:

- Ilmu Rijal Al-Hadist

membahas secara umum tentang hal ihwal kehidupan para perawi, baik dari golongan sahabat, tabi’in, maupun angkatan sesudahanya. Ilmu rijal al-hadits dinamakan juga ilmu tarik al-ruwah, ialah ilmu untuk mengetahui keadaan para perawi hadis.

- Ilmu arikh Rijal Al-Hadis

membahas tentang keadaan perawi hadis dari segi data kelahiranya, silsila keturunannya, gurunya dan muridnya, bahkan sampai pada jumlah hadis yang diriwayatkan dan murid-murid yang pernah berguru padanya 

- Ilmu Jahri Wa Al-Ta’dil

membahas tentang para perawi hadis, dari segi yang dapat menunjukan keadaan mereka, baik mecacatkan atau membersihkan mereka, dengan ungkapan atau lafal tertentu. 

2. Cabang ilmu hadis yang pokok pembahasanya menekankan pada persoalan matan hadis, sebagai berikut:

- Ilmu Gharib al-Hadis

menerangkan tentang lafazh-lafazh yang sulit dipahami dalam matan hadis, karena lafazh tersebut jarang sekali digunakan, karena terkandung nilai sastra yang sangat tinggi.

- Ilmu Asbab Wurud Al-Hadis

Ilmu yang membahas tentang sebab-sebab atau latar belakang lahirnya sebuah hadis.

- Ilmu Tawarikh Al-Mutun

menerangkan tantang kapan sebauah hadis itu diucapkan atau diperbuat oleh Rasulullah saw, yang dilihat dari aspek ( tempat, waktu, dan kondisi).

- Ilmu Al-Basikh Wa Al-Mansukh

membahas hadis-hadis yang yang berlawanan yang tidak mungkin untuk dipertemukan karena materinya (berlawanan) yang pada akhirnya terjadilah saling menghapus, dengan ketetapan yang datang terdahulu disebut mansukh dan yang datang kemudian dinamakan naskh.

- Ilmu Talfiq Al-Hadis

menerangkan tentang cara/metode mengumpulkan hadis-hadis yang saling bertentangan atau berlawanan.

- Ilmu Tashhif wa Al-Tahrif

menerangkan tentang hadis-hadis yang sudah diubah titik dan syakalnya dan bentiknya.

3. Cabang ilmu hadis yang pokok pembahasanya menekankan pada persoalan sanad dan matan, sebagai berikut:

- Ilmu i’ilal al hadis

menerangkan tantang sebab yang dapat mencacatkan hadis 

- Ilmu al-fanni al-mubhamat

menerangkan tentang nama-nama orang yang tidak disebutkan dalam sanad hadis

Maanfaat Terkait adanya Beragam Cabang Hadist 

1. Memberikan gambaran tentang cara untuk menjaga As-sunah dan menghindari kesalahan dalam periwayatannya.

2. Memberikan pengetahuan baru tentang cara mengetahui kualitas sebuah hadis, apakah hadis tersebut diterima dan ditolak, baik dari sudut sanad maupun matanya.

3. mengetahui pertumbuhan dan perkembagan hadis maupn ilmu hadis, dari masa ke masa sejak masa Rasulullah saw, sampai sekarang 

4. dapat mengetahui istilah-istialah, nilai-nilai dan kriteria-kriteria hadis sebagai pedoam dalam beristinbat.

pertanyaan sulit tentang ilmu hadits dirayah

1. Ilmu Hadits Dirayah adalah cabang ilmu hadits yang mempelajari perawi hadits dan kesimpulan yang dapat diambil dari perawi tersebut. Berbeda dengan ilmu hadits riwayah yang lebih menekankan pada sanad dan matan hadits, ilmu hadits dirayah menempatkan perhatian lebih besar pada perawi hadits itu sendiri.

2. Sejarah perkembangan ilmu hadits dirayah dimulai dengan diperkenalkannya oleh al-Hakim al-Naisaburi dan kemudian dikembangkan oleh ulama seperti al-Dzahabi dan al-Suyuthi. Mereka adalah tokoh-tokoh penting dalam pengembangan ilmu ini.

3. Metodologi dalam ilmu hadits dirayah mencakup pemeriksaan terhadap periwayat (perawi) hadits, menganalisis kejujuran dan integritas perawi, mengevaluasi kekuatan ingatan perawi, serta memeriksa konsistensi perawi dalam meriwayatkan hadits.

4. Proses pengumpulan dan penelitian hadits dalam ilmu hadits dirayah melibatkan pengumpulan hadits dari berbagai sumber, penelitian terhadap periwayat hadits (perawi), serta memeriksa kesesuaian hadits dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.

5. Cabang-cabang ilmu hadits dirayah meliputi Ilmu Jarh wa Ta'dil, Ilmu al-Mukhtalif wa al-Mukhtalif, dan Ilmu al-'Ilal. Cabang-cabang ini mengkaji berbagai aspek perawi dan kesimpulan yang dapat diambil dari perawi tersebut.

6. Identifikasi perawi hadits dilakukan melalui penelitian terhadap latar belakang, karakter, dan kejujuran perawi. Hal ini penting karena kualitas perawi akan memengaruhi keabsahan hadits yang diriwayatkan.

7. Penilaian derajat kepercayaan terhadap perawi hadits dilakukan berdasarkan reputasi, integritas, dan konsistensi perawi dalam meriwayatkan hadits. Hal ini penting untuk menentukan keabsahan hadits yang diriwayatkan oleh perawi tersebut.

8. Identifikasi cacat dan kelemahan dalam sanad hadits dilakukan dengan memperhatikan faktor-faktor seperti perawi yang tidak dikenal, terputusnya sanad, atau adanya perawi yang terkenal dengan kebohongan.

9. Identifikasi keabsahan matan hadits dilakukan melalui konsistensi matan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam serta perbandingan dengan hadits-hadits lain yang serupa.

10. Ilmu Hadits Dirayah memiliki hubungan erat dengan Ilmu Musthalah al-Hadits (Ilmu Metodologi Hadits) dalam menentukan kriteria keabsahan hadits serta dengan Ilmu Fiqih dalam menentukan hukum-hukum berdasarkan hadits.

Kesimpulan

Manfaat dalam mempelajari cabang-cabang ilmu hadis, antara lain yaitu dapat memberikan pengetahuan tentanng cara menjaga As-sunah dan menghindari kesalahan dalam periwayatannya. Dan kedua memberikan pengetahuan baru tantang cara mengetahui kualitas sebuah hadis, apakah hadis tersebut diterima dan ditolak, baik dari sudut sanad maupun matanya.

Demikian artikel tentang hadis serta cabang-cabangnya semoga dapat menjadikan pengetahuan baru untuk semua pembaca di mediamu.com. semoga bisa mengambil inti sari dari artikel ini.  simak artikel lainnya di mediamu.com.(*).

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat