Dalil Ungkapan "Engkau Seperti Punggung Ibuku
MEDIAMU.COM - Perkataan "engkau seperti punggung ibuku" mencerminkan sebuah sindiran yang sangat keras dan dianggap sebagai ungkapan yang sangat tidak terpuji. Islam mengajarkan pentingnya berbicara dengan kata-kata yang lemah lembut, menghormati satu sama lain, dan menjauhi perkataan yang dapat menyakiti perasaan orang lain. Perbandingan yang merendahkan seperti ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam yang menekankan kasih sayang, hormat menghormati, dan larangan untuk menyakiti perasaan sesama. Dalam Islam, menjaga etika berbicara dan berkomunikasi adalah aspek yang sangat penting dalam membangun harmoni dan hubungan yang baik antar sesama manusia.
Memaknai Dhizar Lebih Dalam
Zhihar berasal dari kata azhZahr, artinya tulang belakang maksudnya, ucapan suami kepada istrinya, “bagiku, engkau seperti punggung ibuku”. Seorang Arab, pada masa kegelapan Jahiliyah mungkin akan mengatakan”Anti ‘alayya ka zhahri ummi”, hal ini disebut zhihar.
setelah kata-kata ini diucapkan, dengan seketika juga hubungan suami istri itu berakhir seperti halnya perceraian Apabila seorang suami berkata kepada istrinya: Engkau seperti punggung ibuku dan saya bermaksud menceraikan engkau, ucapan itu bukan thalaq tetapi sebagai zhihar yang tidak mempunyai akibat cerai.
Zhiharsecara etimologi diambil dari kata zhahr (punggung) karena bentuk asli zhihar adalah ucapan suami kepada istrinya, “Kamu bagiku seperti punggung ibuku”. Jika masyarakat jahiliah tidak menyukai istrinya, tetapi tidak ingin si istri diperistri pria lain, mereka melakukan ila' atau zhihar. Jadi, si istri berada dalam kondisi tanpa suami dan tidaknpula dilepaskan suaminya untuk menikah dengan pria lain.
Mereka menganggap tindakan itu sebagai talak. Islam kemudian mengubah hukum tersebut menjadi pengharaman wanita dalam tenggang waktu setelah suami menarik kembali pernyataannya dan memenuhi kewajiban membayar kafarat.
Para ulama mazhab sepakat bahwa, apabila seorang laki-laki mengatakan hal seperti itu kepada istrinya, maka laki-laki itu tidak halal lagi mencapuri istrinya sampai dia memerdekakan budak, kalau tidak mampu dengan berpuasa dua bulan berturut-turut, kalau tidak mampu lagi, dia harus memberi makan enam puluh orang miskin.
Dalil Terkait Zhihar
Firman Allah di dalam dan tersemat di dalam Alquran di surah al-mujadalah ayat 2 yang berbunyi:
اَلَّذِيْنَ يُظٰهِرُوْنَ مِنْكُمْ مِّنْ نِّسَاۤىِٕهِمْ مَّا هُنَّ اُمَّهٰتِهِمْۗ اِنْ اُمَّهٰتُهُمْ اِلَّا الّٰۤـِٔيْ وَلَدْنَهُمْۗ وَاِنَّهُمْ لَيَقُوْلُوْنَ مُنْكَرًا مِّنَ الْقَوْلِ وَزُوْرًاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ ٢
Artinya : Orang-orang yang menzihar istrinya (menganggapnya sebagai ibu) di antara kamu, istri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah perempuan yang melahirkannya. Sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
Hukum ini bermula dari Aus bin Shamit, ia menzhihar istrinya yaitu Haulah binti Malik bin Tsa’labah. Istrinya mengadu kepada Allah Swt. kemudian Allah berkenan mendengarkan pengaduannya di atas langit lapis tujuh! Perempuan itu berkata kepada Nabi: Ya Rasulullah, Aus
bin Shamit mengawiniku, aku adalah wanita yang sangat dicintainya. Setelah usiaku lanjut, perutku mulau berkeriput, ia menganggapku seperti ibunya. Rasul saw menjawab: Saya belum dapat memutuskan perkaramu. Haulah berseru: Ya Allah, aku mengadu kepadamu! Kemudian turunlah ayat diatas.
Suami yang melakukan zhihar dikenai kewajiban membayar kafarat, diharamkan bersenang-senang dengan istri yang dizhihar, dan lain sebagainya.
engkau seperti punggung ibuku
Dalam konteks budaya dan kepercayaan, ungkapan "wanita sebagai tulang rusuk pria" sering digunakan untuk menggambarkan hubungan yang erat antara wanita dan pria, khususnya dalam pernikahan. Ungkapan ini berasal dari kisah penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam dalam kitab suci agama Kristen dan Islam.
Makna dari ungkapan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Kedekatan dan Keterkaitan Wanita diibaratkan sebagai tulang rusuk pria, yang menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan yang sangat dekat dan saling terkait. Dalam konteks pernikahan, ini menggambarkan bahwa suami dan istri harus saling mendukung dan melindungi satu sama lain.
Perlindungan Tulang rusuk melindungi organ-organ vital dalam tubuh, seperti jantung dan paru-paru. Dengan demikian, ungkapan ini juga menggambarkan peran pria dalam melindungi dan menjaga wanita, baik secara fisik maupun emosional.
Kesetaraan dan Keseimbangan Meskipun ungkapan ini bisa ditafsirkan sebagai peran pria yang dominan, sebenarnya ini juga menunjukkan kesetaraan. Tulang rusuk bukan bagian yang lebih rendah atau lebih tinggi, tetapi bagian yang esensial untuk struktur dan kekuatan tubuh. Ini menggambarkan bahwa dalam hubungan, pria dan wanita memiliki peran yang sama pentingnya dan saling melengkapi.
Asal-usul dan Koneksi Ungkapan ini juga mengingatkan pada asal-usul manusia menurut keyakinan agama, di mana wanita diciptakan dari pria. Ini menegaskan hubungan alami dan koneksi spiritual antara keduanya.
Harmoni dan Keserasian Seperti tulang rusuk yang membentuk struktur yang harmonis, hubungan antara pria dan wanita juga harus diisi dengan keserasian dan keharmonisan, di mana keduanya saling menghargai dan menghormati perbedaan serta keunikan masing-masing.
Secara keseluruhan, ungkapan "wanita sebagai tulang rusuk pria" menggambarkan hubungan yang mendalam, saling melindungi, dan kesetaraan antara pria dan wanita, terutama dalam konteks pernikahan.
Demikianlah pengertian dan penjelasan lengkap dari zihar tersebut semoga kita bisa menjaga lisan kita sehingga tidak melukai hati pasangan kita. Semoga menjadi pengetahuan baru dan wawasan tentunya titik simak artikel lainnya di mediamu.com.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow