Jenis Do'a Ifititah Menurut Muhammadiyah

Jenis Do'a Ifititah Menurut Muhammadiyah

Smallest Font
Largest Font

MEDIAMU.COM - Jenis Do'a Ifititah Menurut Muhammadiyah

Memaknai Do'a Ifititah 

Bacaan doa iftitah yang selalu diucapkan oleh setiap muslim di dalam melaksanakan salat fardu maupun salat sunnah yang lainnya. Bacaan iftitah ini termasuk bacaan doa yang wajib diucapkan karena merupakan rangkaian ibadah agar bisa diterima di sisi Allah subhanahu Wa ta'ala

Advertisement
Scroll To Continue with Content


Dalam organisasi Muhammadiyah doa iftitah ini terbagi menjadi dua jenis sebagaimana yang tercantum di dalam himpunan putusan tarjih yang dikeluarkan oleh Majelis tarjih dan tajdid dari pimpinan pusat Muhammadiyah. 


Doa Iftitah Menurut Muhammadiyah Lembaga Majelis Tarjih dan Tajdid

Lembaga ini merupakan lembaga ijtihad yang semua anggotanya berisi oleh para ahli yang memiliki kemampuan dan kompetensi di dalam ushuliyah di bidang kuasanya masing-masing.

1.  Bacaan Do'a iftitah yang pertama

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نقِنِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالتَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Bahasa Latin : "Allahumma baa'id baini wabaina khathoo yaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghribi Allahumma nagginii minal khathooyaa kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi. Allahummaghshil khathaayaaya bil maa'i wats tsalji wal baradi." (HR Bukhari dan Muslim)

Artinya :  "Ya Allah jauhkan aku dari dosa-dosaku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat putih dari noda ya Allah bersihkan dosa-dosaku dengan air  salju dan hujan es.

2.  Bacaan Doa'aiftitah yang kedua

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ)، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لا إلَهَ لِي إِلا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَكْتُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا أَنتَ وَاهْدِنِي لأَحْسَنِ الأَخْلاقِ لا يَهْدِى لَأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لا يَصْرِفُ عَنِّى سَيِّئَهَا إِلا أَنْتَ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالخَيْرُ كُله في يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Bahasa Latin: "Wajjahtu wajhiya lilladzi fathoros samaawaati wal ardh, hanifan musliman wama ana minal musyrikiin, inna sholaati wanusukii wamahyaaya wamamaati lillahi robbil 'alamin. Laa syarikalahu wabidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimiin [wa anaa minal muslimiin]. Allahumma antal malik. Laa ilaaha illa anta. Anta robbii wa ana 'abduka. Zholamtu nafzi wa'taroftu bidzanbi, faghfirlii dzunubii jami'aa. La yaghfirudz dzunuba illaa anta. Wahdini liahsanil akhlaqi, laa yahdi li ahsanihaa illaa anta. Washrif 'annii sayyi'ahaa la yashrifu 'annii sayyi'ahaa illa anta. Labbaika wa sa'daika, wal khoiru kulluhuu fii yadaika. Wasy syarru laisa ilaika anaa bika wa ilaika. Tabaarokta wa ta'aalaita, astaghfiruka wa atuubu ilatik." (HR Muslim)

Artinya: "Aku menghadapkan wajahku kepada Dia Yang menciptakan langit dan bumi, tegak dan Muslim, dan aku bukan dari orang-orang musyrik. Aku mati demi Allah, Tuhan semesta alam, Dia tidak memiliki pasangan, dan dengan itu aku telah diperintahkan, dan Aku yang pertama dari umat Islam (dan aku dari umat Islam), ya Allah, Engkau adalah Raja, aku tidak memiliki Tuhan selain Engkau, Engkau adalah Tuhanku dan aku adalah hamba-Mu. Ampunilah aku semua dosaku, tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau , dan tuntunlah aku dengan perilaku terbaik, tidak ada yang membimbing mereka kecuali Engkau, dan jauhkan kejahatan dariku. Oh, tidak ada yang bisa menjauhkan kejahatannya dariku kecuali Anda siap melayani Anda dan bahagia, dan semua kebaikan adalah di tangan Anda, dan kejahatan bukan untuk Anda, saya di dalam Anda dan untuk Anda saya bertobat. Saya meminta maaf dan bertobat kepada Anda

Pemilihan Dalil Menurut Muhammadiyah

Bagi Muhammadiyah bacaan doa iftitah di atas diambil dari berbagai banyak hadis yang memiliki tingkat keakuratan yang kuat dari hasil dari hasil ijtihad para ulama dan tokoh Muhammadiyah sehingga mencapai kesimpulan dua bacaan iftitah tersebut dan dikeluarkan oleh Majelis tarjih dan tajdid sehingga bisa digunakan sebagai tuntunan bacaan salat kita.

Informasi Selain Majelis Tarjih dan Tajdid

Adapun ketika kita menjumpai di sebuah buku atau artikel lainnya yang mengatakan bahwa doa iftitah bagi Muhammadiyah itu lebih dari dua sebagaimana yang dianjurkan oleh Majelis tarjih dan tajdid. Maka, sifatnya tidak resmi. Perbedaan pendapat terkait tentang dalil itu tidak bisa dihindarkan dengan mengemukakan argumentasi berdasarkan dalil yang lain.

Rahasia Kepercayaan Masyarakat Muhammadiyah Tentang fatwa Majelis Tarjih & Tajdid

Bagi warga Muhammadiyah memiliki kepercayaan yang penuh terhadap apapun fatwa yang dikeluarkan langsung oleh majelis ini. Disebabkan karena memfilter dan mengumpulkan beberapa hadis dan akan didiskusikan bersama oleh para ulama-ulama tokoh besar Muhammadiyah untuk dijadikan acuan terkuat. Sehingga menghasilkan dalil-dalil yang memiliki keakuratan dan keabsahan yang jelas dan kuat.

Doa Ziarah Kubur Menurut Muhammadiyah

Doa ziarah kubur menurut Muhammadiyah biasanya tidak terlalu berbeda dengan doa ziarah kubur yang umumnya diajarkan dalam Islam. Berikut ini adalah poin-poin doa ziarah kubur menurut Muhammadiyah

Niat di dalam hati untuk mengunjungi kubur sebagai bentuk mengingat kematian dan mendoakan orang yang telah meninggal.

Berdoa dengan menyebut nama Allah dan memohon dengan perantaraan kebaikan orang yang dikunjungi atau kebaikan Nabi Muhammad SAW.

Membaca Surat Al-Fatihah sebagai bentuk doa untuk orang yang dikunjungi.

Membaca surat-surat pendek seperti Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Naas untuk mendoakan orang yang dikunjungi.

Berdoa untuk orang yang dikunjungi dengan doa seperti, "Allahumma ighfir lahu warhamhu wa'afihi wa'fu anhu" (Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia).

Memohon kepada Allah agar diberi keselamatan, kebaikan, dan ampunan baik untuk diri sendiri, keluarga, serta umat Islam secara keseluruhan.

Mengakhiri doa dengan membaca "Subhanakallahumma wa bihamdika, ash-hadu an la ilaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik" (Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Engkau, aku memohon ampun dan bertobat kepada-Mu).

Muhammadiyah menekankan pada kesederhanaan dalam beribadah, termasuk dalam ziarah kubur, dengan menghindari praktik-praktik yang dianggap bid'ah atau tidak berdasarkan pada Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Kesimpulan

Muhammadiyah merupakan organisasi besar kemasyarakatan yang bergerak di bidang dakwah. Salah satunya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tentang ibadah salah satunya ketika melaksanakan salat wajib maka dianjurkan untuk membaca iftitah dan Muhammadiyah mengeluarkan dua jenis doa iftitah yang bisa diterapkan oleh masyarakat.

Demikianlah artikel tentang doa dan jenis bacaan iftitah dari Muhammadiyah semoga kita bisa menambah ilmu dan wawasan kita terkait hal ini. Simak artikel lainnya di mediamu.com

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat