Mengamalkan Salat Sunah Rawatib Ghairu Muakkad dalam kehidupan sehari-hari
Pengertian Salat Sunah Rawatib Ghairu Muakkad
MEDIAMU.COM Mengenal pengertian salat sunah rawatib ghairu muakkad, Salat Sunah Rawatib Ghairu Muakkad merupakan rangkaian ibadah yang dianjurkan dalam Islam, namun tidak seketat Salat Sunah Rawatib Muakkad. Ghairu Muakkad berarti tidak ditekankan secara kuat, berbeda dengan Muakkad yang merupakan sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dalam Muhammadiyah, praktik ini mendapat tempat khusus karena mencerminkan keseimbangan antara tuntunan syariat dan fleksibilitas dalam beribadah.
Salat Sunah Rawatib Ghairu Muakkad di Muhammadiyah adalah sarana mendekatkan diri kepada Allah tanpa beban, meningkatkan kualitas ibadah Islam, khusus dalam situasi tertentu
Salat Sunah Rawatib Ghairu Muakkad mencakup sejumlah rakaat salat sunah yang dikerjakan sebelum atau sesudah salat fardhu. Misalnya, salat sunah sebelum subuh dua rakaat atau setelah maghrib dua rakaat. Meski tidak diwajibkan, praktik ini tetap memiliki nilai dan keutamaan tersendiri dalam meningkatkan ketaqwaan.
Salat Sunah Rawatib Adalah
Salat sunah rawatib adalah salat sunah yang dikerjakan sebelum atau sesudah salat fardhu, dan memiliki hubungan yang erat dengan salat fardhu tersebut. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai salat sunah rawatib:
Salat Sunah Rawatib Qabliyah (sebelum salat fardhu)
Subuh 2 rakaat sebelum salat Subuh. Rasulullah SAW bersabda bahwa dua rakaat sebelum Subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya (HR. Muslim).
Dzuhur 4 rakaat sebelum salat Dzuhur. Dikerjakan dua rakaat per salam.
Asar (Tidak ada salat sunah rawatib qabliyah yang khusus untuk salat Asar, namun dianjurkan untuk melakukan salat sunah secara umum sebelum salat Asar).
Maghrib: (Tidak ada salat sunah rawatib qabliyah yang khusus untuk salat Maghrib).
Isya (Tidak ada salat sunah rawatib qabliyah yang khusus untuk salat Isya).
Salat Sunah Rawatib Ba'diyah (setelah salat fardhu):
Subuh (Tidak ada salat sunah rawatib ba'diyah yang khusus untuk salat Subuh).
Dzuhur 2 rakaat setelah salat Dzuhur. Dikerjakan satu rakaat per salam.
Asar (Tidak ada salat sunah rawatib ba'diyah yang khusus untuk salat Asar).
Maghrib 2 rakaat setelah salat Maghrib. Dikerjakan satu rakaat per salam.
Isya 2 rakaat setelah salat Isya. Dikerjakan satu rakaat per salam.
Shalat Sunnah Rawatib Ghairu Muakkad
Shalat sunnah rawatib ghairu muakkad adalah shalat sunnah yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardhu, tetapi tidak memiliki kedudukan yang sekuat shalat sunnah rawatib muakkad. Shalat ini tidak begitu ditekankan untuk dikerjakan secara rutin, tetapi tetap memiliki keutamaan jika dilaksanakan. Berikut adalah beberapa poin mengenai shalat sunnah rawatib ghairu muakkad.
Keutamaan Meskipun tidak sekuat shalat sunnah rawatib muakkad, shalat sunnah rawatib ghairu muakkad tetap memiliki keutamaan dan pahala bagi yang melaksanakannya. Tata cara pelaksanaan shalat sunnah rawatib ghairu muakkad sama dengan shalat pada umumnya, yang terdiri dari takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat atau ayat lainnya, ruku, sujud, dan salam. Keistimewaan Meskipun tidak sekuat shalat sunnah rawatib muakkad, shalat sunnah rawatib ghairu muakkad tetap memberikan tambahan pahala dan keberkahan bagi yang melaksanakannya, serta merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Hadits dan Dalil tentang Salat Sunah Rawatib Ghairu Muakkad
Dalam konteks hadits, banyak dalil yang menjelaskan tentang keutamaan dan praktik Salat Sunah Rawatib, termasuk Ghairu Muakkad. Salah satu hadits yang sering dikutip berkaitan dengan hal ini adalah sabda Rasulullah SAW:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَيْعَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ الْفَرِيضَةِ إِلَّا بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ" (رواه مسلم)
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, dimana Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa bagi setiap muslim yang melaksanakan dua belas rakaat salat sunnah setiap hari di luar salat fardhu, Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga. Hadits ini menjadi dasar penguat bagi praktik Salat Sunah Rawatib, termasuk Ghairu Muakkad.
Selain itu, dalam konteks pendidikan dan dakwah Muhammadiyah, hadits ini sering dijadikan referensi untuk mengajarkan umat Islam tentang pentingnya menjaga ibadah sunnah sebagai bagian dari usaha menjalankan ajaran Islam secara kaffah (menyeluruh). Meskipun Ghairu Muakkad tidak sekuat Muakkad, tetap ada nilai dan ganjaran yang signifikan bagi yang melakukannya.
Praktik Salat Sunah Rawatib Ghairu Muakkad dalam Kehidupan Sehari-hari
Mengamalkan Salat Sunah Rawatib Ghairu Muakkad dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi sarana meningkatkan
spiritualitas dan ketenangan batin. Praktik ini bisa dilakukan di mana saja, baik di rumah, kantor, atau selama perjalanan, memberikan fleksibilitas yang lebih bagi umat Islam untuk tetap beribadah meskipun dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan sunnah Muakkad.
Contoh Sunnah Ghairu Muakkad
Contoh praktisnya, bagi seorang pekerja yang memiliki jadwal padat, meluangkan waktu untuk dua rakaat Salat Sunah Rawatib Ghairu Muakkad setelah salat Dzuhur bisa menjadi cara efektif untuk merenung dan kembali fokus. Praktik ini tidak hanya meningkatkan konsentrasi dalam bekerja, tapi juga membantu menjaga keseimbangan rohani.
Di lingkungan Muhammadiyah, praktik ini sering diintegrasikan dalam program pendidikan dan dakwah. Mereka ajarkan Salat Sunah Rawatib Ghairu Muakkad bukan soal kuantitas, tapi kualitas. Ini bukan ritual biasa, tapi untuk pemahaman spiritual Islam yang lebih dalam.
ngin tahu lebih dalam tentang bacaan sholat Sunah Rawatib Ghairu Muakkad? Kunjungi mediamu.com sekarang! Temukan artikel lengkap, panduan praktis, dan inspirasi spiritual untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan Anda.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow