Kesaksian atas Layanan Tim Muhammadiyah dalam Pemakaman Jenazah: Surga Balasan Terbaik
Oleh: Dyah Kalsitorini *)
Rabu 14 Juli 2021 ayahanda Dyah Kalsitorini, produser film Nyai Ahmad Dahlan, meninggal dunia karena Covid-19. Berikut catatan ringkasnya tentang proses pemakaman yang dibantu Tim Lazismu Sewon Bantul, MDMC, dan Kokam. Tulisan ini dikirim melalui Mbak Wiwied Widyastuti, MPI PP Muhammadiyah.
Rabu 14 Juli 2021 pukul 15.00 ayah saya (Ir. Iswiyono) berpulang ke Rahmatullah akibat positif Covid-19. Dalam keadaan tidak tahu harus bagaimana karena ayah tidak mendapatkan rumah sakit di Yogyakarta, semua RS full dan kami menyaksikan sendiri. Akhirnya qodarullah, ayah kembali pada Allah. Jenazah ayah akhirnya dievakuasi Tim RSUD Wirosaban dengan begitu baik dan cepat.
Setelah dimandikan di RSUD saya termangu melihat ambulans yang luar biasa penuh keluar masuk untuk mengambil jenazah dan mengantar jenazah. Disinilah betapa kematian itu dekat dan demi Allah covid itu ada. Ayah sesuai amanahnya sebelum wafat minta dimakamkan di Mutihan, Wates, Kulon Progo, dekat makam Ibunda.
Ambulans RSUD sangat-sangat mobile tidak berhenti mengantar jenazah. Betapa peran nakes luar biasa abdikan hidupnya untuk mengurus orang lain. Betapa lelahnya mereka tak henti-henti mengantar dan memandikan jenazah. Betapa peran nakes luarbiasa saat evakuasi jenazah dalam keadaan covid dan memandikan dengan begitu rapi.
Dalam keadaan bingung mendapatkan ambulans kami dibantu keluarga Kyai Ahmad Dahlan, Mba Wiwied, untuk mendapatkan ambulans. Sekitar jam 9 malam kami akhirnya berangkat memakamkan ayah. Betapa luar biasa hebat gerak Tim Lazismu Sewon Bantul, MDMC, dan Kokam dalam mengurus jenazah.
Mereka membantu membelah jalanan mengantarkan jenazah di malam pekat membantu menguburkan dengan cara luar biasa hebat. Mereka sangat tidak takut demi kemanusiaan.
Ya Allah…Allah Maha Menjaga para relawan Muhammadiyah. Mereka tidak mengharapkan apapun….bahkan kopi pun kami tidak sempat menyediakan. Mereka begitu hebat dan terus membantu proses pemakaman ayah hingga berjalan dengan lancar. Kata sahabat-sahabat Kokam, MDMC, dan Lazismu, sehari bisa memakamkan 7 jenazah minimal.
Saya tidak mampu berkata apa-apa melihat kesungguhan sahabat-sahabat Lazismu, MDMC, dan Kokam saat membantu memakamkan ayah.
Luar biasa ukhuwah islamiyah yang mereka tebarkan. Sekitar jam 12 malam proses pemakaman baru selesai. Kembali dengan wajah luar biasa, tetap tidak memancarkan rasa lelah dan mereka mendoakan kami tiada henti. Ya Robb…apakah ini arti sebuah keikhlasan? Apakah ini arti sebuah kekuatan cinta padaMu yang mereka tunjukkan melalui sesama?
Sepanjang jalan usai pemakaman kami mendoakan mereka tiada henti. Orang-orang hebat yang berjuang untuk orang lain bahkan yang tidak mereka kenal sama sekali. Demi Allah hanya jannah kelak terbaik untuk para relawan. Sahabat mari kita doakan para relawan covid semoga Allah berikan kekuatan, Allah limpahkan kekuatan dan keluarga mereka Allah berikan perlindungan. Aamiin.
Semoga Allah segera angkat wabah ini dari bumi Indonesia…Barakallah Kokam… Barakallah MDMC…Barakallah Lazismu. Tiada kebaikan yang luput dari pandangan Allah sekecil apapun. Allah Maha Menatap kebaikan hamba-hambaNya. (*)
*) Penulis adalah Produser Film Nyai Ahmad Dahlan
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow