Apakah Bisa Aqiqah Dengan Sapi?

Apakah Bisa Aqiqah Dengan Sapi?

Smallest Font
Largest Font

MEDIAMU.COM - Apakah Bisa Aqiqah Dengan Sapi?

Memaknai Ibadah Aqiqah dalam Islam

Aqiqah merupakan sebuah kebiasaan di dalam Islam yang bertujuan untuk mengucapkan terima kasih kepada Allah atas kelahiran seorang anak. Kegiatan ini biasanya meliputi penyembelihan hewan ternak, sering kali kambing atau domba, yang dilakukan sebagai tanda syukur. Kegiatan ini juga melambangkan sedekah, di mana daging dari hewan yang disembelih dibagi-bagikan kepada kerabat, tetangga, dan orang yang membutuhkan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Hukum Aqiqah dalam Islam

Aqiqah bukanlah sebuah kewajiban dalam Islam, melainkan sebuah sunnah yang disarankan, khususnya bagi mereka yang memiliki kemampuan. Ini adalah salah satu cara untuk memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat dan mengungkapkan rasa bersyukur kepada Allah atas anugerah seorang anak.

Apakah Bisa Aqiqah Menggunakan Sapi?

Dalam praktik aqiqah dalam Islam, yang merupakan tradisi penyembelihan hewan sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran anak, sapi dapat digunakan sebagai alternatif dari kambing atau domba. Ketika sapi dipilih sebagai hewan untuk aqiqah, aturannya mirip dengan aturan qurban saat Idul Adha, di mana satu sapi bisa dijadikan aqiqah untuk tujuh anak.

Hal ini memungkinkan keluarga yang tidak dapat menyediakan kambing atau domba per anak untuk tetap melakukan aqiqah dengan menggunakan satu sapi untuk beberapa anak. Namun, sangat penting untuk mematuhi tata cara penyembelihan dan distribusi daging sesuai dengan aturan syariat.

Hukum Aqiqah Menggunakan Sapi

Aqiqah adalah salah satu sunnah dalam Islam yang dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas kelahiran seorang anak. Aqiqah biasanya dilakukan dengan menyembelih hewan ternak, seperti kambing atau domba. Namun, terdapat pertanyaan apakah boleh menggunakan sapi sebagai hewan aqiqah.

Menurut sebagian ulama, aqiqah menggunakan sapi adalah boleh dan sah, dengan syarat sapi tersebut memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk hewan aqiqah, yaitu sehat dan tidak cacat. Dalam hal ini, satu ekor sapi dapat dianggap setara dengan tujuh bagian, yang berarti satu ekor sapi bisa digunakan untuk aqiqah tujuh anak. Hal ini didasarkan pada analogi dengan hukum qurban, di mana satu ekor sapi dapat mewakili tujuh orang dalam berqurban.

Namun, sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa lebih utama menggunakan kambing atau domba untuk aqiqah, karena ini lebih sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Beliau sendiri melakukan aqiqah untuk cucu-cucunya dengan menyembelih kambing. 

Kesimpulannya, menggunakan sapi untuk aqiqah adalah boleh menurut sebagian ulama, dengan syarat sapi tersebut sehat dan tidak cacat, dan satu ekor sapi dapat dianggap setara dengan tujuh bagian. Namun, menggunakan kambing atau domba lebih diutamakan karena lebih sesuai dengan sunnah Nabi.

Dalam praktiknya, penggunaan sapi sebagai hewan aqiqah memang jarang dilakukan, terutama karena faktor biaya dan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan kambing atau domba. Namun, dalam situasi tertentu, seperti ketika ada lebih dari satu anak yang akan diaqiqahkan atau dalam kondisi masyarakat yang memiliki tradisi berkurban dengan sapi, maka penggunaan sapi bisa menjadi pilihan yang praktis dan ekonomis.

Selain itu, penting untuk memperhatikan distribusi daging aqiqah. Dalam ajaran Islam, daging aqiqah disunnahkan untuk dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan. Dengan menggunakan sapi, jumlah daging yang lebih banyak dapat dibagikan, sehingga lebih banyak orang yang bisa merasakan kebahagiaan dan berkah dari acara aqiqah tersebut. Namun, tetap perlu diingat bahwa esensi aqiqah bukanlah pada jumlah atau jenis hewan yang disembelih, melainkan pada nilai ibadah dan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat kelahiran seorang anak.

Dalil yang Berkaitan Tentang Aqiqah 

Dalil tentang aqiqah dalam Islam berasal dari hadits Nabi Muhammad SAW. Berikut ini adalah salah satu hadits yang sering dikutip sebagai dasar praktik aqiqah:

Hadits dari Al-Tirmidzi, yang diriwayatkan oleh Salman bin Amir Dhabi: Rasulullah SAW bersabda, "Dengan (kelahiran) setiap anak tergadaikan aqiqahnya, disembelihkan (hewan) untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama."

Tafsir dari hadits ini adalah sebagai berikut:

Hari Ketujuh

Praktik aqiqah dianjurkan untuk dilaksanakan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Ini menunjukkan pentingnya waktu dalam pelaksanaan aqiqah.

Penyembelihan Hewan

Aqiqah melibatkan penyembelihan hewan, yang merupakan tanda rasa syukur kepada Allah atas karunia anak. Ini juga bertujuan sebagai bentuk sedekah dan berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Pencukuran Rambut Bayi

Pencukuran rambut bayi merupakan bagian dari aqiqah, yang melambangkan pembersihan dan permulaan baru dalam kehidupan anak.

Pemberian Nama

Aqiqah juga merupakan waktu yang tepat untuk memberikan nama kepada anak, yang memiliki makna penting dalam Islam.

Praktik aqiqah ini adalah sunnah muakkadah (sunnah yang dianjurkan dengan kuat) dalam Islam dan dianggap sebagai cara untuk mengungkapkan rasa syukur, mempererat ikatan sosial, serta melakukan sedekah.

Kesimpulan

Inti dari aqiqah dalam Islam adalah bahwa ini adalah tradisi yang sangat dianjurkan, yang bertujuan untuk menghargai dan mensyukuri pemberian Allah berupa anak. Dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran, aqiqah melibatkan ritual penyembelihan hewan, memotong rambut bayi, dan memberikan nama kepada bayi.

Demikianlah artikel tentang aqiqah menggunakan sapi. semoga bisa menjadikan ilmu pengetahuan dan wawasan baru untuk kita semua sebagai pembaca. Simak artikel lainnya di medaimu.com (*),

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat