Niat Mandi Wajib Beserta Rukun, Tata Cara, dan Sunnahnya LENGKAP

Niat Mandi Wajib Beserta Rukun, Tata Cara, dan Sunnahnya LENGKAP

Smallest Font
Largest Font

Dalam Islam, kebersihan dan kesucian merupakan aspek penting yang harus dijaga oleh setiap muslim. Salah satu cara untuk menjaga kesucian adalah dengan melakukan mandi wajib atau mandi junub. Mandi wajib dilakukan untuk menghilangkan hadas besar sehingga seorang muslim bisa kembali melaksanakan ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran, dan lainnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang niat mandi wajib, kondisi yang mewajibkannya, rukun dan tata cara pelaksanaannya, serta sunah-sunah dan hal-hal yang makruh saat mandi junub.

Kondisi yang Mewajibkan Mandi Wajib

Ada beberapa kondisi yang mengharuskan seorang muslim untuk melakukan mandi wajib. Berikut adalah penjelasannya:

Advertisement
Scroll To Continue with Content

1. Keluarnya Air Mani

Salah satu kondisi yang mewajibkan mandi adalah keluarnya air mani. Hal ini bisa terjadi karena mimpi basah, berhubungan suami istri, atau keluarnya mani karena sebab lain. Dalil yang mendasari hal ini adalah firman Allah dalam QS. An-Nisa: 43 dan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah tentang kewajiban mandi jika seseorang melihat air mani.

2. Bertemunya Alat Kelamin Laki-Laki dan Wanita

Walaupun tidak mengeluarkan mani, bertemunya alat kelamin laki-laki dan wanita juga mewajibkan mandi. Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang duduk di antara bagian tubuh perempuan yang empat, kemudian menyetubuhinya, maka wajib mandi walaupun tidak keluar mani.” (HR. Muslim)

3. Haid dan Nifas

Wanita yang mengalami haid atau nifas juga diwajibkan mandi setelah masa haid atau nifas selesai. Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 222 menjelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan setelah haid dan nifas.

4. Kematian

Mandi juga diwajibkan bagi jenazah. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, “Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rukun dan Tata Cara Mandi Junub

Mandi junub memiliki rukun dan tata cara tertentu yang harus diikuti agar mandi tersebut sah. Berikut adalah penjelasannya:

1. Rukun Mandi Junub

Rukun mandi junub terdiri dari dua hal yaitu niat dan mengguyur seluruh tubuh dengan air.

2. Niat

Niat merupakan rukun yang pertama dan harus dilakukan di awal mandi. Lafal niat untuk mandi junub adalah: Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala. Artinya, “Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala.” Niat ini harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

3. Mengguyur Seluruh Badan

Rukun kedua adalah mengguyur seluruh badan dengan air. Saat mandi wajib, seluruh bagian tubuh termasuk rambut dan bulu-bulu harus terguyur air. Air harus bisa mengalir sampai ke bagian kulit dan pangkal rambut/bulu sehingga tubuh benar-benar bersih dari najis.

4. Tata Cara Mandi Junub

Berikut adalah tata cara pelaksanaan mandi junub sesuai sunnah Rasulullah SAW:

  • Mulai dengan membaca bismillah.
  • Mencuci tangan sebanyak tiga kali sebelum tangan digunakan untuk mengambil air.
  • Membasuh kemaluan dengan tangan kiri untuk membersihkan najis yang ada.
  • Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosoknya ke tanah atau menggunakan sabun.
  • Berwudhu secara sempurna seperti ketika akan shalat.
  • Mengguyur kepala sebanyak tiga kali dengan niat untuk menghilangkan hadas besar.
  • Mengguyur bagian badan sebelah kanan tiga kali, kemudian sebelah kiri tiga kali.
  • Pastikan seluruh tubuh termasuk rambut dan bulu-bulu terguyur air secara merata.

Sunah-sunah dalam Mandi Junub

Selain rukun yang harus dipenuhi, ada beberapa sunah yang dianjurkan saat mandi junub untuk menyempurnakan ibadah ini. Berikut adalah sunah-sunah tersebut:

1. Membasuh Tangan dan Membersihkan Najis

Sebelum memulai mandi, disunahkan untuk membasuh tangan sebanyak tiga kali. Hal ini bertujuan untuk memastikan tangan dalam keadaan bersih sebelum digunakan untuk menyentuh bagian tubuh lainnya. Selain itu, membersihkan najis yang ada di badan sebelum mandi juga termasuk sunah yang dianjurkan.

2. Berwudhu Sebelum Mandi

Berwudhu sebelum mandi junub juga termasuk sunah. Dalam beberapa riwayat, Rasulullah SAW berwudhu sebelum mandi junub. Berwudhu di sini adalah berwudhu yang sempurna seperti ketika akan shalat.

3. Mengguyur Kepala dan Badan

Mengguyur kepala sebanyak tiga kali dan badan secara merata juga termasuk sunah dalam mandi junub. Rasulullah SAW mengguyur kepala dan badan secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada bagian yang terlewat.

4. Menggosok Tubuh dan Menyela-nyela Rambut

Menggosok tubuh dan menyela-nyela rambut atau jenggot juga dianjurkan. Hal ini bertujuan agar air benar-benar merata dan mencapai bagian kulit yang tertutup rambut atau bulu.

Hal-hal yang Makruh Saat Mandi Junub

Selain sunah yang dianjurkan, ada juga beberapa hal yang makruh dilakukan saat mandi junub. Berikut adalah beberapa hal tersebut:

1. Menggunakan Air Secara Berlebihan

Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam segala hal, termasuk dalam penggunaan air saat mandi. Rasulullah SAW mandi dengan satu hingga lima gayung air dan berwudhu dengan secupak air. Menggunakan air secara berlebihan dianggap makruh dan tidak dianjurkan.

2. Mandi dari Air yang Tenang

Disarankan untuk tidak mandi menggunakan air yang tenang atau diam, seperti kolam atau bak mandi. Sebaiknya menggunakan air yang mengalir agar lebih bersih dan suci. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah seseorang mandi junub di dalam air yang tenang.”

Perbedaan Proses Mandi Junub antara Pria dan Wanita

Walaupun secara umum tata cara mandi junub antara pria dan wanita sama, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah perbedaannya:

1. Perbedaan Teknik Membasuh Rambut

Bagi pria, disunahkan untuk membasuh pangkal rambut hingga merata. Sedangkan bagi wanita, jika rambutnya terikat atau sangat panjang, cukup mengguyur kepala tiga kali tanpa harus mengurai rambut. Hal ini berdasarkan hadits dari HR. At-Tirmidzi yang menjelaskan bahwa wanita tidak perlu mengurai rambutnya saat mandi junub.

2. Penggunaan Wewangian setelah Haid

Bagi wanita yang telah selesai haid, disunahkan untuk menggunakan wewangian pada bagian kemaluan untuk menghilangkan bau yang kurang sedap. Pada zaman Rasulullah SAW, bunga kasturi digunakan untuk tujuan ini. Saat ini, wanita bisa menggunakan wewangian atau sari bunga yang tersedia.

Mandi junub atau mandi wajib adalah ibadah penting dalam Islam yang bertujuan untuk menjaga kesucian dan kebersihan diri. Mengetahui niat, rukun, tata cara, dan sunah-sunahnya adalah penting untuk memastikan mandi junub dilakukan dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Dengan memahami dan melaksanakan mandi junub dengan benar, kita dapat menjaga kebersihan lahir dan batin serta menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan diterima oleh Allah SWT.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat