MEDIAMU.COM - Tahfidz Qur'an atau menghafal Qur'an adalah proses menghafal Al-Quran ke dalam ingatan sehingga dapat diucapkan di luar kepala dengan metode tertentu. Tentu banyak godaan dan rintangan yang harus dilalui seorang Tahfidz Qur'an untuk menjaga hafalan serta tetap konsisten. Dalam hal ini ada beberapa nasihat untuk seorang Hafidz atau Hafidzah ;

1. Nabi Muhammad SAW

ads

“Jaga dan rawatlah Al-Qur’an (menghafal dan mengamalkannya), demi Zat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh Al-Qur’an lebih cepat lepas (hilang dari hafalan) daripada lepasnya unta dari ikatannya,” kata Nabi Muhammad dalah satu hadits riwayat Bukhari.

2. Nasihat dari Umar Bin Khattab

Pertama-tama Umar mengingatkan bahwa Al-Qur’an adalah pahala, kehormatan, dan simpanan bagi para penghafalnya. Oleh karenanya para penghafal diminta untuk mengikuti Al-Qur’an, bukan malah sebaliknya Al-Qur’an mengikuti mereka. Karena, mereka yang mengikuti Al-Qur’an, maka Al-Qur’an akan membawanya masuk ke dalam surga. Sementara mereka yang diikuti Al-Qur’an, maka Al-Qur’an sendiri akan melemparkannya ke dalam neraka. 

“Jika engkau bisa, jadikanlah Al-Qur’an sebagai temanmu, dan jangan sampai ia menjadi musuhmu. Sebab, barang siapa yang mana Al-Qur’an menjadi temannya niscaya ia masuk surga. Dan barangsiapa dimusuhi Al-Qur’an, niscaya ia masuk neraka,” kata Umar bin Khattab dalam Hayatush Shahabah (Syekh Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi, 2019).

Adapun di antara keutamaan bagi para penghafal Al-Quran, yaitu:

1. Mendapatkan Syafaat di Yaumul Akhir

Keutamaan ini di ambil dari hadist riwayat Muslim yang berbunyi

"Dari Abu Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata, bahwa Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Bacalah Al-Quran, karena dia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat bagi shahibul Quran.” (HR. Muslim)

2. Mendapatkan kedudukan yang mulia 

Keutamaan ini di kutip dari hadist riwayat abu Daud yang berbunyi

"Dari Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda, “Dikatakan kepada orang yang membada (menghafalkan) Al-Quran nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayar yang engkau baca (hafal).” (HR. Abu Daud)

Al-Quran merupakan pokok dari ilmu. Siapa yang menghafalkannya sebelum usia baligh, kemudian meluangkan waktunya untuk mempelajari apa yang dapat membantunya dalam memahaminya. Maka hal itu adalah penolong terbesar untuk mencapai tujuan dalam memahami Al-Quran dan Sunnah Rasulullah Ṣalla

llāhu ‘Alaihi Wa Sallam

Oleh : Muhammad Fajrul Falaq, Tim Redaksi mediamu.com