Tirai Pemikiran 2: Imago Dei

Tirai Pemikiran 2: Imago Dei

Smallest Font
Largest Font

Oleh: Robby H. Abror *)

Imago berarti tiruan, imitasi. Manusia diciptakan dari gambar, rupa atau citra Tuhan (Imago Dei). Seperti termaktub dalam hadis Imago Dei yang terkenal yang berbunyi, “Tuhan menciptakan Adam dalam citra-Nya” (HR Bukhari dan Muslim).Al-Ghazali menekankan arti cinta manusia pada Tuhannya sebagai representasi dari keserupaan dan persamaan. Manusia diciptakan serupa dengan Tuhannya. Tuhan memerintahkan kepada Manusia untuk meniru sifat-Nya. Keserupaan itu misalnya tercermin dalam sifat kelembutan dan belas kasih.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang tertinggi dan terbaik. Dalam diri manusia ada potensi Tuhan yang menjadikannya mampu melakukan persembahan pada Tuhannya. Manusia dapat merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya. Setiap peristiwa alam dalam kehidupan sehari-hari dapat disaksikan dengan penglihatan yang terberi. Dengan mata hati dirasakannya kesejukan, kedamaian, panas, dingin dan seterusnya. Dalam kesibukannya mencari dan mengisi dunia ini, kebanyakan manusia lalai dan lupa akan tugasnya sebagai ciptaan yang punya kewajiban moral untuk menyembah pada dan mengabdikan seluruh hidupnya hanya untuk Allah swt.

Kehidupan dunia adalah ladang akhirat. Tetapi kebanyakan manusia menjadi pragmatis dan lupa diri sehingga jejak Tuhan hilang dalam tugas sucinya. Kehidupan tidak lagi sebagai ladang amal kebaikan melainkan semesta citraan duniawi yang menyebabkan nilai-nilai ilahiah menjadi tereduksi. Manusia tertipu oleh dunia disebabkan instrumen ragawi dan ruhani yang seharusnya digunakan untuk meniti jejak Tuhan telah dipenuhi oleh jeratan duniawi yang mendangkalkan perannya sebagai khalifah di muka bumi.

Tuhan sebagai yang tak terbatas dan tak mungkin dibatasi oleh penjelasan manusia yang serba terbatas. Manusia merindukan Tuhan yang memiliki keindahan (jamalah) dan keagungan (jalalah) dalam semua ciptaan-Nya. Kita merasa dekat dengan alam dan dapat menyaksikan keindahan alam, daratan, gunung, lembah, langit dan laut. Bunga dan daun yang mengembang di halaman rumah kita, hingga layu dan jatuh dari tangkai atau pohon. Tuhan mengetahui setiap daun yang jatuh. Kita juga dekat dengan hewan dalam kehidupan kita. Setiap hewan yang singgah dan hidup di rumah kita ingin menyatu dengan manusia dana lam ini. Meskipun ada orang yang menyangkal bahwa ia benar-benar tidak memelihara binatang apapun di rumahnya, ia tidak dapat menghindar dari ciptaan Tuhan dalam banyak jenis dan bentuknya. Binatang telah meliputi kehidupan kita. Semut, cicak, cacing, burung, kucing, lalat, ular, ulat, dan sebagainya akan menemani hari-hari kita hingga ajal menjemput. Bahkan di dalam kubur, daging yang membalut tulang ini pun akan dimakan oleh hewan. 

  Manusia tidak dapat menyangkal dari makna kesatuan. Manusia sesungguhnya selalu memiliki keinginan untuk bertemu dengan Tuhannya. Tetapi godaan dunia dan hasrat yang menggelora atas pencapaian duniawi telah menjauhkan keinginan itu bahkan memudarkannya. Dengan meniti jejak Tuhan dalam kehidupannya, manusia sesungguhnya ingin menyatu dengan Tuhannya. Sebagaimana manusia menyatu dan berinteraksi dengan ciptaan Tuhan yang lainnya, yaitu hewan dan alam ini.

Tuhan telah mempersembahkan alam ini kepada manusia. Manusia adalah tiruan atau salinan kecil dari alam ini. Manusia sebagai mikrokosmos dan alam sebagai makrokosmos digambarkan oleh Al-Ghazali dalam Kimiya’ al-Sa’adah.

Tubuh manusia dalam bentuk ringkasnya adalah salinan (mitsal) seluruh alam semesta, apa pun yang diciptakan di alam terdapat pada diri manusia. Tulang bagaikan gunung, keringat seperti hujan, rambut seperti pohon, otak sama dengan awan, indera-indera bagaikan bintang-bintang. Untuk menyebutkan secara lengkap akan membutuhkan waktu lama, tetapi semua genera ciptaan terdapat salinannya pada diri manusia.


*)Ketua MPI PWM DIY; Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat