Tata Cara, Wirid, Dzikir, dan Doa Sholat Tarawih & Witir Lengkap
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat, dimana umat Islam di seluruh dunia berlomba-lomba meningkatkan ibadah mereka. Selain puasa, salah satu ibadah yang sangat dianjurkan adalah sholat tarawih dan witir. Sholat ini dikerjakan pada malam hari setelah sholat isya dan memiliki banyak keutamaan. Artikel ini akan membahas tata cara, wirid, dzikir, doa sholat tarawih dan witir, sehingga Anda dapat melaksanakannya dengan benar dan khusyuk.
Tata Cara Sholat Tarawih
Sholat tarawih adalah salah satu ibadah yang istimewa di bulan Ramadhan. Ibadah ini dikerjakan pada malam hari setelah sholat isya dan memiliki banyak keutamaan serta pahala yang besar. Sholat tarawih bisa dilakukan sendiri di rumah atau berjamaah di masjid. Berikut ini adalah panduan lengkap mengenai tata cara sholat tarawih yang benar menurut berbagai mazhab.
Pengertian Sholat Tarawih
Sholat tarawih adalah sholat sunnah yang dilakukan khusus pada bulan Ramadhan. Meskipun tidak wajib, sholat ini memiliki banyak keutamaan dan sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Hukum sholat tarawih adalah sunnah muakkad, yang berarti sangat dianjurkan dan memiliki pahala yang besar jika dilaksanakan.
Jumlah Rakaat Sholat Tarawih
Jumlah rakaat sholat tarawih bisa berbeda-beda tergantung pada mazhab yang diikuti. Berikut adalah perbedaan jumlah rakaat menurut beberapa mazhab utama dalam Islam:
- Mazhab Hanafi: 20 rakaat
- Mazhab Maliki: 20 atau 36 rakaat
- Mazhab Syafii: 20 rakaat
- Mazhab Hanbali: 20 rakaat
Beberapa ulama kontemporer, seperti Syekh Bin Baaz dan Syekh al-Utsaimin, menganjurkan 8 rakaat tarawih. Pelaksanaan sholat tarawih biasanya dikerjakan dengan 2 rakaat dan salam, kemudian dilanjutkan hingga mencapai jumlah rakaat yang diinginkan.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Tarawih
Berikut adalah urutan pelaksanaan sholat tarawih:
- Niat: Berniat dalam hati untuk melaksanakan sholat tarawih.
- Membaca Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat.
- Membaca Surah Al-Quran: Membaca surah pendek dari Al-Quran setelah Al-Fatihah.
- Rukuk: Membungkuk dengan tangan memegang lutut, sambil membaca tasbih.
- Itidal: Bangkit dari rukuk dengan membaca doa itidal.
- Sujud: Sujud pertama dengan membaca tasbih.
- Duduk di antara dua sujud: Duduk sebentar di antara dua sujud.
- Sujud kedua: Melakukan sujud kedua.
- Tasyahud Akhir dan Salam: Pada rakaat terakhir, duduk tasyahud akhir kemudian salam.
Doa Setelah Sholat Tarawih
Setelah melaksanakan sholat tarawih, disarankan untuk membaca doa kamilin. Berikut adalah teks doa kamilin dalam tulisan Arab, translasi Latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia:
Tulisan Arab:
اللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Translasi Latin:
Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Terjemahan:
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadha-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan Sahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Tata Cara Sholat Witir
Sholat witir adalah salah satu sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah sholat isya atau setelah sholat tarawih. Sholat ini terdiri dari rakaat ganjil, yang paling sedikit adalah satu rakaat, dan yang paling banyak sebelas rakaat. Sholat witir sangat dianjurkan karena Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkannya, baik ketika di rumah maupun dalam perjalanan. Berikut adalah panduan lengkap mengenai tata cara sholat witir yang benar.
Pengertian Sholat Witir
Sholat witir adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah sholat isya atau setelah sholat tarawih. Sholat ini terdiri dari rakaat ganjil, yang paling sedikit adalah satu rakaat, dan yang paling banyak sebelas rakaat. Sholat witir sangat dianjurkan karena Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkannya, baik ketika di rumah maupun dalam perjalanan.
Jumlah Rakaat Sholat Witir
Terdapat beberapa pendapat tentang jumlah rakaat sholat witir. Berikut adalah tata cara sholat witir yang umum dilakukan:
- Satu Rakaat: Dilakukan dengan satu rakaat tunggal.
- Tiga Rakaat: Dilakukan dengan dua rakaat salam, diikuti satu rakaat salam.
- Lima atau Tujuh Rakaat: Dilakukan tanpa tasyahud kecuali pada rakaat terakhir.
- Sembilan atau Sebelas Rakaat: Dilakukan dengan tasyahud pada rakaat kedelapan atau kesepuluh, kemudian diakhiri dengan satu rakaat.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Witir
Berikut adalah urutan pelaksanaan sholat witir:
- Niat: Berniat dalam hati untuk melaksanakan sholat witir.
- Membaca Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah pada setiap rakaat.
- Membaca Surah Al-Quran: Membaca surah pendek dari Al-Quran setelah Al-Fatihah.
- Rukuk: Membungkuk dengan tangan memegang lutut, sambil membaca tasbih.
- Itidal: Bangkit dari rukuk dengan membaca doa itidal.
- Sujud: Sujud pertama dengan membaca tasbih.
- Duduk di antara dua sujud: Duduk sebentar di antara dua sujud.
- Sujud kedua: Melakukan sujud kedua.
- Tasyahud Akhir dan Salam: Pada rakaat terakhir, duduk tasyahud akhir kemudian salam.
Doa Setelah Sholat Witir
Setelah melaksanakan sholat witir, disarankan untuk membaca doa-doa khusus. Berikut adalah beberapa doa yang biasa dibaca setelah sholat witir:
Doa Pertama:
Tulisan Arab: أَسْأَلُك رِضَاك وَالْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِك مِنْ سَخَطِك وَالنَّارِ
Translasi Latin: Allāhumma innī as’aluka ridhāka wal jannah, wa a‘ūdzu bika min sakhathika wan nār.
Terjemahan: Tuhanku, aku memohon ridha dan surga-Mu. Aku juga berlindung kepada rahmat-Mu dari murka dan neraka-Mu.
Doa Kedua:
Tulisan Arab: اللَّهُمَّ إنَّك عَفْوٌ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Translasi Latin: Allāhumma innaka ‘afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa, fa‘fu ‘annī.
Terjemahan: Tuhanku, sungguh Kau maha pengampun lagi pemurah. Kau menyukai ampunan, oleh karenanya ampunilah aku.
Doa Ketiga:
Tulisan Arab: يَا كَرِيْمُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Translasi Latin: Yā karīmu, bi rahmatika yā arhamar rāhimīna.
Terjemahan: Wahai Zat yang maha pemurah, [aku memohon] atas berkat rahmat-Mu, wahai Zat yang paling penyayang dari segenap penyayang.
Doa Keempat:
Tulisan Arab: اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِرِضَاك مِنْ سَخَطِك وَبِمُعَافَاتِك مِنْ عُقُوبَتِك وَأَعُوذُ بِك مِنْك لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْك أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْت عَلَى نَفْسِك
Translasi Latin: Allāhumma inī a‘ūdzu bi ridhāka min sakhathika, wa bi mu‘āfātika min ‘uqūbatika. Wa a‘ūdzu bika minka, lā uhshī tsanā’an alayka anta kamā atsnayta ‘alā nafsika.
Terjemahan: Tuhanku, aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu dan kepada afiat-Mu dari siksa-Mu. Aku meminta perlindungan-Mu dari murka-Mu. Aku tidak (sanggup) membilang pujian-Mu sebanyak Kau memuji diri-Mu sendiri.
Wirid dan Dzikir Setelah Sholat Tarawih dan Witir
Setelah melaksanakan sholat tarawih dan witir, umat Islam dianjurkan untuk membaca wirid dan dzikir. Berikut adalah susunan wirid dan dzikir yang umum dibaca:
Membaca Kalimat Tauhid
Tulisan Arab: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
Translasi Latin: Asyhadu an lā ilāha illallāh.
Terjemahan: Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah.
Membaca Istighfar
Tulisan Arab: أَسْتَغْفِرُ اللهَ
Translasi Latin: Astaghfirullāh.
Terjemahan: Aku memohon ampunan Allah.
Membaca Asmaul Husna
Setelah membaca kalimat tauhid dan istighfar, umat Islam dianjurkan untuk membaca beberapa asmaul husna. Berikut adalah salah satu contoh asmaul husna yang dibaca:
Tulisan Arab: سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ
Translasi Latin: Subhānal malikil quddūs.
Terjemahan: Mahasuci Tuhan yang kudus.
Tulisan Arab: سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ
Translasi Latin: Subbūhun, quddūsun, rabbunā wa rabbul malā’ikati war rūh.
Terjemahan: Suci dan qudus Tuhan kami, Tuhan para malaikat dan Jibril.
Doa Setelah Sholat Witir
Setelah melafalkan dzikir sholat tarawih dan witir lengkap, umat Islam dapat membaca doa khusus. Bacaan doanya ada di subjudul sebelumnya pada poin kedua hingga keempat. Tiga bacaan doa tersebut dibaca secara berurutan.
Menunaikan sholat tarawih dan witir pada bulan Ramadhan adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih pahala yang berlipat ganda. Dengan memahami tata cara, wirid, dzikir, dan doa yang tepat, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan sempurna.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadhan dan bulan-bulan berikutnya. Barakallahu fiikum.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow