MEDIAMU.COM - Muhkam adalah ayat-ayat yang maknanya sudah jelas, tidak samar lagi. Adapun mutasyabih adalah ayat-ayat yang maknanya belum jelas sehingga memerlukan pentakwilan untuk mengetahui maksudnya. Al-Qur‟an berfungsi sebagai bayan (penjelas) dan hudan (petunjuk) dimana didalamnya memuat ayat yang tersurat atau muhkam.

ads

Selain itu, al-Qur‟an juga berfungsi sebagai mukjizat dan kitab sastra terbesar sepanjang sejarah manusia dimana didalamnya memuat ayat yang tersirat atau mutasyabih yang tidak akan habishabisnya untuk dikaji dan diteliti. Ayat-ayat muhkamat dan mutasyabihat adalah dua

hal yang saling melengkapi dalam al-Qur‟an. Namun demikian, terdapat perbedaan pendapat di kalangan umat Islam terkait pentakwilan tersebut, dimana tidak semuanya sepakat mengenai kebolehan menafsirkan ayat-ayat yang mutasyabihat tersebut atau dengan kata lain melarangnya. Namun, dibalik kontroversi yang timbul akibat perbedaan pendapat tersebut, justrumengantarkan pada pemahaman terkait hikmah yang dapat dipetik pelajarannya dalam kehidupan manusia.

Ketika hikmah ini kita kaitkan dengan dunia pendidikan, setidaknya Allahtelah mengajarkan tentang bagaimana cara menyikapi perbedaan yang terjadi dengan bijaksana yaitu dengan saling menghargai seperti ajaran melalui muhkam dan mutasyabih dimana terdapat perbedaan pendapat dari para ulama dalam menyikapinya namun bisa saling menghargai setiap pendapat tersebut dengan tidak saling memusuhi.

Justru dengan perbedaan pendapat yang ada, mereka saling menguatkan dan melengkapi antara yang satu dengan lainnya. Sebab, tidak dapat dipungkiri bahwa setiap dari kita pastinya memiliki perbedaan antara yang satu dengan lainnya. 

Tidak hanya itu, dengan adanya muhkam dan Mutasyabih dalam al-Qur‟an, umat Islam dituntut untuk semakin kritis dalam memahami maksud Tuhan yang bersembunyi dibalik ayat-ayatnya. Dengan begitu, manusia akan memaksimalkan anugrah terbesar yang telah Tuhan berikan kepadanya, yaitu akal untuk berfikir.

Editor: Muhammad Fajrul Falaq. Tim Redaksi MEDIAMU.COM