Apakah Manaqib itu?
MEDIAMU.COM - Kata Manaqib berasal dari "manqabah," yang dalam bahasa Indonesia dapat diterjemahkan sebagai perilaku baik seseorang. Manaqib artinya mengacu pada sifat terpuji atau akhlak yang baik yang dimiliki oleh seorang individu.
Para wali merupakan hamba-hamba yang saleh, dekat dengan Allah, dan dipilih oleh Allah sendiri. Banyak sejarah hidup para wali (dikenal sekarang dengan nama manaqib), yang telah dibukukan, seperti manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jilani. Kerena mereka adalah hamba-hamba pilihan Allah maka sudah sewajarnya jika kita mencintai mereka.
Manaqib juga sering kali dikenal sebagai sebuah kitab yang memuat riwayat hidup seseorang. Kitab ini menjadi jendela yang mengungkapkan sisi-sisi terbaik dari karakter dan perjalanan hidup seseorang. Dalam Islam, manaqib adalah juga tentang memahami dan merenungkan akhlak yang mulia dari para tokoh agama dan individu yang saleh.
Pengertian Manaqib dan Manfaatnya
Manaqib merupakan bagian penting dari warisan keagamaan yang memberikan gambaran tentang kehidupan, perjuangan, dan keutamaan para tokoh agama, terutama dalam konteks Islam. Kisah-kisah yang terdapat dalam manaqib sering kali mengisahkan tentang kehidupan para sahabat Nabi Muhammad SAW, para wali Allah, atau tokoh-tokoh agama lainnya. Ketika seseorang membaca manaqib, mereka tidak hanya memperoleh pemahaman tentang keutamaan-keutamaan tokoh tersebut, tetapi juga mendapatkan inspirasi untuk meneladani akhlak dan perjuangan mereka dalam menjalani kehidupan.
Salah satu manfaat utama dari membaca manaqib adalah penguatan iman. Kisah-kisah dalam manaqib sering kali memperkuat keyakinan seseorang terhadap kekuasaan Allah SWT melalui cerita-cerita tentang mujizat atau keajaiban yang dialami oleh para tokoh agama. Hal ini dapat memberikan dorongan yang kuat bagi pembaca untuk memperkuat ikatan spiritualnya dengan Tuhan.
Selain itu, membaca manaqib juga dapat meningkatkan pemahaman spiritual seseorang. Kisah-kisah tentang kesabaran, ketabahan, dan kecintaan kepada Allah yang ditunjukkan oleh para wali Allah dalam manaqib, dapat menjadi inspirasi bagi pembaca untuk meningkatkan ibadah dan taqwa mereka. Dengan merenungkan perjuangan dan kesetiaan para tokoh agama tersebut, seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Manaqib juga memiliki nilai-nilai moral yang penting. Melalui kisah-kisah dalam manaqib, pembaca dapat belajar tentang keteguhan hati, kesabaran, dan keikhlasan dalam berbuat baik. Kisah-kisah ini memberikan pelajaran moral yang berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga membantu pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Selain manfaat-manfaat tersebut, membaca manaqib juga membantu dalam menjaga dan memelihara tradisi dan budaya keagamaan. Kegiatan membaca manaqib sering kali dilakukan secara bersama-sama oleh komunitas atau jamaah, sehingga memperkuat ikatan sosial antar anggota komunitas dan memperkuat rasa solidaritas di antara mereka. Dengan demikian, membaca manaqib bukan hanya sekedar kegiatan spiritual, tetapi juga memiliki dampak yang luas bagi individu dan komunitas dalam memelihara nilai-nilai keagamaan dan moral.
Ketika kita membaca manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jilani itu sangat baik. Apalagi, beliau juga menyandang gelar sebagai sulthan al-awliya` atau pemimpin para wali.
اِعْلَمْ يَنْبَغِي لِكُلِّ مُسْلِمٍ طَالِبِ الْفَضْلِ وَالْخَيْرَاتِ أَنْ يَلْتَمِسَ الْبَرَكَاتِ وَالنَّفَحَاتِ وَاسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ وَنُزُوْلِ الرَّحْمَاتِ فِيْ حَضَرَاتِ اْلأَوْلِيَآءِ فِيْ مَجَالِسِهِمْ وَجَمْعِهِمْ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا وَعِنْدَ قُبُوْرِهِمْ وَحَالَ ذِكْرِهِمْ وَعِنْدَ كَثْرَةِ الْجُمُوْعِ فِيْ زِيَارَاتِهِمْ وَعِنْدَ مُذَاكَرَاتِ فَضْلِهِمْ وَنَشْرِ مَنَاقِبِهِمْ
“Ketahuilah! Seyogianya setiap Muslim pemburu keutamaan dan kebaikan, mencari berkah dan anugerah, terkabulnya doa, dan turunnya rahmat di depan para wali, di majelis-majelis dan kumpulan mereka, baik yang masih hidup ataupun sudah mati, dan di kuburan mereka, ketika mengingat mereka, dan ketika banyak orang berkumpul dalam berziarah kepada mereka, serta ketika mengingat keutamaan mereka, dan pembacaan riwayat hidup mereka”. (Alawi al-Haddad, Mishbah al-Anam wa Jala` azh-Zhulam, Istanbul-Maktabah al-Haqiqah, 1992 M, h. 90).
Itulah pengertian dan inti ketika kita membaca manaqib manaqib dari seorang tokoh pejuang Islam agar bisa.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow