Islam

Islam

MediaMU.COM

Apr 30, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Habis Puasa Ramadan, Terbitlah Puasa Syawal: Ternyata Inilah Manfaat dan Keutamaannya

Foto: unsplash.com/@rauf_alvi2001

MEDIAMU.COM - Setelah menyelesaikan puasa Ramadan yang penuh berkah, ternyata masih ada amalan yang bisa dikerjakan oleh umat Islam di bulan Syawal setelah Idulfitri. 

Ya, umat Islam dianjurkan untuk menyempurnakan ibadah dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawal. Meskipun, bukanlah kewajiban, tetapi ini sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan yang patut dikejar. 

Dalil tentang puasa Syawal dapat ditemukan dalam berbagai riwayat hadis yang memberikan petunjuk kepada umat Islam tentang keutamaan dan pahala yang terkandung di dalamnya.

Dasar puasa Syawal ialah dari beberapa hadis. “Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i].

Hadis di atas menggambarkan betapa besar nilai pahala yang dapat diperoleh dengan melaksanakan puasa Syawal setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan.

Selain itu, ada pula hadis lain. “Dari Tsauban, dari Nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. [HR Ahmad].

Hal ini menunjukkan bahwa dengan melaksanakan puasa enam hari di bulan Syawal, umat Islam dapat meraih pahala yang luar biasa besar, seolah-olah telah melaksanakan puasa sepanjang tahun.

Mengenai tata cara puasa sunnah Syawal, berdasarkan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah membolehkan dilakukan berurutan langsung enam hari atau acak. Dengan kata lain, puasa Syawal dilaksanakan antara tanggal 2 sampai dengan 30 Syawal dan cara pelaksanaannya bisa dengan berturut-turut, atau secara terpisah-pisah.

Hal ini memberikan fleksibilitas kepada umat Islam untuk menyesuaikan pelaksanaan puasa Syawal sesuai dengan kondisi dan kesibukan masing-masing.

Beberapa mungkin memilih untuk melaksanakan puasa enam hari secara berturut-turut untuk merasakan kesatuan ibadah dalam rangkaian yang khusyuk, sementara yang lain mungkin memilih untuk melaksanakannya secara terpisah-pisah untuk menghindari kelelahan atau menyesuaikan dengan jadwal yang padat.

Dengan demikian, puasa sunnah Syawal tidak hanya memberikan peluang untuk meraih pahala yang besar, tetapi juga memberikan ruang bagi umat Islam untuk mengatur pelaksanaannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu. 

Artinya, selama dilakukan dengan niat yang tulus dan penuh keikhlasan, puasa Syawal akan tetap menjadi amalan yang bernilai di sisi Allah SWT. (*) 

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here