Berlangsung di UMY, Mudzakarah Perhajian Indonesia 2023
YOGYA — "Syarat istitha'ah kesehatan bagi jemaah haji adalah sesuatu yang penting," kata Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, saat membuka Mudzakarah Perhajian Indonesia 2023 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Senin (8 Rabi'ul Akhir 1445 H bertepatan 23 Oktober 2023).
Hadir dalam kesempatan itu Wakil Menag Saiful Rahmat Dasuki, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi, Rektor UMY Gunawan Budiyanto, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief dan segenap jajaran, para Kakanwil dan Kabid PHU se-Indonesia, termasuk Kakanwil Kemenag DIY Masmin Afif dan perwakilan Ormas keagamaan dan praktisi kesehatan.
Sebelum pembukaan Mudzakarah dilakukan peresmian Pameran Foto Penyelenggaraan Haji 2023 oleh Wamenag Saiful Rahmat Dasuki. Mudzakarah akan berlangsung hingga Rabu, 25 Oktober 2023 di Alana Hotel Jalan Palagan Tentara, Sleman.
Mekanisme selama ini, kata Yaqut Cholil Qoumas, terbalik. "Yakni bayar dulu, baru dicek kesehatannya. Maka terlalu berisiko bagi Kementerian Kesehatan untuk mencoret jemaah yang sudah lunas meski punya catatan kesehatan tidak istitha'ah,” tandas Menteri Agama.
Pada Mudzakarah kali ini, Yaqut Cholil Qoumas, ingin benar-benar ada pembahasan kriteria istithaah dengan baik. "Saya tidak ingin terjadi jemaah demensia atau sakit sepanjang musim haji,” sambung Gus Men.
Ia lantas memberi contoh, pada penyelenggaraan musim haji 2023 terdapat jemaah lansia sebanyak 61.536 orang. “Bahkan terdapat 5.791 jemaah yang harus menggunakan kursi roda,” imbuhnya.
Ditambahkan Gus Men, penyelenggaraan haji ke depan semakin menantang ketika kemarin Presiden Joko Widodo bertemu langsung dengan Pangeran Muhammad bin Salman.
Indonesia mendapat tambahan minimal 20 ribu jemaah. "Ini berkah sekaligus tantangan. Konsekuensinya banyak, salah satunya menambah daftar panjang jemaah yang mesti dicek,” tandas Gus Men lagi. (*)
Wartawan: Affan Safani Adham
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow